
Figma, platform desain antarmuka yang terkenal dengan kolaborasi online, baru-baru ini mengajukan rencana untuk melakukan penawaran umum perdana (IPO) dan akan menggunakan simbol saham 'FIG'. Langkah ini menjadi bagian dari strategi mereka untuk memperkuat bisnis dan fokus pada pengembangan teknologi baru terutama dalam bidang kecerdasan buatan atau AI.
Sebelumnya, pada tahun 2022, Figma hampir saja diakuisisi oleh Adobe dengan nilai mencapai 20 miliar dolar. Namun, proses tersebut batal terjadi karena tekanan dari regulator di Inggris dan Uni Eropa yang menilai ada risiko persaingan usaha. Keputusan ini membuat Figma memilih jalur lain yaitu menjadi perusahaan publik.
Keuntungan Figma naik pesat dengan pendapatan melonjak dari 156 juta dolar pada tahun sebelumnya menjadi 228 juta dolar. Pendapatan yang meningkat ini turut didukung oleh perluasan fitur dalam platform Figma seperti alat untuk membangun website, membuat kode dengan bantuan AI, pemasaran bermerek, dan ilustrasi digital.
CEO Figma, Dylan Field, juga menjelaskan dalam laporan pengajuan IPO bahwa mereka akan terus menggandakan investasi di bidang AI. Meskipun investasi besar di AI mungkin berdampak pada efisiensi keuangan dalam beberapa tahun, AI dianggap sebagai bagian penting dari masa depan desain.
Selain itu, Figma sudah mulai memperbolehkan model AI untuk mengakses server desainnya untuk membantu mempercepat proses coding dan pembuatan desain. Ini menunjukkan komitmen mereka dalam dunia teknologi desain yang semakin mengandalkan kecerdasan buatan.