
Instagram telah mencapai tonggak penting dengan 3 miliar pengguna aktif bulanan di seluruh dunia, melampaui popularitas TikTok yang baru mengantongi 1 miliar pengguna aktif per bulan. Pertumbuhan ini terjadi setelah tiga tahun mencatatkan tambahan 1 miliar pengguna sejak 2022. Perkembangan ini menjadi kabar besar bagi dunia media sosial karena menandakan dominasi yang semakin kuat bagi Instagram.
Kesuksesan Instagram didukung oleh akuisisi oleh Meta dengan nilai USRp 16.45 triliun ($1 miliar) dan pengembangan fitur baru seperti Reels yang diluncurkan pada 2020. Fitur ini memungkinkan pengguna membuat video pendek yang menarik dan langsung bersaing dengan TikTok dan YouTube Shorts, membuat pengguna lebih betah dan interaktif di platform Instagram.
Walau secara global Instagram unggul, TikTok tetap meraih posisi tertinggi di Indonesia sebagai aplikasi media sosial yang paling sering digunakan berdasarkan survei dari Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) tahun 2025. Survei menunjukkan 35,17% responden mengakses TikTok, meningkat tajam dibandingkan tahun sebelumnya yang hanya 18,61%.
Posisi kedua di Indonesia ditempati YouTube dengan persentase pengguna 23,76%, meskipun mengalami penurunan dari 2024. Facebook turun drastis ke posisi ketiga dengan 21,58%, sementara Instagram mengisi posisi keempat dengan 15,94%. Twitter atau X hanya digunakan oleh 0,56% responden, menunjukkan dominasi besar aplikasi utama lainnya.
Perkembangan Instagram yang pesat dan dominasi TikTok di Indonesia menjadi gambaran jelas tentang pergeseran tren media sosial. Instagram diprediksi akan menghasilkan lebih dari setengah pendapatan iklan Meta di AS pada tahun 2025, sementara TikTok akan terus menjadi pilihan utama pengguna Indonesia, menciptakan persaingan ketat di ranah media sosial global dan lokal.