Pomodo Logo IconPomodo Logo Icon
Tanya PomodoSemua Artikel
Semua
Fokus
Bisnis

Kemajuan Pabrik Otomatis untuk Manufaktur Luar Angkasa dan Pertahanan

Share

Perusahaan AS, termasuk Hadrian, mengamankan pendanaan signifikan untuk mengembangkan pabrik otomatis yang mendukung produksi bagian luar angkasa dan pertahanan. Inovasi ini mencakup penggunaan teknologi cetak 3D untuk menggantikan material tradisional seperti baja, serta pengembangan sistem pertahanan baru yang dapat menghancurkan senjata presisi di ketinggian 49.000 kaki.

24 Jul 2025, 18.59 WIB

Metode Cetakan 3D Inovatif Mempercepat Pembangunan Reaktor Nuklir Maju

Metode Cetakan 3D Inovatif Mempercepat Pembangunan Reaktor Nuklir Maju
Di Oak Ridge, Tennessee, teknologi cetakan 3D polimer digunakan untuk membuat cetakan beton bagi pembangunan reaktor nuklir Hermes, reaktor maju pertama yang mendapat izin konstruksi di AS. Cetakan ini menggantikan metode konvensional yang memakai baja atau kayu, sehingga proses pembuatan komponen bioshield reaktor menjadi lebih cepat dan efisien dengan desain geometris kompleks. Kolom bioshield yang dibuat dengan cetakan 3D diuji dalam proyek Janus sebagai langkah awal guna mengurangi risiko sebelum digunakan dalam pembangunan fasilitas utama Hermes. Proyek SM2ART yang didanai DOE dan dipimpin oleh MDF serta University of Maine terus mengembangkan teknologi ini, termasuk integrasi digital twins dan material biokomposit ramah lingkungan. Selain di Amerika Serikat, badan nuklir Inggris UKAEA juga menggunakan teknologi cetak 3D untuk memproduksi komponen reaktor fusi masa depan, menunjukkan tren global dalam inovasi manufaktur nuklir.
20 Jul 2025, 21.20 WIB

Australia Perkuat Pertahanan Udara dengan Sistem NASAMS Canggih di Latihan Talisman Sabre

Australia Perkuat Pertahanan Udara dengan Sistem NASAMS Canggih di Latihan Talisman Sabre
Australia baru-baru ini memamerkan sistem pertahanan udara yang kuat bernama NASAMS dalam latihan gabungan Talisman Sabre bersama pasukan AS. Sistem ini mampu menghancurkan berbagai ancaman udara seperti pesawat, drone, dan rudal jelajah dengan presisi tinggi dan pengalihan target cepat. NASAMS merupakan solusi pertahanan udara jarak menengah yang telah terbukti dalam pertempuran dan dikelola oleh Raytheon Australia bekerja sama dengan perusahaan Norwegia Kongsberg Defense & Aerospace. Sistem ini menggunakan misil AIM-120 AMRAAM yang mampu menjangkau hingga 32.19 km (20 mil) dan ketinggian sampai 15.000 meter. Dalam latihan Talisman Sabre yang terbesar di kawasan Indo-Pasifik, NASAMS ikut serta untuk menguji interoperabilitas bersama lebih dari 35.000 tentara dari 19 negara. Sistem ini juga menggabungkan radar canggih AESA dan sensor optik-elektronik untuk memberikan kesadaran situasi yang menyeluruh. Demonstrasi tembakan nyata yang dilakukan oleh MRF-D dan unit militer Australia serta AS menunjukkan kematangan teknologi pertahanan Australia dan komitmennya dalam memperkuat kemampuan perang multi-domain di kawasan regional. Ini adalah pertama kalinya sistem MRC Angkatan Darat AS digunakan secara langsung di Australia. Petugas militer Australia menegaskan bahwa meski kemampuan pertahanan udara darat Australia masih terbatas, sistem NASAMS sangat kapabel dan menarik perhatian AS serta mitra koalisi lainnya. Latihan ini menjadi bukti penting akan kemampuan teknis dan strategis Australia dalam menjaga keamanan wilayah Indo-Pasifik.
19 Jul 2025, 02.45 WIB

Hadrian Kumpulkan Rp 4.28 triliun ($260 Juta) untuk Atasi Kekurangan Tenaga Manufaktur AS

Hadrian Kumpulkan Rp 4.28 triliun ($260 Juta)  untuk Atasi Kekurangan Tenaga Manufaktur AS
Hadrian, sebuah startup teknologi pertahanan di Amerika Serikat, baru-baru ini berhasil mengumpulkan dana sebesar 260 juta dolar dalam putaran pendanaan Seri C yang dipimpin oleh Founders Fund. Dana ini akan digunakan untuk mengembangkan teknologi manufaktur canggih yang dapat membantu mengatasi kekurangan keterampilan di sektor manufaktur. Kekurangan tenaga kerja terampil di bidang manufaktur menjadi masalah utama di Amerika Serikat. Hadrian berupaya mengatasi masalah ini dengan menciptakan teknologi manufaktur yang lebih otomatis dan mudah dioperasikan, sehingga dapat mengurangi ketergantungan pada tenaga kerja manusia yang sulit ditemukan. Chris Power, CEO Hadrian, menjelaskan dalam wawancara bersama Ed Ludlow di Bloomberg Tech bahwa teknologi mereka dirancang untuk mempercepat dan menyederhanakan proses produksi dalam industri pertahanan. Hal ini tidak hanya akan meningkatkan efisiensi tetapi juga mendukung keamanan nasional. Pendanaan besar dari Founders Fund dan investor lainnya menunjukkan kepercayaan pasar terhadap potensi Hadrian dalam mengubah lanskap manufaktur pertahanan. Seiring teknologi mereka berkembang, diharapkan industri manufaktur di AS dapat lebih mandiri dan berdaya saing. Secara keseluruhan, inovasi Hadrian membawa solusi penting untuk tantangan tenaga kerja yang sedang melanda sektor manufaktur, khususnya di industri pertahanan, melalui teknologi dan investasi yang kuat.
18 Jul 2025, 01.16 WIB

Hadrian Kumpulkan Rp 4.28 triliun ($260 Juta) untuk Modernisasi Industri Manufaktur AS

Hadrian Kumpulkan Rp 4.28 triliun ($260 Juta)  untuk Modernisasi Industri Manufaktur AS
Industri manufaktur Amerika Serikat sedang mengalami perubahan besar karena sebagian besar didominasi oleh bengkel-bengkel kecil dengan angkatan kerja yang menua. Hadrian, sebuah startup manufaktur otomatisasi, berambisi merubah lanskap ini dengan mempercepat produksi suku cadang presisi tinggi dengan teknologi CNC. Hadrian baru saja berhasil mengumpulkan dana sebesar 260 juta dolar untuk mendukung ekspansi kapasitas pabrik dan memperluas layanan manufakturnya. Mereka tidak hanya fokus pada pemesinan CNC, tapi juga berencana memasuki sektor pengelasan, pengecoran, dan metode manufaktur lainnya agar bisa melayani lebih banyak industri. Salah satu proyek utama Hadrian adalah pembangunan pabrik baru di Arizona yang direncanakan selesai pada akhir tahun 2025. Pabrik ini akan memiliki kapasitas produksi hingga empat kali lipat dibandingkan pabrik Hadrian yang kedua, sekaligus memperbesar kegiatan riset dan pengembangan di kantor pusatnya di California. Hadrian mengusung model bisnis pabrik sebagai layanan (factories as a service) yang memungkinkan pelanggan memiliki fasilitas pabrik khusus sehingga kapasitas produksi terjamin, terutama untuk kebutuhan penting seperti suku cadang maritim dan munisi bagi industri pertahanan dan dirgantara. Menurut CEO Hadrian Chris Power, pengembalian manufaktur ke dalam negeri sangat penting dan mendesak karena Amerika Serikat berada dalam 'pertarungan generasi' untuk mempertahankan posisi sebagai kekuatan industri utama dunia. Hadrian berupaya menjawab tantangan itu dengan inovasi dan ekspansi besar-besaran.

Baca Juga

  • Munculnya Alternatif Internet Cepat dan Terjangkau di Indonesia

  • Perusahaan Teknologi Besar Mengembangkan Inisiatif Periklanan Berbasis AI

  • Kesepakatan Tarif AS-Uni Eropa Berpengaruh pada Pasar Teknologi dan Investasi

  • Figma Meluncurkan IPO Besar, Mengumpulkan Hampir $1 Miliar

  • AI Mengubah Proses Hukum dan Warisan