Apple Merilis Versi Beta Publik dari Pembaruan Perangkat Lunaknya yang Baru dengan Liquid Glass

Installer No. 91 membagikan panduan mingguan yang membahas teknologi terbaru, berita hiburan, dan gadget menarik bagi para pembaca. Kali ini, pembahasan meliputi produk terbaru seperti Pixel 10 yang bocor sebelum rilis, supercar elektrik BYD, serta rekomendasi streaming seperti serial Ted Lasso dan Acapulco. Dalam dunia teknologi, Apple meluncurkan beta publik untuk sistem operasi terbaru dengan desain Liquid Glass yang menarik perhatian. Selain itu, ada PC retro dari Maingear yang menggabungkan estetika kuno dengan komponen modern, serta AppleCare One yang menawarkan paket perlindungan perangkat dengan harga langganan yang menguntungkan. Berbagai aplikasi dan perangkat baru juga ikut disorot, mulai dari Kindle Colorsoft terbaru, robot vacuum Roomba dengan teknologi mop roller, dan game open-world Wheel World yang berfokus pada tema bersepeda. Installer juga membahas topik pertimbangan penggunaan casing ponsel dari berbagai pengalaman pengguna. Bagian khusus menghadirkan wawancara dengan Keith Broni, editor-in-chief Emojipedia, yang berbagi tentang emoji favorit, aplikasi yang digunakan sehari-hari, dan ketertarikannya terhadap musik serta literatur. Pembaca juga mendapatkan tips dari para pengguna berpengalaman lainnya termasuk bagaimana memainkan Dance Dance Revolution dengan peralatan yang tepat di rumah. Newsletter ditutup dengan undangan bagi pembaca untuk berbagi rekomendasi dan tips teknologi mereka sendiri, menjadikan Installer sebagai komunitas interaktif yang terus memberikan informasi segar dan solusi praktis di dunia teknologi dan hiburan.

Apple baru saja merilis macOS Tahoe 26 public beta yang memperkenalkan desain antarmuka baru bernama Liquid Glass. Desain ini menampilkan elemen transparan dan efek buram yang berbeda dari versi macOS sebelumnya, Sequoia. Namun, banyak pengguna merasa desain baru ini kurang menarik dan cenderung membingungkan, sehingga kebanyakan orang merasa desain lama lebih bersih dan mudah dipakai. Beberapa perubahan kecil dilakukan seperti membuat Control Center lebih buram sehingga tidak terlalu mengganggu pandangan, dan membuat Menu Bar menjadi transparan secara default. Namun, ada hal-hal aneh seperti bayangan di bawah Menu Bar yang tampak aneh, dan popup pengaturan volume dan brightness yang ditempatkan terlalu tinggi di layar sehingga terasa tidak nyaman bagi pengguna yang sudah terbiasa dengan tampilan lama. Selain desain, macOS Tahoe juga memperkenalkan aplikasi Phone baru yang memungkinkan pengguna melakukan panggilan telepon langsung dari Mac tanpa harus menyentuh iPhone mereka. Fitur ini sangat bermanfaat terutama bagi orang yang kadang menunda-nunda melakukan panggilan penting, karena sekarang lebih mudah diakses dan dipakai lewat komputer tanpa gangguan. Spotlight juga mendapatkan pembaruan dengan menambahkan fitur clipboard history yang memudahkan pengguna mengakses data yang pernah disalin ke clipboard dalam waktu delapan jam terakhir. Meskipun fitur ini belum sekuat aplikasi pihak ketiga seperti Raycast, ini menjadi penambahan yang membantu terutama bagi pengguna biasa yang ingin sedikit mempercepat pekerjaannya. Karena ini masih beta publik, beberapa bug ditemukan terutama pada aplikasi pihak ketiga seperti Signal dan Adobe yang kadang menunjukkan tampilan warna putih yang tidak normal. Jadi, disarankan untuk pengguna yang bergantung pada Mac sehari-hari agar menunggu versi final pada musim gugur sebelum beralih ke macOS Tahoe sepenuhnya.

Apple memperkenalkan Liquid Glass sebagai desain baru di iOS 26 yang menampilkan efek kaca transparan pada tampilan sistem. Meskipun awalnya menghadirkan tampilan futuristik yang terinspirasi dari headset VR Vision Pro, desain ini menuai banyak kritik dari pengguna yang menganggapnya terlalu kacau dan menyulitkan dalam membaca notifikasi maupun pesan. Selama proses beta, Apple melakukan banyak penyesuaian pada tingkat transparansi dan kontras untuk membuat desain lebih nyaman digunakan. Meski demikian, fitur ini tetap mempertahankan konsep dasar layar seperti kaca cair yang mengambang di atas elemen latar belakang, memberikan kesan estetika menyatu antar jendela dan lingkungan di sekitarnya. Sebagian pengguna tetap merasa keberatan dengan desain ini, seperti Victoria Song yang mengeluhkan transparansi yang mengurangi keterbacaan. Apple menyediakan opsi aksesibilitas untuk mengurangi efek transparansi, tapi tindakan ini juga bertentangan dengan tujuan desain Liquid Glass yang ingin mengubah secara menyeluruh tampilan antarmuka pengguna. Pengguna lain, termasuk penulis artikel, awalnya skeptis tapi akhirnya terbiasa menjalani hari-hari dengan tampilan baru ini. Meskipun masih ada elemen yang mengganggu, seperti efek pembesaran di balik tetesan kaca, pengalaman keseluruhan cenderung netral dan jauh dari kebencian total terhadap desain tersebut. Sejarah Apple menunjukkan bahwa mereka sering kali bertahan dengan perubahan desain kontroversial hingga akhirnya diterima oleh pengguna, seperti pada era iPhone X dan AirPods. Dengan demikian, kemungkinan besar Liquid Glass akan menjadi desain standar iOS ke depan meskipun saat ini masih menimbulkan pro dan kontra.

Apple baru saja merilis versi beta publik pertama untuk beberapa sistem operasi utamanya, termasuk iOS 26, iPadOS 26, macOS Tahoe 26, watchOS 26, dan tvOS 26. Ini memungkinkan pengguna yang memenuhi syarat untuk mencoba fitur terbaru sebelum rilis resmi. Salah satu perubahan paling mencolok pada pembaruan ini adalah desain baru bernama 'Liquid Glass' yang menampilkan banyak elemen transparan dan tampilan seperti tetesan air. Desain ini terinspirasi oleh sistem operasi visionOS. Pengguna yang sudah mencoba versi beta sebelumnya melaporkan bahwa pengalaman visual di iPhone sangat berbeda, dan Apple juga telah melakukan beberapa penyesuaian pada fitur seperti Control Center untuk meningkatkan tampilan dan kenyamanan pengguna. Apple juga mengubah cara penomoran perangkat lunak mereka. Semua versi sekarang berakhiran dengan angka 26, yang diambil dari praktik industri otomotif yang menamai produknya berdasarkan tahun berikutnya. Ini bertujuan agar pengguna lebih mudah mengenali versi terbaru dari perangkat lunak mereka. Kesimpulannya, pembaruan ini membawa kombinasi antara inovasi desain dan sistem penomoran yang membuat ekosistem Apple semakin modern dan mudah dikenali bagi pengguna.