
Meta, perusahaan induk Facebook, sedang melakukan investasi besar dalam bidang kecerdasan buatan (AI) dengan mengalokasikan dana hingga ratusan milyar dolar dan membangun beberapa data center besar di Amerika Serikat. Mereka merekrut sejumlah pakar AI, termasuk mantan peneliti OpenAI dan CEO dari Scale AI, guna mengembangkan teknologi AI canggih untuk masa depan.
Meta sedang fokus mengembangkan teknologi yang disebut personal superintelligence, yaitu teknologi AI pribadi yang bisa digunakan oleh semua orang. CEO Meta, Mark Zuckerberg, mengungkapkan bahwa tujuan utama laboratorium Superintelligence mereka adalah memberikan kekuatan AI yang sangat kuat dan bermanfaat ke tangan individu, sebuah konsep yang berbeda dengan apa yang sedang dikerjakan perusahaan lain.
Investasi ini mulai menunjukkan hasil dengan meningkatnya efisiensi dalam sistem penargetan iklan di platformnya, meningkatkan konversi hingga 5% di fitur Reels, dan menarik lebih banyak pengiklan menggunakan alat kreatif berbasis AI. Pendapatan iklan Meta diperkirakan naik 15% tahun ke tahun, mendukung pertumbuhan perusahaan.
Selain AI dan data center, Meta juga mengembangkan perangkat keras seperti kacamata pintar Ray-Ban Meta dan Oakley Meta serta rencana membuat kacamata AI mandiri. Ini merupakan bagian dari upaya mereka untuk mengeksplorasi sumber pendapatan lain di luar iklan dan memperkuat posisi inovasi teknologi.
Para analis pasar dan ahli investasi pun melihat strategi Meta sebagai langkah yang sangat potensial dalam bidang AI, yang dapat membuka peluang pendapatan baru yang besar dan memperkuat dominasi Meta di pasar teknologi dan iklan digital di masa depan.