Groq Mendekati Pendanaan Besar untuk Bersaing dengan Nvidia di Industri Chip AI

Groq, sebuah start-up yang bergerak di bidang chip kecerdasan buatan, sedang melakukan putaran pendanaan baru yang besar. Mereka berencana mengumpulkan sekitar 600 juta USD dalam tahap ini, yang dipimpin oleh firma modal ventura Disruptive. Putaran pendanaan terbaru ini akan membuat nilai valuasi perusahaan Groq menjadi sekitar 6 miliar USD, dua kali lipat dari valuasi sebelumnya. Total dana yang sudah mereka kumpulkan kini lebih dari 2 miliar USD. Meskipun Groq memangkas proyeksi pendapatan untuk tahun 2025 sebesar lebih dari 1 miliar USD, mereka mengharapkan pendapatan yang hilang tersebut akan tercapai pada tahun 2026. Ini menunjukkan adanya penyesuaian dalam strategi bisnis mereka. Presiden modal ventura Disruptive berkontribusi lebih dari 300 juta USD dalam pendanaan ini, yang lebih besar dari rencana awal perusahaan. Namun, proses pendanaan ini masih dalam tahap penyelesaian dan bisa ada perubahan. Tahun lalu, Groq juga berhasil mendapatkan dana sebesar 640 juta USD yang dipimpin oleh BlackRock. Perusahaan ini tampaknya terus menarik minat investor besar sebagai tanda pertumbuhan dan potensinya di bidang teknologi chip AI.

Groq adalah perusahaan startup chip kecerdasan buatan yang sedang berkembang pesat. Baru-baru ini, mereka sedang dalam pembicaraan untuk mengumpulkan dana segar sebesar Rp 9.87 triliun ($600 juta) dengan valuasi hampir Rp 98.67 triliun ($6 miliar) . Ini menandakan peningkatan nilai yang signifikan dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Perusahaan ini didirikan oleh Jonathan Ross, yang sebelumnya bekerja di Google. Ia memiliki pengalaman dalam mengembangkan chip pemrosesan khusus yang disebut Tensor Processing Unit, yang sangat penting bagi teknologi AI saat ini. Groq telah menarik perhatian banyak investor besar. Beberapa perusahaan dan dana investasi besar seperti BlackRock, Cisco, dan Samsung Catalyst Fund telah berpartisipasi dalam pendanaan sebelumnya, dan sekarang investasi besar diharapkan dari Disruptive yang berbasis di Austin. Selain pendanaan, Groq juga membuat kemajuan penting dengan menjalin kemitraan eksklusif dengan Bell Canada dan Meta. Kedua perusahaan besar ini menggunakan teknologi Groq untuk mempercepat proyek infrastruktur AI mereka. Kesuksesan Groq menunjukkan bagaimana teknologi chip khusus AI semakin penting dalam mendukung pengembangan kecerdasan buatan yang lebih cepat dan lebih efisien. Pertumbuhan nilai dan pendanaan perusahaan ini memberikan gambaran masa depan yang menjanjikan bagi teknologi AI.

Groq adalah sebuah startup yang bergerak di bidang chip AI dan sedang dalam pembicaraan untuk mengumpulkan dana segar sebesar Rp 9.87 triliun ($600 juta) . Jika transaksi ini berhasil, valuasi perusahaan ini akan mendekati angka Rp 98.67 triliun ($6 miliar) , hampir dua kali lipat dari putaran pendanaan sebelumnya pada bulan Agustus 2024 yang mencapai Rp 46.05 triliun ($2,8 miliar) . Perusahaan ini didirikan oleh Jonathan Ross, yang sebelumnya bekerja di Google dan mengembangkan Tensor Processing Unit. Groq muncul pada tahun 2016 dan telah berhasil menarik perhatian investor besar seperti BlackRock, Neuberger Berman, serta perusahaan teknologi lainnya seperti Cisco dan Samsung Catalyst Fund. Pendanaan baru ini akan dipimpin oleh Disruptive, sebuah perusahaan investasi yang berbasis di Austin, Amerika Serikat. Meskipun pembicaraan masih belum final dan rincian kesepakatan bisa berubah, proses ini menunjukkan adanya peningkatan kepercayaan terhadap teknologi chip AI yang dikembangkan oleh Groq. Groq juga memperkuat posisinya di pasar dengan menjalin kemitraan strategis yang penting. Pada Mei 2024, mereka mengumumkan kesepakatan eksklusif dengan Bell Canada untuk mengembangkan infrastruktur AI besar-besaran bagi perusahaan telekomunikasi tersebut. Selain itu, pada April 2024 Groq menggandeng Meta untuk mempercepat proses inferensi AI melalui chip mereka. Penggalangan dana dan kemitraan ini menandai percepatan pertumbuhan Groq di industri chip AI yang sangat kompetitif. Langkah ini diharapkan dapat membantu Groq memenuhi kebutuhan pasar yang semakin meningkat terhadap performa chip AI yang tinggi dan efisiensi dalam memproses aplikasi-aplikasi kecerdasan buatan.