Pomodo Logo IconPomodo Logo Icon
Tanya PomodoSemua Artikel
Semua
Fokus
Bisnis

Startup AI Inovatif Mengamankan Pendanaan Signifikan untuk Merevolusi Industri Niche

Share

Beberapa startup AI mendapatkan pendanaan besar untuk mengembangkan solusi di sektor-sektor khusus seperti analisis data dan pengelolaan harta waris, menunjukkan tren investasi yang kuat dalam inovasi AI yang terfokus.

01 Agt 2025, 20.21 WIB

Vast Data Siap Raih Pendanaan Baru dengan Nilai Valuasi Rp450 Triliun

Vast Data Siap Raih Pendanaan Baru dengan Nilai Valuasi Rp450 Triliun
Vast Data adalah perusahaan teknologi penyimpanan data yang sedang naik daun, terutama karena fokus mereka pada teknologi yang efisien untuk pusat data AI. Perusahaan ini berbasis di New York dan sedang bersiap menggalang dana baru dengan nilai yang sangat besar. Perusahaan ini sudah mengumpulkan dana sebanyak 380 juta dolar Amerika Serikat dan kini sedang bernegosiasi untuk mendapatkan pendanaan tambahan dari Alphabet melalui CapitalG dan investor lama mereka, Nvidia. Jika pendanaan ini berhasil, valuasi Vast Data bisa mencapai sampai 30 miliar dolar AS, sangat meningkat dibandingkan valuasi sebelumnya yang sebesar 9,1 miliar dolar AS pada tahun 2023. CEO Vast Data, Renen Halak, menyatakan bahwa perusahaan sudah positif arus kas bebas, yang berarti perusahaan menghasilkan lebih banyak uang daripada yang dibelanjakan, ditambah lagi pendapatan berulang tahunan mereka sudah mencapai 200 juta dolar AS dan diperkirakan akan naik tiga kali lipat dalam setahun. Kondisi ini menunjukkan bahwa sektor infrastruktur AI menjadi sangat menarik bagi para investor, terlebih dengan dukungan pemerintah Amerika Serikat yang mendorong perluasan pembangunan pusat data sebagai bagian dari perkembangan teknologi AI.
01 Agt 2025, 07.00 WIB

SixSense: AI untuk Deteksi Cacat Chip Real-time di Industri Semikonduktor

SixSense: AI untuk Deteksi Cacat Chip Real-time di Industri Semikonduktor
SixSense adalah startup deep tech dari Singapura yang mengembangkan platform bertenaga AI untuk membantu produsen semikonduktor memprediksi dan mendeteksi cacat chip secara langsung di jalur produksi. Mereka berhasil mengumpulkan dana sebesar 8,5 juta dolar dalam putaran pendanaan Seri A, menambah total investasinya menjadi sekitar 12 juta dolar. Didirikan pada 2018 oleh dua insinyur berpengalaman, Akanksha Jagwani dan Avni Agarwal, SixSense bertujuan mengatasi masalah mendasar dalam pembuatan chip, yaitu kurangnya analisa data produksi secara real-time yang dapat membantu pabrik mencegah cacat kualitas dan meningkatkan hasil produk. Para pendiri menemukan bahwa meskipun ada banyak data yang dihasilkan di pabrik semikonduktor, sistem inspeksi saat ini masih sangat bergantung pada tenaga manusia yang memeriksa dan menganalisa data secara manual. Hal ini memakan waktu, subjektif, dan sulit untuk ditingkatkan dengan kompleksitas proses yang semakin tinggi. Platform SixSense memberi peringatan dini dan analisa sumber masalah sehingga insinyur proses dapat memperbaiki masalah sebelum memburuk. Teknologi ini juga dirancang supaya mudah digunakan tanpa perlu keahlian coding, sehingga dapat diadopsi dengan cepat oleh para insinyur di pabrik chip. Saat ini, platform ini sudah digunakan oleh perusahaan besar seperti GlobalFoundries dan JCET dengan hasil produksi yang lebih cepat hingga 30%, peningkatan hasil produk sebesar 1-2%, dan pengurangan pekerjaan inspeksi manual sebesar 90%. Investasi manufaktur chip baru di berbagai negara menjadi peluang besar untuk ekspansi SixSense.
29 Jul 2025, 07.42 WIB

Julius AI: Startup Indonesia Raih 10 Juta Dollar untuk Revolusi Analisis Data AI

Julius AI: Startup Indonesia Raih 10 Juta Dollar untuk Revolusi Analisis Data AI
Julius AI adalah startup yang dibuat untuk membantu pengguna menganalisis data besar dengan cara yang mudah, yaitu hanya berbicara seperti kepada seorang analis. Pendiri Julius, Rahul Sonwalkar, awalnya membangun startup logistik namun mengubah fokusnya setelah mengikuti Y Combinator pada 2022. Startup ini baru saja mengumumkan pendanaan sebesar 10 juta dolar dalam putaran seed yang dipimpin oleh Bessemer Venture Partners, dengan dukungan dari berbagai investor besar dan tokoh teknologi ternama. Julius memiliki lebih dari 2 juta pengguna aktif yang sudah memanfaatkan layanan analisis dan visualisasi data mereka. Julius mengandalkan interaksi bahasa alami untuk membantu orang menjalankan analisis data dan membuat prediksi, hal yang biasanya membutuhkan seorang data scientist. Dengan fitur ini, Julius mengklaim tampil berbeda meskipun ada model AI besar seperti ChatGPT dan Google Gemini. Salah satu pengakuan penting datang dari Harvard Business School yang meminta Julius untuk menyesuaikan layanannya dalam kursus Data Science dan AI untuk pemimpin bisnis. Ini menunjukkan kalau teknologi mereka diapresiasi di kalangan akademisi dan bisnis. Selain teknologi yang revolusioner, Sonwalkar juga dikenal karena kejenakaannya, seperti prank viral seputar pengambilalihan Twitter oleh Elon Musk. Namun kini, ia lebih dikenal karena keberhasilan Julius AI sebagai startup yang mengubah cara analisis data di dunia bisnis.
29 Jul 2025, 07.42 WIB

Julius AI Kembangkan Analis Data Berbasis AI dan Raih Pendanaan 10 Juta USD

Julius AI Kembangkan Analis Data Berbasis AI dan Raih Pendanaan 10 Juta USD
Julius AI adalah startup yang mengembangkan teknologi AI untuk menganalisis data besar dan membuat visualisasi dengan menggunakan perintah bahasa alami. Startup ini didirikan oleh Rahul Sonwalkar setelah lulus dari program Y Combinator pada tahun 2022 dan beralih dari startup logistik yang sebelumnya dijalani. Meskipun banyak layanan AI besar seperti ChatGPT, Claude, dan Gemini, Julius berhasil menemukan pasar khusus dengan memfokuskan diri sebagai analis data AI yang melayani kebutuhan bisnis untuk memahami dan memvisualisasikan data secara mudah dan cepat. Julius telah mendapatkan pendanaan awal sebesar 10 juta dolar AS yang dipimpin oleh Bessemer Venture Partners, serta dukungan dari investor lain yang terdiri dari venture capitalist ternama dan angel investor sektor teknologi. Produk Julius mendapat perhatian dari dunia akademik, terutama dari Harvard Business School, yang menggunakan Julius dalam kursus khusus Data Science dan AI for Leaders. Hal ini menandai bahwa teknologi ini juga diterima di lingkungan pendidikan tinggi. Rahul Sonwalkar sukses membawa Julius menjadi lebih dikenal dan dihargai di dunia kerja dan pendidikan, mengalahkan budaya prank viralnya sebelumnya dan membuktikan bahwa fokus pada satu use case penting untuk keberhasilan startup AI.
25 Jul 2025, 01.57 WIB

Bagaimana AI Membantu Selesaikan Masalah Rumit Warisan dan Finansial Keluarga

Bagaimana AI Membantu Selesaikan Masalah Rumit Warisan dan Finansial Keluarga
Lauren Kolodny adalah seorang investor yang percaya teknologi dapat membuka akses layanan keuangan untuk semua orang, tidak hanya yang kaya. Dia mendukung neobank bernama Chime sejak awal, yang kini sudah sangat sukses. Ketika bertemu Alexandra Mysoor, founder Alix, Kolodny melihat ada peluang besar untuk membantu orang menyelesaikan warisan dengan lebih mudah. Alexandra Mysoor pernah mengalami kesulitan besar saat membantu temannya mengurus warisan ibunya. Prosesnya sangat lama dan membingungkan karena menggunakan cara-cara lama yang banyak berjibaku dengan dokumen dan panggilan ke banyak tempat. Ini membuatnya terinspirasi untuk membuat Alix, startup yang memakai AI agar proses ini menjadi otomatis dan efisien. Alix memakai teknologi AI untuk melakukan tugas seperti memindai dokumen, mengisi formulir, dan menghubungi bank secara otomatis. Hal ini membuat penyelesaian warisan menjadi lebih cepat dan tidak perlu memakai jasa mahal dari pengacara yang hanya menangani sebagian kecil pekerjaan. Lauren Kolodny sangat tertarik karena dalam 20 tahun ke depan, triliunan dolar akan diteruskan ke generasi milenial dan Gen Z. Namun layanan untuk membantu mengurus warisan masih sangat minim, bahkan untuk mereka yang sedang berduka. Alix hadir untuk mengisi kekosongan ini dan menawarkan layanan menyeluruh dengan biaya yang lebih masuk akal. Dengan biaya sekitar 1% dari nilai warisan, atau antara 9.000 hingga 12.000 dolar untuk warisan di bawah 1 juta dolar, Alix berharap bisa membuat layanan ini bisa diakses oleh lebih banyak orang. Ini adalah contoh bagaimana AI bisa membantu tugas administratif keuangan yang dulu hanya bisa dinikmati oleh orang kaya, sehingga layanan keuangan menjadi lebih demokratis.

Baca Juga

  • Reddit Meningkatkan Fitur Platform untuk Meningkatkan Profitabilitas

  • Startup AI Inovatif Mengamankan Pendanaan Signifikan untuk Merevolusi Industri Niche

  • Groq Mendekati Pendanaan Besar untuk Bersaing dengan Nvidia di Industri Chip AI

  • Perusahaan Teknologi Besar Mengembangkan Inisiatif Periklanan Berbasis AI

  • Munculnya Alternatif Internet Cepat dan Terjangkau di Indonesia