
Reaktor fusi nuklir memerlukan magnet superkonduktor yang sangat kuat dan bekerja dalam suhu sangat rendah yang mendekati nol mutlak. Kondisi ini mengharuskan material struktural yang digunakan harus tahan terhadap medan magnet kuat dan suhu dingin ekstrem, menimbulkan tantangan besar bagi para ilmuwan selama bertahun-tahun.
China mengembangkan baja baru bernama CHSN01 khusus untuk memenuhi kebutuhan ini. Baja ini merupakan hasil rekayasa yang mempertimbangkan komposisi kimia dan proses produksi supaya kuat, tangguh, dan tahan terhadap medan magnet hingga 20 Tesla serta stres tinggi pada suhu cryogenic.
Pada tahun 2023, CHSN01 digunakan dalam pembangunan reaktor fusi nuklir bernama BEST yang sedang dirakit dan diperkirakan selesai tahun 2027. Ini menjadikan China memimpin dalam penggunaan material fusi yang lebih maju dibandingkan proyek internasional ITER di Prancis.
Peran figur terkemuka seperti Zhao Zhongxian sangat krusial dalam kesuksesan pengembangan baja ini. Selain itu, kolaborasi di tingkat nasional yang melibatkan berbagai institusi, perusahaan, dan spesialis pengelasan membantu mempercepat kemajuan riset material ini.
Dengan CHSN01, China tidak hanya memperkuat proyek fusi mereka tetapi juga membuka peluang untuk aplikasi material cryogenic di bidang lain. Ini menandakan potensi besar bagi negara tersebut dalam teknologi energi bersih masa depan.