Pomodo Logo IconPomodo Logo Icon
Tanya PomodoSemua Artikel
Semua
Fokus
Teknologi

Nvidia Menolak Permintaan Pemerintah AS untuk Backdoor Chip AI

Share

Nvidia secara tegas menolak permintaan pemerintah Amerika Serikat untuk memasukkan backdoor ke dalam chip AI mereka. Langkah ini menyoroti ketegangan antara kebijakan privasi dan keamanan nasional serta upaya perusahaan teknologi dalam mempertahankan integritas produk mereka.

06 Agt 2025, 20.02 WIB

Penangkapan Penyelundupan Chip AI Nvidia, Ancaman dan Tantangan Ekspor AS ke China

Penangkapan Penyelundupan Chip AI Nvidia, Ancaman dan Tantangan Ekspor AS ke China
Departemen Kehakiman Amerika Serikat menangkap dua warga negara China yang diduga menyelundupkan chip AI canggih senilai puluhan juta dolar ke China. Mereka didakwa melanggar undang-undang ekspor yang dapat berujung pada hukuman penjara hingga 20 tahun. Chip yang diselundupkan diduga adalah Nvidia H100, chip mutakhir yang dibuat khusus untuk aplikasi AI. Pengiriman dilakukan melalui Singapura dan Malaysia sebagai cara menghindari pengawasan ketat AS. Nvidia, perusahaan pembuat chip tersebut, menegaskan mereka hanya menjual ke mitra terpercaya sesuai dengan aturan ekspor yang berlaku. Nvidia juga menolak usulan pemerintah untuk menanamkan fitur pelacakan atau 'kill switches' dalam chip karena alasan keamanan. Kasus ini menjadi sorotan penting di tengah kebijakan AS yang mencoba membatasi ekspor teknologi tinggi ke China demi menjaga keunggulan kompetitif dan keamanan nasional di tengah persaingan global AI yang semakin ketat. Para ahli menilai bahwa perlunya keseimbangan antara regulasi ekspor dengan inovasi teknologi dan keamanan produk agar tidak merusak kepercayaan pasar dan menghambat kemajuan industri chip di Amerika Serikat.
06 Agt 2025, 20.02 WIB

Penangkapan Penyandi Chip AI Nvidia: Tantangan Keamanan dan Inovasi Teknologi

Penangkapan Penyandi Chip AI Nvidia: Tantangan Keamanan dan Inovasi Teknologi
Dua warga negara China, Chuan Geng dan Shiwei Yang, ditangkap di California karena dugaan penyelundupan chip AI sangat canggih ke China. Chip ini dikirim lewat perusahaan mereka, ALX Solutions, dan melanggar aturan pengendalian ekspor AS yang sangat ketat. Chip yang diselundupkan kemungkinan adalah Nvidia H100, chip AI tercanggih di pasar yang dideskripsikan oleh DOJ sebagai chip dengan performa sangat tinggi yang khusus untuk aplikasi AI. Ini menimbulkan kekhawatiran atas kebutuhan menjaga teknologi sensitif tidak sampai ke pihak yang dilarang. ALX Solutions diketahui menggunakan jalur perantara pengiriman melalui Singapura dan Malaysia untuk menghindari deteksi aturan ekspor AS, sekaligus menerima pembayaran dari perusahaan di Cina dan Hong Kong. Tindakan ini menunjukkan kompleksitas dan kekeliruan dalam pengawasan ekspor teknologi tinggi. Nvidia mengomentari bahwa mereka tidak memasang teknologi pelacak atau kill switch di dalam chipnya karena hal itu berpotensi membahayakan keamanan digital global dan merusak kepercayaan terhadap teknologi AS. Mereka menolak langkah yang diusulkan pemerintah AS untuk pemasangan fitur seperti itu. Kasus ini mencerminkan dilema yang sedang dihadapi AS dalam mengatur ekspor teknologi canggih, terutama di tengah persaingan global di bidang AI, sekaligus mengawasi dan mencegah penyelundupan teknologi yang berpotensi mengancam keamanan nasional.
06 Agt 2025, 18.27 WIB

Nvidia Tolak Pasang Kill Switch di Chip AI Meski Tekanan Regulasi AS dan Tuduhan China

Nvidia Tolak Pasang Kill Switch di Chip AI Meski Tekanan Regulasi AS dan Tuduhan China
Nvidia sebagai produsen chip AI terbesar menolak keras usulan pemerintah AS untuk memasang teknologi kill switch yang memungkinkan chip dimatikan secara remote tanpa sepengetahuan pengguna. Hal ini terjadi di tengah tekanan regulasi seperti Chip Security Act yang diajukan oleh anggota kongres AS untuk pengawasan dan pelacakan chip AI dalam konteks keamanan nasional. Sementara itu, pemerintah China curiga bahwa chip Nvidia yang dijual di pasar mereka sudah memiliki backdoor atau lubang keamanan yang memungkinkan intervensi tanpa izin. China bahkan telah memulai penyelidikan terkait tuduhan ini, namun Nvidia membantah tegas dan menegaskan tidak ada backdoor tersembunyi tersebut. David Reber Jr., Chief Security Officer Nvidia, menulis blog yang ditujukan khusus kepada pembuat kebijakan AS. Ia memperingatkan bahwa memasang backdoor atau kill switch dalam chip justru akan menjadi bencana, mengancam keamanan dan kepentingan ekonomi Amerika Serikat sendiri. Kendati Nvidia berharap mendapat izin kembali menjual chip AI ke China, regulasi ketat dengan embargo pada beberapa hardware canggih masih berlaku karena risiko keamanan nasional. Di saat yang sama, perusahaan chip lokal China seperti Huawei terus meningkatkan kemampuan dan kapasitas produksinya untuk menjadi alternatif utama pasar chip AI. Situasi ini menjadi sangat penting karena persaingan teknologi chip AI global semakin sengit, dan bagaimana kebijakan keamanan serta geopolitik dapat memengaruhi inovasi, ketersediaan teknologi, dan dominasi pasar antara Amerika Serikat dan China ke depan.
06 Agt 2025, 18.27 WIB

Nvidia Tolak Fitur Kill Switch Untuk Lindungi GPU Dari Backdoor Pemerintah

Nvidia Tolak Fitur Kill Switch Untuk Lindungi GPU Dari Backdoor Pemerintah
Nvidia kini tengah menghadapi tekanan dari pemerintah Amerika Serikat dan Cina terkait keamanan chip GPU mereka. Pemerintah AS ingin memastikan chip AI yang diproduksi perusahaan besar seperti Nvidia tidak disalahgunakan dengan menambah fitur pelacakan atau bahkan kill switch yang bisa mematikan chip secara remote. Sementara Cina menyelidiki dugaan adanya backdoor yang tersembunyi dalam produk Nvidia. David Reber Jr., Chief Security Officer Nvidia, melalui blognya menegaskan bahwa perusahaan tidak memasang dan tidak akan memasang fitur seperti kill switch atau backdoor dalam GPU mereka. Menurutnya, adanya backdoor justru menciptakan celah keamanan yang sangat berbahaya dan tidak ada gunanya jika disembunyikan. AS sedang mempertimbangkan salah satu draf undang-undang yang dikenal Chip Security Act, yang mewajibkan pembuat chip untuk memasang teknologi pelacak pada produk mereka demi mencegah penyelundupan dan penyalahgunaan. Fitur kill switch juga kemungkinan akan dipertimbangkan sebagai langkah keamanan tambahan, meski ini mendapat penolakan keras dari Nvidia. Nvidia berharap dapat kembali menjual beberapa chip AI mereka di China, namun masih ada pembatasan ketat terutama untuk hardware paling canggih akibat kontrol ekspor dari AS. Sementara itu, perusahaan asal China seperti Huawei terus mengembangkan teknologi chip mereka sendiri untuk menyaingi Nvidia dan mengurangi ketergantungan pada produk impor. Persaingan di pasar chip AI semakin ketat dengan ketidakpastian kebijakan pemerintah yang menginginkan kontrol ketat atas teknologi ini. Nvidia berusaha menjaga keamanan produknya sekaligus tetap menjaga posisi dominan di pasar global, namun tensi geopolitik dan isu keamanan menjadi tantangan besar ke depan.
06 Agt 2025, 18.06 WIB

Nvidia Tegaskan Chip AI Bebas Back Door, Jaga Kepercayaan Global

Nvidia Tegaskan Chip AI Bebas Back Door, Jaga Kepercayaan Global
Nvidia menanggapi tuduhan tentang potensi celah keamanan di chip GPU H20 yang dibuatnya. Perusahaan mengatakan chip mereka tidak memiliki pintu belakang, tombol mati, atau spyware yang bisa membahayakan pengguna. Hal ini penting karena chip Nvidia digunakan di banyak bidang, dari medis hingga finansial dan riset ilmiah. Tuduhan tersebut memicu otoritas keamanan di China, Cyberspace Administration of China (CAC), untuk melakukan penyelidikan terhadap teknologi Nvidia. Nvidia menanggapi dengan menegaskan bahwa menanam kelemahan pada chip akan membahayakan infrastruktur digital global dan merusak kepercayaan terhadap teknologi AS. David Reber Jnr, kepala keamanan Nvidia, mengungkapkan bahwa perusahaan telah mendesain chip selama lebih dari 30 tahun dengan standar keamanan tinggi. Mereka percaya bahwa sistem yang dapat dipercaya tidak mengandung back door atau kill switch yang sengaja dibuat. Nvidia juga menyatakan bahwa negara-negara telah memiliki hukum yang mengharuskan perusahaan memperbaiki celah keamanan, bukan menciptakan celah baru yang dapat dimanfaatkan peretas dan aktor jahat. Hal ini penting untuk menjaga keamanan teknologi di seluruh dunia. Situasi ini menunjukkan betapa pentingnya menjaga kepercayaan dalam teknologi chip yang digunakan di berbagai sektor industri penting. Ketegangan akibat penyelidikan di China juga dapat mempengaruhi hubungan teknologi dan keamanan antara AS dan negara lain.

Baca Juga

  • OpenAI Meluncurkan Model Penalaran Open-Source Baru Menantang Kepemimpinan AI China

  • Nvidia Menolak Permintaan Pemerintah AS untuk Backdoor Chip AI

  • Palantir Mengalami Pertumbuhan Pendapatan Signifikan yang Didorong oleh Permintaan AI

  • Tesla Memperluas Layanan Berbasis AI dan Menyesuaikan Operasi Global

  • Kemajuan Teknologi Perang Elektronik Tiongkok