
OpenAI, perusahaan di balik ChatGPT, sedang dalam pembicaraan awal terkait penjualan sekunder saham bagi karyawan saat ini dan mantan karyawan. Ini adalah langkah penting yang menunjukkan bagaimana perusahaan teknologi besar mengelola aset dan nilai saham internalnya.
Menurut laporan Bloomberg News, OpenAI diperkirakan memiliki valuasi sekitar 500 miliar dolar AS, yang menunjukkan tingginya ekspektasi pasar terhadap performa dan potensi perusahaan ini dalam dunia teknologi kecerdasan buatan.
Meskipun berita ini telah dilaporkan, Reuters belum dapat memverifikasi kebenaran informasi tersebut secara langsung, sehingga informasi ini masih dalam tahap awal dan harus diikuti dengan kehati-hatian.
Penjualan saham sekunder memungkinkan karyawan OpenAI memiliki kesempatan untuk menjual sebagian saham mereka tanpa harus perusahaan melakukan penawaran umum perdana (IPO). Ini adalah strategi yang sering digunakan startup dan perusahaan teknologi besar agar tetap fleksibel dalam pengelolaan modal.
Jika rencana ini berhasil, hal tersebut bisa meningkatkan likuiditas saham OpenAI di kalangan karyawan serta mendongkrak minat investor terhadap perusahaan, sekaligus menjadi indikator pertumbuhan yang menjanjikan di sektor kecerdasan buatan.