Pomodo Logo IconPomodo Logo Icon
Tanya PomodoSemua Artikel
Semua
Fokus
Sains

Misi Nanocraft Inovatif untuk Menjelajahi Lubang Hitam

Share

Misi ambisius untuk menjelajahi lubang hitam kini menjadi lebih nyata dengan penggunaan nanocraft berukuran sekecil klip kertas. Teknologi ini memungkinkan eksplorasi lebih dalam dan pemahaman yang lebih baik tentang fenomena lubang hitam yang memelintir cahaya di ruang angkasa.

08 Agt 2025, 12.07 WIB

Misi Nanokraft Seratus Tahun Menuju Lubang Hitam untuk Uji Fisika Fundamental

Misi Nanokraft Seratus Tahun Menuju Lubang Hitam untuk Uji Fisika Fundamental
Astrofisikawan Cosimo Bambi mengusulkan sebuah misi luar angkasa unik yang bertujuan mengirimkan nanokraft berukuran kecil menuju lubang hitam terdekat yang berjarak 20-25 tahun cahaya dari Bumi. Nanokraft ini akan dilengkapi layar cahaya yang dipercepat oleh laser dari Bumi hingga sepertiga kecepatan cahaya, memungkinkan perjalanan yang sangat cepat dibandingkan pesawat luar angkasa biasa. Ketika nanokraft mencapai lubang hitam dalam waktu sekitar 70 tahun, misi secara keseluruhan akan berlangsung 80 sampai 100 tahun karena masih dibutuhkan waktu dua dekade untuk mengirimkan data kembali ke Bumi. Ini akan menjadi perjalanan lintas bintang tanpa preseden yang memungkinkan pengamatan langsung terhadap sebuah lubang hitam. Namun, ada banyak tantangan besar yang harus diatasi. Salah satunya adalah menemukan lubang hitam yang cukup dekat agar misi tetap memungkinkan secara teknis dan finansial. Lubang hitam sulit dideteksi karena tidak memancarkan cahaya, sehingga hanya bisa ditemukan melalui efek gravitasinya pada bintang di dekatnya. Dari segi biaya, teknologi laser untuk misi ini saat ini diperkirakan mencapai satu triliun euro, namun Bambi yakin dengan perkembangan teknologi dalam beberapa dekade, biayanya bisa turun drastis menjadi sekitar satu miliar euro, yang setara dengan proyek luar angkasa besar saat ini. Jika misi ini berhasil, data yang didapat akan sangat signifikan untuk memverifikasi teori relativitas umum dan mempelajari sifat lubang hitam secara langsung tanpa gangguan dari lingkungan sekitar, sehingga memberi pemahaman yang lebih mendalam tentang fenomena kosmik ekstrem.
08 Agt 2025, 03.09 WIB

Penemuan Lubang Hitam Raksasa Diam di Galaksi Jauh Melalui Gravitasi

Penemuan Lubang Hitam Raksasa Diam di Galaksi Jauh Melalui Gravitasi
Para astronom berhasil menemukan lubang hitam supermasif yang sangat besar di galaksi Cosmic Horseshoe yang terletak di sekitar 5 miliar tahun cahaya dari Bumi. Lubang hitam ini memiliki massa 36 miliar kali massa Matahari, menjadikannya salah satu yang paling masif yang pernah ditemukan. Lubang hitam tersebut tidak sedang aktif menyedot materi dan tidak memancarkan radiasi seperti lubang hitam aktif pada umumnya. Penemuan ini dilakukan dengan mengamati pergerakan bintang-bintang yang sangat cepat di pusat galaksi dan efek pelensaan cahaya yang diciptakan oleh gravitasinya. Galaksi tempat lubang hitam ini berada merupakan bagian dari kelompok fosil, sebuah hasil akhir evolusi di mana beberapa galaksi bergabung menjadi satu galaksi dominan yang sangat besar. Proses penggabungan ini mungkin juga menjelaskan bagaimana lubang hitam supermasif ini terbentuk melalui penggabungan beberapa lubang hitam lebih kecil. Penemuan ini penting karena menunjukkan bagaimana lubang hitam besar yang tidak aktif masih bisa dideteksi menggunakan metode baru. Hal ini memberi harapan bagi para ilmuwan untuk menemukan lebih banyak lubang hitam diam yang tersembunyi di alam semesta menggunakan teleskop seperti Euclid milik European Space Agency. Temuan ini juga mendukung teori bahwa pertumbuhan lubang hitam dan evolusi galaksi saling terkait. Ketika galaksi bertumbuh, materi mengalir ke pusat dan memberdayakan lubang hitam, yang bisa menghentikan pembentukan bintang baru melalui energi yang dilepaskan saat fase aktif.
07 Agt 2025, 22.00 WIB

Misi Nanokraf ke Lubang Hitam: Menguji Teori Einstein dalam 100 Tahun

Misi Nanokraf ke Lubang Hitam: Menguji Teori Einstein dalam 100 Tahun
Astrofisikawan Cosimo Bambi mengusulkan misi ambisius untuk mengirim nanokraf sebesar penjepit kertas ke lubang hitam terdekat menggunakan laser sangat kuat di Bumi. Tujuannya adalah untuk menguji teori fisika dan relativitas umum secara langsung di lingkungan lubang hitam. Nanokraf ini akan didorong hingga kecepatan sepertiga kecepatan cahaya, memungkinkan mencapai lubang hitam dalam jarak 20-25 tahun cahaya selama sekitar 70 tahun. Misi total diperkirakan memakan waktu antara 80 hingga 100 tahun, termasuk waktu pengiriman data kembali ke Bumi. Misi menghadapi banyak hambatan, seperti teknologi yang belum tersedia saat ini, biaya triliunan euro, serta pencarian lubang hitam dekat yang sulit karena lubang hitam tidak memancarkan cahaya dan hanya terdeteksi lewat efek gravitasi atau distorsi cahaya. Meski demikian, Bambi yakin dengan kemajuan teknologi selama beberapa dekade mendatang, proyek ini bisa menjadi terjangkau dan realistik, apalagi dengan adanya contoh probe seperti Voyager 1 yang masih beroperasi setelah beberapa dekade di luar angkasa. Keuntungan ilmiah besar dari misi ini adalah mendapatkan data langsung dari lubang hitam yang lebih bersih tanpa gangguan lingkungan sekitar, sehingga dapat membantu menjawab pertanyaan mendasar tentang sifat lubang hitam dan validitas teori relativitas Einstein.

Baca Juga

  • Misi Nanocraft Inovatif untuk Menjelajahi Lubang Hitam

  • Program Antariksa China yang Berkembang dan Teknologi Roket Dapat Digunakan Kembali

  • Kemajuan Teknologi Cina dalam Fusi Nuklir dan Ilmu Material

  • China Menarik Talenta Ilmuwan AS di Tengah Pemotongan Pendanaan

  • Super Baja Terobosan China Merevolusi Konstruksi Reaktor Fusi Nuklir