
Astrofisikawan Cosimo Bambi mengusulkan sebuah misi luar angkasa unik yang bertujuan mengirimkan nanokraft berukuran kecil menuju lubang hitam terdekat yang berjarak 20-25 tahun cahaya dari Bumi. Nanokraft ini akan dilengkapi layar cahaya yang dipercepat oleh laser dari Bumi hingga sepertiga kecepatan cahaya, memungkinkan perjalanan yang sangat cepat dibandingkan pesawat luar angkasa biasa.
Ketika nanokraft mencapai lubang hitam dalam waktu sekitar 70 tahun, misi secara keseluruhan akan berlangsung 80 sampai 100 tahun karena masih dibutuhkan waktu dua dekade untuk mengirimkan data kembali ke Bumi. Ini akan menjadi perjalanan lintas bintang tanpa preseden yang memungkinkan pengamatan langsung terhadap sebuah lubang hitam.
Namun, ada banyak tantangan besar yang harus diatasi. Salah satunya adalah menemukan lubang hitam yang cukup dekat agar misi tetap memungkinkan secara teknis dan finansial. Lubang hitam sulit dideteksi karena tidak memancarkan cahaya, sehingga hanya bisa ditemukan melalui efek gravitasinya pada bintang di dekatnya.
Dari segi biaya, teknologi laser untuk misi ini saat ini diperkirakan mencapai satu triliun euro, namun Bambi yakin dengan perkembangan teknologi dalam beberapa dekade, biayanya bisa turun drastis menjadi sekitar satu miliar euro, yang setara dengan proyek luar angkasa besar saat ini.
Jika misi ini berhasil, data yang didapat akan sangat signifikan untuk memverifikasi teori relativitas umum dan mempelajari sifat lubang hitam secara langsung tanpa gangguan dari lingkungan sekitar, sehingga memberi pemahaman yang lebih mendalam tentang fenomena kosmik ekstrem.