Pomodo Logo IconPomodo Logo Icon
Tanya PomodoSemua Artikel
Semua
Fokus
Sains

Program Antariksa China yang Berkembang dan Teknologi Roket Dapat Digunakan Kembali

Share

China terus memperkuat program antariksa mereka dengan mengembangkan teknologi roket dapat digunakan kembali dan melaksanakan uji coba pendaratan lander yang sukses. Langkah ini menunjukkan ambisi China untuk mencapai misi berawak ke Bulan dan bersaing dengan perusahaan antariksa global seperti SpaceX.

08 Agt 2025, 20.34 WIB

China Meluncurkan Kapal Drone Roket Reusable untuk Kejar SpaceX

China Meluncurkan Kapal Drone Roket Reusable untuk Kejar SpaceX
China kini melanjutkan ambisinya dalam perlombaan antariksa dengan meluncurkan kapal drone pemulihan roket reusable pertama dari tanah air. Kapal ini menjadi tonggak baru bagi program luar angkasa China yang ingin menyaingi teknologi SpaceX dari Amerika Serikat. Kapal yang dinamakan Xingji Guihang ini dibuat oleh perusahaan swasta iSpace dan dirancang untuk membantu pendaratan tahap pertama roket yang kembali dari luar angkasa. Dengan teknologi ini, biaya peluncuran roket diharapkan bisa ditekan secara signifikan. Ukuran kapal ini sedikit lebih besar dibanding dengan drone ship milik SpaceX dan dilengkapi sistem penentuan posisi dinamis yang memastikan kapal bisa berada di posisi tepat saat roket mendarat kembali di laut. Hal ini sangat penting untuk keberhasilan operasi roket reusable. Setelah tahap uji coba di Yangzhou, kapal ini akan diangkut ke provinsi Hainan untuk mulai beroperasi pada peluncuran roket SQX-3 yang dijadwalkan tahun ini. Inisiatif ini menunjukkan dorongan kuat China dalam memperkuat teknologi luar angkasa nasional. Langkah ini juga menandai integrasi antara sektor swasta dan pemerintah China dalam pengembangan teknologi ruang angkasa berkelanjutan, sama seperti model sukses yang dilakukan NASA dan SpaceX di AS sebelumnya.
08 Agt 2025, 16.59 WIB

China Sukses Uji Coba Lander Berawak 'Lanyue' untuk Misi Bulan

China Sukses Uji Coba Lander Berawak 'Lanyue' untuk Misi Bulan
China berhasil menguji coba prototipe lander berawak Bulan bernama Lanyue yang mampu melakukan pendaratan dan peluncuran ulang dari permukaan Bulan. Tes dilakukan di provinsi Hebei dengan simulasi gravitasi dan medan berbatu seperti di Bulan. Lanyue dirancang untuk membawa dua orang kru dari orbit Bulan ke permukaan dan sebaliknya. Selain transportasi, lander ini juga berfungsi sebagai tempat tinggal, sumber daya listrik, dan pusat data bagi para taikonaut di Bulan. Program misi pendaratan berawak China melibatkan dua peluncuran roket Long March: satu untuk lander Lanyue dan satu lagi untuk pesawat kru Mengzhou. Keduanya akan bertemu dan berdok di orbit Bulan sebelum mendarat bersama. Keberhasilan ini menjadi tonggak penting karena mencerminkan kesiapan teknis China dalam mengelola pendaratan dan peluncuran ulang di Bulan, yang sebelumnya belum pernah dicapai secara penuh oleh negara tersebut. Persaingan eksplorasi Bulan semakin ketat dengan misi NASA Artemis yang dijadwalkan dalam beberapa tahun mendatang dan rencana pengembangan sumber energi nuklir di Bulan. China berambisi mencapai pendaratan manusia di Bulan sebelum tahun 2030.
08 Agt 2025, 10.06 WIB

China Capai Tonggak Baru Uji Coba Pendarat Berawak Menuju Bulan

China Capai Tonggak Baru Uji Coba Pendarat Berawak Menuju Bulan
China berhasil melakukan ujicoba penting untuk pendarat berawak mereka yang bernama Lanyue, yang dirancang untuk membawa astronaut ke bulan dan kembali ke orbit bulan. Pengujian dilakukan di Huailai, Cina menggunakan menara tali besar untuk meniru gravitasi bulan dan permukaan berbatu untuk simulasi kondisi sebenarnya di bulan. Pendarat ini mampu mengendalikan proses mendarat dan lepas landas secara terkoordinasi dengan sistem pemandu, navigasi, serta propulsi yang canggih. Fitur tambahan seperti rover lunar dan tangga di pendarat memudahkan aktivitas astronaut selama di permukaan bulan nantinya. Keberhasilan uji ini dianggap sebagai langkah besar oleh China dalam mewujudkan misi berawak ke bulan sebelum tahun 2030.
07 Agt 2025, 20.00 WIB

China Dorong Industri Antarmuka Otak-Komputer Saingi Neuralink Elon Musk

China Dorong Industri Antarmuka Otak-Komputer Saingi Neuralink Elon Musk
China telah mengumumkan kebijakan baru pada 30 Juli melalui tujuh kementerian untuk mengembangkan teknologi antarmuka otak-komputer (BCI) agar bisa menjadi pemimpin global dalam teknologi ini pada tahun 2030. Kebijakan ini mencakup program terobosan teknologi dan pembangunan sistem industri BCI. Kebijakan tersebut tidak menyebutkan dukungan langsung ke perusahaan tertentu, tetapi fokusnya adalah membangun dua hingga tiga perusahaan BCI besar serta mendukung banyak startup dan unicorn yang bergerak di bidang ini agar lebih maju dan kompetitif. Saham perusahaan BCI utama seperti Nanjing Panda Electronics dan MicroPort NeuroScientific melonjak signifikan di pasar saham, menandakan antusiasme investor terhadap sektor ini akibat dukungan pemerintah. Selain perusahaan, pemerintah China juga mendorong kota, universitas, dan rumah sakit untuk melakukan uji klinis dan mendirikan ruang perawatan khusus terkait BCI sebagai bagian dari pengembangan teknologi ini di lapangan. Inisiatif ini menandakan bahwa China serius dalam mengembangkan teknologi BCI untuk bersaing dengan pemain global seperti Neuralink milik Elon Musk, dan diharapkan akan mempercepat kemajuan teknologi sekaligus membuka peluang bisnis di masa depan.

Baca Juga

  • Misi Nanocraft Inovatif untuk Menjelajahi Lubang Hitam

  • Program Antariksa China yang Berkembang dan Teknologi Roket Dapat Digunakan Kembali

  • Kemajuan Teknologi Cina dalam Fusi Nuklir dan Ilmu Material

  • China Menarik Talenta Ilmuwan AS di Tengah Pemotongan Pendanaan

  • Super Baja Terobosan China Merevolusi Konstruksi Reaktor Fusi Nuklir