
Kagome metal adalah bahan dengan struktur kisi dua dimensi yang menarik, terdiri dari segitiga yang terhubung, yang memungkinkan pembentukan pita elektron datar. Pita ini penting karena bisa menciptakan pola gelombang elektron yang khusus, yang potensial untuk menghasilkan superkonduktivitas dan perilaku magnetik unik bila dipengaruhi oleh interaksi elektron yang kuat.
Para peneliti dari Rice University bersama dengan rekan dari National Synchrotron Radiation Research Center melakukan studi mendalam terhadap material kagome berbasis kromium, CsCr₃Sb₅. Mereka menemukan bahwa pita elektron datar dalam material ini aktif dan berperan langsung dalam sifat superkonduktiv dan magnetiknya, sebuah fenomena yang sebelumnya hanya diprediksi secara teori.
Penelitian ini menggunakan kristal CsCr₃Sb₅ yang sangat besar dan murni, yang memungkinkan pengukuran detail menggunakan teknik canggih seperti ARPES dan RIXS. Teknik ini mampu memetakan elektron dan menangkap eksitasi magnetik terkait dengan pita datar, memberikan gambaran lengkap mengenai efek geometri kisi kagome pada perilaku kuantum bahan.
Hasil eksperimen dan analisis teori menunjukkan bahwa pita elektronik datar dalam CsCr₃Sb₅ bukan elemen pasif, melainkan aktif mempengaruhi dan mengendalikan sifat elektronik dan magnetik material. Model teori yang dibuat berhasil mereplikasi hasil observasi ini, memperkuat pemahaman tentang bagaimana korelasi elektron dan struktur laminasi bekerja bersama dalam bahan ini.
Temuan ini membuka peluang baru untuk merekayasa superkonduktivitas yang tidak biasa dan material kuantum canggih lainnya melalui pengendalian kimia serta modifikasi struktur pada bahan kagome. Dengan pemahaman baru ini, penelitian tentang fenomena kuantum dan teknologi superkonduktor di masa depan diperkirakan akan semakin berkembang.