
Pada hari Jumat, Ketua Federal Reserve Jerome Powell memberikan pidato penting di simposium kebijakan di Jackson Hole, Wyoming, yang menimbulkan reaksi positif di pasar saham Amerika Serikat. Setelah pidato Powell, indeks saham seperti Dow Jones, S&P 500, dan Nasdaq Composite mengalami kenaikan signifikan. Pasar saham bereaksi karena Powell memberikan sinyal bahwa pemotongan suku bunga mungkin akan dilakukan untuk mendukung ekonomi.
Powell menyatakan bahwa saat ini kebijakan moneter Fed telah mendekati posisi netral, dan kondisi pasar tenaga kerja yang stabil memungkinkan mereka untuk mempertimbangkan penyesuaian kebijakan dengan hati-hati. Ini menandakan bahwa meskipun ada risiko perlambatan, Fed masih akan sangat berhati-hati dalam membuat keputusan agar tidak mengguncang pasar secara berlebihan.
Pertumbuhan lapangan kerja dinilai melambat, dengan penambahan hanya 73.000 pekerjaan pada bulan Juli, jauh di bawah ekspektasi. Selain itu, revisi data sebelumnya juga menunjukkan penurunan yang lebih tajam dari yang diperkirakan. Hal ini memberi tekanan pada Fed untuk mempertimbangkan langkah pemotongan suku bunga agar mencegah perlambatan yang lebih dalam.
Meskipun inflasi masih sedikit di atas target 2%, ada tekanan dari tarif yang mulai mendorong kenaikan harga di beberapa sektor. Ini membuat tugas Fed menjadi rumit karena mereka harus menyeimbangkan antara menjaga inflasi terkendali dan mendorong pertumbuhan lapangan kerja. Fed dijadwalkan bertemu kembali pada 17 September untuk memutuskan kebijakan lebih lanjut.
Probabilitas pemotongan suku bunga pada pertemuan September meningkat hingga 89% menurut data dari CME Group, mencerminkan ekspektasi pasar terhadap perubahan kebijakan Fed. Dengan sinyal dari Powell, saham global juga mengalami kenaikan tipis, mencerminkan sentimen positif pada kondisi ekonomi saat ini.