Pomodo Logo IconPomodo Logo Icon
Tanya PomodoSemua Artikel
Semua
Fokus
Teknologi

Rencana Ambisius Tesla dalam AI dan Robotika

Share

Tesla menawarkan $1 triliun kepada Elon Musk untuk mengembangkan pasukan robotnya dan pemegang saham perusahaan akan memberikan suara untuk investasi dalam perusahaan AI milik Musk, xAI. Ini menandai langkah besar Tesla dalam memperluas perannya dalam kecerdasan buatan dan robotika.

05 Sep 2025, 21.29 WIB

Elon Musk Bisa Jadi Triliuner Pertama Jika Target Robot dan AI Tesla Tercapai

Elon Musk Bisa Jadi Triliuner Pertama Jika Target Robot dan AI Tesla Tercapai
Tesla mengajukan paket kompensasi baru bagi CEO mereka, Elon Musk, yang total nilainya mencapai sekitar 975 miliar dolar jika ia berhasil memenuhi target ambisius perusahaan. Target ini termasuk memproduksi satu juta robotaxi dan satu juta robot humanoid serta meningkatkan nilai Tesla sebesar triliunan dolar. Paket ini memberikan Musk kontrol lebih besar atas perusahaan, sesuatu yang ia minta untuk mewujudkan visinya membangun mobil dan robot yang didukung kecerdasan buatan. Tesla percaya bahwa Musk adalah orang yang tepat untuk memimpin perusahaan melewati fase kritis ini. Namun begitu, Tesla menghadapi tantangan besar. Penjualan menurun akibat persaingan ketat dengan produsen mobil listrik China serta dampak negatif dari dukungan politik Musk yang kontroversial. Produk baru seperti Cybertruck juga mendapat tanggapan beragam dari pasar. Untuk bisa meraih seluruh kompensasi, Elon Musk harus tetap menjadi CEO selama minimal tujuh hingga sepuluh tahun. Masa bakti ini selama itu juga menjadi ukuran apakah perusahaan berhasil mencapai target teknologi dan pertumbuhan nilai pasar yang sangat besar. Meskipun ada risiko dan kontroversi, paket ini merupakan langkah besar Tesla untuk mempertahankan kepemimpinan Musk demi mengamankan masa depan perusahaan sebagai pelopor teknologi AI dan robotik di industri otomotif dan teknologi.
05 Sep 2025, 21.23 WIB

Tesla Ajukan Investasi xAI Elon Musk untuk Percepat Inovasi AI dan Robotika

Tesla Ajukan Investasi xAI Elon Musk untuk Percepat Inovasi AI dan Robotika
Tesla akan mengadakan pemungutan suara saham pada 6 November di Gigafactory Texas mengenai investasi ke startup AI baru milik Elon Musk yaitu xAI. Proposal ini muncul saat Tesla menghadapi masalah penurunan penjualan mobil listrik dan peluncuran robotaxi yang kurang maksimal. Investor kecil Stephen Hawk mengajukan proposal ini meski dewan Tesla bersikap netral. SpaceX, perusahaan luar angkasa juga milik Elon Musk, sudah berinvestasi 2 miliar dolar AS di xAI, mengindikasikan upaya Elon Musk memperkuat beberapa usaha AI miliknya secara bersamaan. Ada kekhawatiran antara xAI dan Tesla sebagai rival teknologi, namun kasus hukum terkait hal ini sudah dibatalkan. Selain proposal investasi, Tesla akan memberikan suara atas rencana penggajian 10 tahun senilai 1 triliun dolar AS untuk Elon Musk, dengan tujuan memperkuat kontrol Musk sehingga dia bisa fokus memimpin Tesla dalam pengembangan AI, robotika, dan energi. Pengamat pasar, Gene Munster, mengatakan Tesla perlu inovasi besar seperti robot humanoid agar memenuhi target pasar sebesar 8 triliun dolar AS. xAI dianggap bisa memberi kontribusi besar baik secara teknologi maupun sentimen pasar untuk mencapai target itu. Dengan potensi penggabungan teknologi dan sumber daya dari xAI, Tesla berharap bisa mengatasi tantangan saat ini dan terus memimpin di bidang AI dan otomasi kendaraan. Para pemegang saham akan menyaksikan sidang keputusan penting yang bisa mengubah masa depan perusahaan.
05 Sep 2025, 20.44 WIB

Master Plan Tesla IV: Visi Ambisius tapi Tantangan Bisnis Makin Berat

Master Plan Tesla IV: Visi Ambisius tapi Tantangan Bisnis Makin Berat
Tesla pernah menjadi pelopor dalam industri kendaraan listrik, tapi kini menghadapi persaingan ketat yang membuat pangsa pasarnya menyusut. Kompetitor seperti BYD berhasil melampaui angka penjualan Tesla di kuartal pertama dan kedua tahun 2025, menandakan perubahan besar dalam lanskap industri EV. Dalam menghadapi tantangan ini, Tesla memperkenalkan Master Plan Part IV yang mengusung tema 'kelimpahan berkelanjutan', dengan fokus mengembangkan teknologi kecerdasan buatan, robotik, otonomi kendaraan, dan energi terbarukan. Elon Musk mengklaim ini akan mengubah perusahaan menjadi lebih dari sekadar produsen mobil. Walaupun rencana-rencana tersebut terdengar menjanjikan, kenyataannya Tesla tengah mengalami penurunan pengiriman kendaraan dan laba. Belum lagi, para pesaing seperti Waymo telah lebih dulu menguasai teknologi kendaraan otonom dengan dukungan investasi besar dan pengujian ekstensif di dunia nyata. Robot humanoid Optimus menjadi salah satu inovasi ambisius Tesla yang juga masih jauh dari realisasi komersial. Meskipun Musk memprediksi robot ini bisa jadi sumber pendapatan terbesar tesla, beberapa analis menilai target tersebut terlalu optimis mengingat Tesla sering kali gagal memenuhi jadwal produksi dan peluncuran yang dijanjikan. Secara keseluruhan, Master Plan Part IV tampaknya merupakan kelanjutan dari janji-janji lama yang belum terealisasi sepenuhnya. Dengan performa keuangan yang melemah dan tekanan kompetitif yang meningkat, investor disarankan untuk berhati-hati dan tidak terlalu mengandalkan rencana ambisius ini sebagai alasan utama berinvestasi.

Baca Juga

  • Tren yang Muncul dalam Investasi Saham Berfokus AI dan Prospek Pasar

  • Kemajuan AI dalam Teknologi Militer dan Pertahanan

  • Penerapan dan Dampak Ekonomi dari Program Robotaxi Tanpa Pengemudi

  • Rencana Ambisius Tesla dalam AI dan Robotika

  • Dampak Ganda AI terhadap Ketenagakerjaan: Pemutusan Hubungan Kerja dan Peluang Baru