Pomodo Logo IconPomodo Logo Icon
Tanya PomodoSemua Artikel
Semua
Fokus
Teknologi

Penerapan dan Dampak Ekonomi dari Program Robotaxi Tanpa Pengemudi

Share

Pengembangan dan penerapan robotaxi tanpa pengemudi oleh perusahaan seperti Uber dan WeRide di Guangzhou menunjukkan peningkatan investasi dan dampak ekonomi, termasuk perubahan upah bagi pengemudi ride-hailing.

08 Sep 2025, 17.24 WIB

Valeo dan Momenta Bergabung Kembangkan Mobil Otonom Canggih untuk Pasar Global

Valeo dan Momenta Bergabung Kembangkan Mobil Otonom Canggih untuk Pasar Global
Valeo SA, produsen komponen otomotif asal Prancis, mengumumkan kerja sama strategis dengan perusahaan teknologi mengemudi otonom asal China, Momenta. Tujuan mereka adalah mengembangkan teknologi mengemudi cerdas tingkat menengah sampai tinggi serta solusi otonom yang dapat digunakan di China dan negara lain. Kerjasama ini melibatkan penggabungan keahlian dalam platform komputasi, sensor, dan perangkat lunak demi menciptakan solusi sistem pintar yang inovatif. Mereka ingin memberi dukungan lengkap bagi konsumen mulai dari riset pasar, pengembangan produk, hingga integrasi sistem dan pembaruan perangkat lunak secara berkelanjutan. China menjadi pasar utama yang terus tumbuh dengan cepat untuk teknologi bantuan pengemudi (ADAS). Valeo dan Momenta melihat peluang besar di sana, dengan Momenta sebagai salah satu pemimpin teknologi mengemudi otomatis yang sudah bekerjasama dengan banyak produsen mobil global. Valeo menyediakan berbagai perangkat keras dan perangkat lunak untuk kendaraan dengan tingkat otonomi dari entry-level hingga L4, termasuk sensor seperti kamera, radar, Lidar, dan sistem AI. Sementara itu, Momenta sudah menggunakan teknologi pembelajaran mesin yang mampu meningkatkan keselamatan dan keandalan sistem mengemudi otomatis mereka. Dengan kemitraan ini, kedua perusahaan berharap dapat mempercepat pengembangan dan penerapan teknologi mengemudi cerdas di seluruh dunia, memperkuat posisi mereka dalam industri otomotif dan mendukung mobilitas yang lebih aman, pintar, dan berkelanjutan.
08 Sep 2025, 13.00 WIB

Uber dan Momenta Siap Uji Robotaxi di Munich Mulai 2026, Era Baru Mobil Otonom Eropa

Uber dan Momenta Siap Uji Robotaxi di Munich Mulai 2026, Era Baru Mobil Otonom Eropa
Uber bekerja sama dengan startup kendaraan otonom asal China, Momenta, akan memulai uji coba robotaxi di Munich, Jerman pada tahun 2026. Ini menjadi langkah pertama Uber dan Momenta secara publik di benua Eropa untuk layanan kendaraan otonom. Pada tahap awal, kendaraan akan dikemudikan dengan adanya operator keselamatan manusia di dalamnya untuk memastikan keamanan. Munich dipilih karena kota ini dikenal dengan warisan teknik dan ekosistem otomotif yang kuat di Jerman, negara yang telah lama memimpin industri otomotif global. Pilihan ini juga memperkuat posisi Jerman sebagai pusat inovasi teknologi mobil otonom di Eropa dengan dukungan dari perusahaan mobil besar dan kebijakan yang mendukung. Momenta adalah salah satu perusahaan kendaraan otonom tertua di China yang telah melakukan pengujian sejak 2018 dan memiliki teknologi bantuan pengemudi canggih yang sudah terpasang di ratusan ribu kendaraan di pasar global. Perusahaan ini kini berusaha membawa teknologi Level 4, di mana kendaraan dapat beroperasi tanpa intervensi manusia dalam kondisi tertentu, ke pasar Eropa. Persaingan di pasar Eropa semakin ketat, dengan Lyft yang juga berencana meluncurkan robotaxi bersama Baidu. Uber sendiri sudah menawarkan robotaxi Waymo di beberapa kota besar di Amerika Serikat serta bermitra dengan startup China lain seperti WeRide dan Pony.ai untuk pasar di Timur Tengah. Sebelum peluncuran layanan, Momenta harus mendapatkan izin sertifikasi dari regulator Jerman, yang mengatur standar keselamatan dan zona operasi kendaraan otonom. Keberhasilan uji coba ini bisa membuka peluang baru bagi pertumbuhan mobil otonom di Eropa serta memperluas penggunaan teknologi yang lebih aman dan efisien untuk transportasi umum.
05 Sep 2025, 22.36 WIB

Uber Investasi Rp4,5 T di Lucid untuk Robotaxi Otonom Premium Tahun 2026

Uber Investasi Rp4,5 T di Lucid untuk Robotaxi Otonom Premium Tahun 2026
Lucid Group baru saja mendapatkan investasi sebesar 300 juta dolar AS dari Uber Technologies untuk mendukung program robotaxi otonom kelas premium. Investasi ini merupakan bagian dari kolaborasi mereka yang bertujuan mengembangkan layanan robotaxi menggunakan kendaraan listrik canggih dari Lucid yang akan beroperasi secara eksklusif di platform ride-hailing Uber. Layanan robotaxi ini akan dibuat di fasilitas Lucid di Arizona, Amerika Serikat, dan ditargetkan akan hadir di kota besar di AS pada tahun 2026. Uber berencana untuk menerjunkan lebih dari 20.000 unit kendaraan Lucid dalam enam tahun ke depan sebagai bagian dari program ini, menandai komitmen besar untuk mobilitas berkelanjutan dan otomatis. Robotaxi yang dikembangkan akan mengintegrasikan teknologi Lucid Gravity, yang dikenal dengan arsitektur kendaraan berbasis perangkat lunak yang aman dan memiliki jangkauan baterai impresif. Sistem otonom Level 4 dari Nuro Driver akan menjadi otak dari navigasi robotaxi ini, sementara Uber akan memberikan dukungan jaringan dan manajemen armada yang luas. Selain itu, Lucid juga mengupdate fitur DreamDrive Pro pada jajaran kendaraan listriknya, menambahkan kemampuan bantuan pengemudi canggih seperti sistem pengemudi bebas tangan dan bantuan pindah lajur bebas tangan. Perusahaan juga bekerja sama dengan King Abdullah University of Science and Technology untuk meningkatkan kemampuan teknologi otonom dan EV menggunakan superkomputer mereka. Keseluruhan inisiatif ini menunjukkan bagaimana Lucid dan Uber bersinergi untuk mempercepat inovasi dalam transportasi otonom dan kendaraan listrik. Jika sukses, layanan robotaxi ini akan menjadi terobosan besar yang menggabungkan teknologi tinggi dan jaringan ride-hailing yang luas, meningkatkan kualitas dan keamanan transportasi di masa depan.
05 Sep 2025, 22.33 WIB

WeRide Luncurkan Robotaxi Otonom 24 Jam di Guangzhou, Terobosan Transportasi Masa Depan

WeRide Luncurkan Robotaxi Otonom 24 Jam di Guangzhou, Terobosan Transportasi Masa Depan
WeRide, perusahaan pengembang teknologi kendaraan otonom, meluncurkan layanan robotaxi yang beroperasi 24 jam tanpa pengemudi di distrik Huangpu, Guangzhou, China. Layanan ini memungkinkan penumpang menggunakan aplikasi WeRide Go untuk memesan perjalanan titik ke titik kapan saja. Robotaxi model GXR yang digunakan dilengkapi teknologi mengemudi otonom level 4 dengan platform HPC 3.0 yang didukung oleh prosesor Nvidia Drive AGX Thor ganda. Ini memungkinkan robotaxi melakukan hingga 20 kuadriliun operasi per detik, membantu navigasi kompleks di kota besar. Kendaraan ini menggunakan Sensor Suite 5.6 yang mampu mendeteksi kendaraan lain, pejalan kaki, dan area konstruksi bahkan dalam kondisi cuaca buruk seperti kabut, remang-remang, dan hujan. Sistem redundansi pada perangkat keras kendaraan menambah lapisan keamanan dengan menghilangkan kegagalan tunggal. Robotaxi GXR didesain khusus agar nyaman bagi penumpang dengan desain kabin terbuka, memberi ruang kaki luas, dan ruang penyimpanan bagasi yang cukup untuk hingga lima penumpang. Jaringan layanan yang awalnya hanya di sekitar 145 km persegi kini berkembang ke berbagai lokasi utama dan hub transportasi di Guangzhou. WeRide terus fokus mengembangkan teknologi mengemudi otonomnya dan memperluas layanan taksi tanpa pengemudi. Pada Agustus 2025, perusahaan meluncurkan sistem bantuan pengemudi canggih bernama WePilot AiDrive bekerja sama dengan Bosch, menandai inovasi berkelanjutan di bidang ini.
05 Sep 2025, 17.28 WIB

Dampak Robotaksi Terhadap Upah Pengemudi Ride-Hailing di Kota Besar AS

Dampak Robotaksi Terhadap Upah Pengemudi Ride-Hailing di Kota Besar AS
Robotaksi mulai muncul di beberapa kota di Amerika Serikat, menawarkan alternatif baru dalam layanan ride-hailing seperti Uber dan Lyft. Gridwise, sebuah platform yang membantu pengemudi melacak penghasilan mereka, melaporkan perubahan upah pengemudi di kota-kota yang aktif dengan kendaraan otonom (AV). Meski demikian, masih belum jelas apakah robotaksi secara langsung mempengaruhi upah pengemudi manusia karena berbagai faktor lain yang turut berperan. Data Gridwise yang membandingkan Juli 2024 dan Juli 2025 menunjukkan bahwa upah per jam pengemudi di kota-kota AV seperti Austin, Los Angeles, Phoenix, dan San Francisco justru menurun, sementara secara nasional upah per jam naik sedikit. Upah per perjalanan juga sebagian besar turun di pasar AV, kecuali di Los Angeles yang nyaris tidak berubah. Adapun upah bulanan mengalami penurunan di beberapa kota, namun San Francisco tetap menunjukkan kenaikan yang kuat. Penurunan upah per jam dan waktu aktif mengemudi menunjukkan bahwa pengemudi di pasar tersebut mungkin harus bekerja lebih banyak jam untuk mendapatkan penghasilan yang sama. Namun, faktor lain seperti perubahan permintaan, insentif, serta komposisi penumpang juga dapat mempengaruhi penghasilan pengemudi, sehingga sulit menentukan pengaruh pasti dari robotaksi. Para ahli, termasuk dari Universitas California Berkeley dan Wharton, menyatakan bahwa masih terlalu dini untuk menyimpulkan dampak robotaksi terhadap penghasilan pengemudi. Mereka mengingatkan ada tantangan metodologis dan potensi bias dalam data yang digunakan. Perusahaan ride-hailing juga menilai bahwa masa depan industri ini kemungkinan akan mengadopsi model hibrida antara pengemudi manusia dan kendaraan otonom. Visi jangka panjang menyatakan bahwa meski robotaksi akan semakin banyak mengambil alih perjalanan terutama di pusat kota, pengemudi manusia masih akan dibutuhkan, terutama di waktu sibuk atau cuaca ekstrem. Insentif finansial kemungkinan akan disesuaikan untuk mempertahankan pengemudi yang tersedia agar layanan tetap maksimal dan pasar tetap stabil.

Baca Juga

  • Tren yang Muncul dalam Investasi Saham Berfokus AI dan Prospek Pasar

  • Kemajuan AI dalam Teknologi Militer dan Pertahanan

  • Penerapan dan Dampak Ekonomi dari Program Robotaxi Tanpa Pengemudi

  • Rencana Ambisius Tesla dalam AI dan Robotika

  • Dampak Ganda AI terhadap Ketenagakerjaan: Pemutusan Hubungan Kerja dan Peluang Baru