Pomodo Logo IconPomodo Logo Icon
Tanya PomodoSemua Artikel
Semua
Fokus
Teknologi

Dampak Ganda AI terhadap Ketenagakerjaan: Pemutusan Hubungan Kerja dan Peluang Baru

Share

Perkembangan kecerdasan buatan (AI) menyebabkan pemutusan hubungan kerja massal di beberapa perusahaan, sementara di sisi lain, perusahaan AI seperti OpenAI menawarkan posisi pekerjaan yang sangat menguntungkan, menciptakan dinamika baru dalam pasar kerja global.

08 Sep 2025, 10.45 WIB

Bapak AI Geoffrey Hinton Sarankan Anak Muda Jadi Tukang Ledeng Demi Aman dari AI

Bapak AI Geoffrey Hinton Sarankan Anak Muda Jadi Tukang Ledeng Demi Aman dari AI
Geoffrey Hinton, tokoh penting di dunia kecerdasan buatan dan pemenang Nobel, memberikan nasihat unik bagi generasi muda tentang pilihan karier. Ia menyarankan mereka memilih pekerjaan manual seperti tukang ledeng karena profesi ini lebih aman dari risiko digantikan oleh teknologi AI yang semakin canggih. Hinton menegaskan bahwa berbagai pekerjaan yang bersifat administratif dan teknis seperti asisten hukum dan paralegal kemungkinan besar akan berkurang kebutuhannya karena otomatisasi. Berbeda dengan pekerjaan manual, aktivitas ini sulit digantikan oleh komputer. Microsoft juga mengungkapkan bahwa pekerjaan seperti penerjemah, sejarawan, dan perwakilan layanan pelanggan termasuk yang paling berisiko tergantikan AI. Sedangkan pekerjaan yang berhubungan dengan reparasi, operator peralatan berat, dan beberapa pekerjaan di bidang kesehatan dianggap relatif aman. Para ahli teknologi sepakat bahwa pekerjaan yang membutuhkan improvisasi dan keterampilan manual kini menjadi prioritas untuk kelangsungan karier jangka panjang. Tony Spagnoli menambahkan, pekerjaan manual yang menuntut keterampilan fisik serta pengambilan keputusan langsung menjadi sulit untuk diotomatisasi. Dengan semakin majunya teknologi AI, para pekerja dan calon pekerja disarankan untuk mempersiapkan diri dengan menguasai keterampilan-keterampilan yang tidak bisa digantikan oleh mesin, seperti pekerjaan tukang ledeng dan teknisi. Ini menjadi langkah penting untuk menghindari pengangguran akibat otomatisasi.
06 Sep 2025, 06.30 WIB

Salesforce Pangkas Ribuan Karyawan dan Gantikan dengan Agen AI Layanan Pelanggan

Salesforce Pangkas Ribuan Karyawan dan Gantikan dengan Agen AI Layanan Pelanggan
Salesforce, perusahaan perangkat lunak asal Amerika Serikat, mengambil langkah besar dengan mengurangi sebanyak 4.000 posisi layanan pelanggan dan menggantinya dengan agen berbasis kecerdasan buatan (AI). CEO mereka, Marc Benioff, mengungkapkan bahwa pengurangan ini dilakukan karena teknologi AI telah memungkinkan perusahaan mengelola layanan pelanggan dengan lebih efisien dan tidak lagi membutuhkan tenaga manusia sebanyak sebelumnya. Menurut Benioff, jumlah karyawan layanan pelanggan yang semula mencapai 9.000 orang dikurangi menjadi sekitar 5.000. Hal ini menjadi mungkin karena Salesforce menggunakan Agentforce dan berbagai alat AI lainnya untuk menangani permintaan pelanggan. Kini, interaksi layanan pelanggan dibagi rata antara agen AI dan manusia, masing-masing menangani sekitar 50% masalah yang masuk. Meskipun keputusan ini menuai beragam reaksi dari publik dan para pekerja, Benioff menekankan bahwa penggabungan antara manusia dan AI dalam layanan pelanggan bukanlah sesuatu yang menakutkan. Ia menyebut perubahan ini sebagai kenyataan yang harus diterima dan bisa membawa manfaat, bukan distopia yang membahayakan. Salesforce menyatakan bahwa penerapan Agentforce telah menurunkan jumlah kasus dukungan yang harus ditangani manusia, sehingga mereka tidak lagi merekrut insinyur dukungan baru. Beberapa karyawan lama juga dipindahkan ke bidang lain seperti layanan profesional, penjualan, dan kesuksesan pelanggan, menyesuaikan dengan kebutuhan bisnis yang baru. Perubahan besar dalam layanan pelanggan ini tak terlepas dari kemunculan ChatGPT dari OpenAI pada akhir 2022, yang meningkatkan popularitas AI secara global. Gelombang inovasi dan investasi teknologi terus berkembang, menyebabkan perusahaan-perusahaan besar seperti Salesforce melakukan transformasi digital dengan mengintegrasikan AI pada bisnis mereka.
06 Sep 2025, 04.52 WIB

Alex Karp: AI Bukan Ancaman, tapi Kekuatan Baru bagi Pekerja Terampil

Alex Karp: AI Bukan Ancaman, tapi Kekuatan Baru bagi Pekerja Terampil
Banyak orang merasa takut bahwa penggunaan kecerdasan buatan (AI) dan robot akan menggantikan pekerjaan para pekerja manufaktur dan tenaga terampil di Amerika Serikat. Namun, Alex Karp, CEO Palantir Technologies, percaya bahwa anggapan ini salah dan AI malah akan mendukung dan memperkuat pekerja dalam berbagai bidang. Karp menjelaskan bahwa saat ini pemahaman publik tentang manfaat AI masih minim dan banyak orang menganggap AI akan menghilangkan pekerjaan mereka. Ia menilai Silicon Valley belum berhasil menjelaskan dengan baik bagaimana AI bisa menjadi alat bantu dan bukan pengganti bagi para pekerja terampil, seperti yang ada di lini produksi dan pemeliharaan mesin rumit. Untuk mengatasi kesalahpahaman tersebut, Palantir meluncurkan proyek 'Working Intelligence: The AI Optimism Project' sebuah kampanye edukasi dan pemasaran yang bertujuan memberikan gambaran lebih positif tentang peran AI di dunia kerja. Proyek ini juga akan menghadirkan podcast dan konten blog untuk menjelaskan bagaimana AI membantu pekerja. Meskipun ada kekhawatiran bahwa AI mempengaruhi penurunan perekrutan dan kenaikan pengangguran, data saat ini belum menunjukkan bahwa AI adalah penyebab utama. Bahkan beberapa eksekutif besar mengakui bahwa AI memberi efisiensi, tapi prediksi penggantian pekerjaan lebih dominan terjadi di sektor white collar daripada manufaktur. Palantir sebagai perusahaan yang berkembang pesat berkat teknologi AI mereka, terus berinvestasi guna mengoreksi narasi negatif dan mempromosikan optimisme bahwa AI akan semakin memperkuat posisi pekerja dan memberikan nilai tambah dalam dunia kerja, bukan menggantikannya.
05 Sep 2025, 11.39 WIB

Gaji Konten di Era AI Melonjak Tinggi, Kreativitas Jadi Kunci Utama

Gaji Konten di Era AI Melonjak Tinggi, Kreativitas Jadi Kunci Utama
Dalam beberapa tahun terakhir, teknologi kecerdasan buatan (AI) telah mengubah cara banyak industri bekerja, terutama dalam hal strategi dan pembuatan konten. Perusahaan seperti OpenAI dan Meta membuka lowongan pekerjaan dengan gaji sangat tinggi untuk posisi yang berkaitan dengan konten, seperti content strategist dan content engineer. Gaji tersebut jauh di atas rata-rata nasional untuk pekerjaan serupa, menunjukkan betapa pentingnya keahlian ini dalam era AI. OpenAI memberikan penawaran gaji hingga 393 ribu dolar AS plus saham untuk content strategist, sebuah angka yang biasanya hanya ditemukan di posisi senior engineering. Tugas utama posisi ini mencakup pembuatan dan pelaksanaan strategi konten untuk ChatGPT.com serta menetapkan suara dan nada merek agar bisa terdengar global dan menarik bagi bisnis maupun konsumen. Meta juga mengikuti tren ini dengan membuka posisi content engineer yang berfokus pada AI generatif, dengan gaji mencapai 223 ribu dolar AS plus bonus dan saham. Kandidat yang dicari harus memiliki pengalaman dalam pembuatan konten digital serta kemampuan langsung dalam produk AI seperti prompt engineering dan analisis konten. Hal ini menunjukkan semakin banyaknya perusahaan besar yang menghargai perpaduan antara kreativitas dan teknologi. Laporan dari PwC menunjukkan bahwa gaji di industri yang terkena dampak AI naik dua kali lebih cepat dibanding industri lain, dan pekerja dengan keahlian AI mendapatkan premium gaji hingga 56%. Selain itu, istilah pekerjaan baru yang berhubungan dengan AI dalam konten, seperti AI Content Creator, mengalami peningkatan jumlah lowongan yang sangat signifikan hingga 134,5% tahun ke tahun. Beberapa startup juga sudah mulai memanfaatkan konten dan AI untuk pertumbuhan. Contohnya adalah startup Cluely yang menargetkan untuk menjadi sangat populer di media sosial dengan konten yang digerakkan oleh influencer. Ini membuktikan bahwa strategi konten berbasis AI bukan hanya tren di perusahaan besar, tapi juga menjadi motor penggerak di berbagai perusahaan dari berbagai skala.

Baca Juga

  • Tren yang Muncul dalam Investasi Saham Berfokus AI dan Prospek Pasar

  • Kemajuan AI dalam Teknologi Militer dan Pertahanan

  • Penerapan dan Dampak Ekonomi dari Program Robotaxi Tanpa Pengemudi

  • Rencana Ambisius Tesla dalam AI dan Robotika

  • Dampak Ganda AI terhadap Ketenagakerjaan: Pemutusan Hubungan Kerja dan Peluang Baru