
iRobot didirikan pada tahun 1990 di Bedford, Massachusetts oleh para ilmuwan robotika dari MIT dengan tujuan mengembangkan teknologi AI yang sederhana namun canggih yang bisa diaplikasikan sehari-hari. Robot vakum Roomba, dirilis pada 2002, menjadi produk yang sangat populer dan bahkan menjadi kata yang dikenal luas di masyarakat.
Perusahaan ini berhasil menarik dana investasi hingga 38 juta dolar AS, kemudian melantai di bursa saham pada 2005 dengan hasil sebesar 103,2 juta dolar AS. Di puncak kejayaannya, iRobot juga meluncurkan dana ventura untuk mendukung startup robotika baru, menandai kemampuannya sebagai perusahaan besar di bidang teknologi ini.
Namun, masalah mulai muncul sejak 2021 akibat gangguan rantai pasok global dan makin derasnya produk robot vakum murah asal Tiongkok yang merusak pasar iRobot. Upaya penyelamatan dengan akuisisi oleh Amazon senilai 1,7 miliar dolar AS gagal karena masalah regulasi di Eropa sehingga kesepakatan batal dan CEO Colin Angle mengundurkan diri.
Setelah penurunan saham dan pengurangan tenaga kerja sebanyak 31%, iRobot terpaksa mengajukan kebangkrutan Chapter 11 pada awal 2024. Pihak Shenzhen PICEA Robotics, pemasok utama asal Tiongkok yang juga memegang pinjaman besar, mengambil alih kontrol perusahaan.
Bagi pengguna, robot Roomba masih bisa beroperasi secara fisik tapi kehilangan banyak fitur pintar yang selama ini membuatnya populer, seperti pengaturan lewat aplikasi dan perintah suara. Nasib jangka panjang iRobot masih penuh ketidakpastian di bawah manajemen baru dan dinamika pasar yang ketat.