ChatGPT Mengembangkan Ekosistem dengan Peluncuran App Store dan Pencapaian Pengeluaran Mobile Rekor

OpenAI baru-baru ini memperbarui pedoman bagaimana chatbot AI mereka harus berinteraksi dengan pengguna yang berusia di bawah 18 tahun. Langkah ini diambil setelah adanya kekhawatiran yang makin besar mengenai dampak AI terhadap remaja, terutama setelah beberapa kasus kematian yang terkait dengan penggunaan chatbot secara intens. Pembaruan ini mencakup larangan model untuk menghasilkan konten seksual terkait anak-anak dan larangan mendorong perilaku membahayakan diri sendiri. Direktur OpenAI juga mengumumkan akan memakai sistem pendeteksi usia otomatis yang dapat mengenali akun milik remaja dan menerapkan pengamanan khusus. Model AI akan menghindari peran romantis atau kekerasan, meskipun non-grafis, serta memberikan perhatian lebih pada topik seperti citra tubuh dan gangguan makan. Perusahaan juga melarang penggunaan skenario rekayasa yang berusaha mengelabuhi chatbot dengan konten berbahaya dengan dalih fiksi atau edukasi. Selain itu, OpenAI menyediakan sumber belajar literasi AI agar orang tua dan remaja dapat berdiskusi mengenai penggunaan AI dengan cara yang sehat dan aman. Hal ini bertujuan untuk melibatkan keluarga dalam pengawasan dan edukasi, karena perusahaan menekankan pentingnya peran orang tua dalam mengatur interaksi anak dengan teknologi ini. Namun, sejumlah pakar tetap waspada terhadap kemungkinan ketidakkonsistenan dalam penerapan kebijakan tersebut. Beberapa peneliti dan organisasi seperti Common Sense Media menunjukkan bahwa seringkali AI tetap mengikuti gaya bahasa pengguna yang mirip dengan responsnya, yang bisa berbahaya bila pengguna sedang dalam kondisi vulnerable. Kasus remaja yang bernama Adam Raine menampilkan kegagalan sistem moderasi dalam menghentikan dialog berbahaya, walaupun sudah ada banyak peringatan tentang konten bunuh diri dan menyakiti diri sendiri dalam percakapan itu. Pemerintah AS, termasuk jaksa agung dari 42 negara bagian, menekan perusahaan teknologi untuk memasang pengaman lebih kuat agar anak-anak terlindungi. Selain itu, ada upaya legislasi yang mengusulkan larangan interaksi AI bagi anak di bawah umur. OpenAI sendiri berusaha mengantisipasi regulasi tersebut dengan pengumuman kebijakan terbaru ini dan berharap dapat menjadi contoh transparansi dan keselamatan penggunaan AI bagi publik luas.

OpenAI kini membuka kesempatan bagi para pengembang aplikasi untuk mengajukan karya mereka agar dapat digunakan dalam chatbot ChatGPT. Hal ini dilakukan untuk memperluas kemampuan ChatGPT dan memperkaya pengalaman pengguna. Dalam rangka mendukung pengembang, OpenAI memperkenalkan direktori aplikasi di dalam menu tools ChatGPT yang mirip dengan toko aplikasi 'app store'. Ini memudahkan pengguna menemukan dan menggunakan aplikasi langsung dari chatting mereka. Beberapa perusahaan besar seperti Expedia, Spotify, Zillow, dan Canva sudah mengintegrasikan layanan mereka ke ChatGPT. Dengan fitur ini, pengguna dapat melakukan berbagai hal seperti memesan tiket, mendengarkan musik, mencari apartemen, dan membuat presentasi tanpa keluar aplikasi ChatGPT. OpenAI juga meluncurkan Apps SDK versi beta untuk memberikan toolkit bagi pengembang yang ingin membuat aplikasi inovatif. Setelah selesai, pengembang dapat mengirimkan aplikasinya melalui platform khusus OpenAI, yang memungkinkan mereka melacak proses persetujuan. Ke depan, akan ada banyak aplikasi baru yang diluncurkan secara bertahap di ChatGPT, membuka banyak peluang bagi pengguna dan developer untuk meningkatkan interaksi serta fungsi teknologi chatbot ini.

ChatGPT diluncurkan sebagai aplikasi mobile pada Mei 2023 dan sejak itu mencatat pertumbuhan luar biasa dalam pendapatan konsumen di seluruh dunia pada perangkat iOS dan Android. Pada akhir 2025, konsumen global diperkirakan telah menghabiskan sekitar 3 miliar dolar Amerika untuk layanan ini. Tahun 2025 saja menyumbang sebagian besar pendapatan tersebut, dengan peningkatan sebesar 408% dibandingkan tahun 2024. Pertumbuhan pendapatan ChatGPT sangat cepat jika dibandingkan dengan aplikasi populer lainnya seperti TikTok, Disney+, dan HBO Max. ChatGPT hanya membutuhkan 31 bulan untuk mencapai pendapatan 3 miliar dolar, jauh lebih cepat dari TikTok yang membutuhkan 58 bulan dan Disney serta HBO Max yang memakan waktu lebih dari 40 bulan. Ini menandakan sebuah lonjakan adopsi dan penerimaan yang tinggi dari masyarakat terhadap teknologi AI melalui aplikasi mobile. Selain ChatGPT, aplikasi AI lain seperti xAI’s Grok menunjukkan pertumbuhan pendapatan yang hampir menyamai ChatGPT setelah mulai dimonetisasi. Grok yang awalnya hanya untuk pelanggan X Premium Plus mulai tersedia secara luas sejak tahun lalu, dan telah melejit dengan tren yang sangat mirip. Hal ini menandakan persaingan ketat di sektor aplikasi AI yang terus berkembang. Pendapatan dari ChatGPT terutama berasal dari langganan premium seperti ChatGPT Plus seharga Rp 328.90 ribu ($20) per bulan dan ChatGPT Pro dengan biaya Rp 3.29 juta ($200) per bulan bagi pengguna lanjut. Di samping itu, ChatGPT juga berencana untuk memperluas model bisnisnya dengan menghadirkan marketplace aplikasi sendiri dan bahkan mempertimbangkan iklan di masa depan. Ini membuka peluang pendapatan baru untuk mengembangkan ekosistem aplikasi mereka. Sementara itu, perusahaan lain seperti Google sedang mengintegrasikan iklan dalam layanan AI-nya yang semakin canggih, dan Anthropic menargetkan pasar bisnis dengan proyeksi pendapatan hingga Rp 1.15 quadriliun ($70 miliar) pada tahun 2028. Semua tren ini menunjukkan bahwa AI tidak hanya menjadi alat canggih tapi juga sumber pendapatan utama dalam industri teknologi di masa depan.

OpenAI baru saja merilis sebuah App Directory di platform ChatGPT yang memungkinkan pengguna untuk menjelajahi berbagai aplikasi dan tools yang terintegrasi dalam chatbot ini. Selain itu, mereka juga membuka Software Development Kit (SDK) untuk para pengembang yang ingin menciptakan pengalaman interaktif baru langsung dalam antarmuka ChatGPT. Perubahan penting lainnya adalah penamaan ulang dari fitur 'connectors' yang sebelumnya membantu menghubungkan data dari layanan seperti Google Drive dan Dropbox, kini disebut sebagai 'apps' dengan berbagai tipe seperti apps with file search, deep research, dan sync. Ini dilakukan agar lebih mudah dipahami dan menunjukkan kecanggihan serta kemampuannya. Beberapa aplikasi populer seperti Spotify dan Zillow telah hadir dalam ChatGPT, dan kini fitur Spotify bisa digunakan di negara-negara Eropa seperti Inggris dan Swiss. Kini hadir juga aplikasi Apple Music yang bisa membantu pengguna mencari lagu, membuat playlist, serta mengelola perpustakaan musik mereka secara langsung melalui ChatGPT. Selain itu, aplikasi DoorDash juga ditambahkan yang membantu pengguna dalam hal ide resep, perencanaan makan, hingga membuat keranjang belanja secara otomatis sesuai kebutuhan mereka. Semua fitur ini memberikan pengalaman yang lebih praktis dan interaktif langsung dalam satu platform chatbot. Meskipun OpenAI belum merinci cara monetisasi fitur-fitur baru ini, mereka menyatakan akan mengembangkan opsi monetisasi lebih lanjut termasuk kemungkinan menjual barang digital. Langkah ini menunjukkan bahwa OpenAI tengah berusaha menjadikan bisnis AI mereka lebih menguntungkan di masa depan.