Fokus
Teknologi

Konsolidasi Industri Teknologi: Akuisisi Strategis Membentuk Kembali Inovasi

Share

Pergerakan akuisisi di industri teknologi menunjukkan tren konsolidasi yang semakin mendalam. Perusahaan seperti Cursor yang terus berakuisisi dan Netflix yang mengakuisisi pembuat avatar gaming menandai perubahan dinamika pasar, yang berpotensi mendorong inovasi dan penataan ulang struktur kompetitif di sektor teknologi.

21 Des 2025, 04.31 WIB

Kisah iRobot dan Tantangan Regulasi yang Menghentikan Inovasi Robotik

Kisah iRobot dan Tantangan Regulasi yang Menghentikan Inovasi Robotik
iRobot, perusahaan Amerika yang terkenal dengan produk robot penyedot debunya, Roomba, baru-baru ini mengumumkan kebangkrutan setelah Amazon membatalkan rencana akuisisi senilai 1,7 miliar dolar AS. Proses panjang investigasi oleh Federal Trade Commission (FTC) dan regulator Eropa menjadi penghambat utama, yang menyulitkan keberlangsungan iRobot. Pendiri iRobot, Colin Angle, menyatakan bahwa keputusan ini sangat merugikan konsumen dan inovasi di pasar robotik. Colin Angle menjelaskan bahwa tujuan utama akuisisi tersebut adalah mendorong inovasi dan memperluas pilihan bagi konsumen. Namun, baik di Eropa maupun Amerika Serikat, pangsa pasar iRobot terus menurun akibat kompetisi yang semakin ketat, terutama dengan munculnya perusahaan robotik baru dari China. Proses investigasi yang seharusnya cepat malah berlangsung 18 bulan, menghambat operasi iRobot dan akhirnya membuat rencana akuisisi gagal. Perjalanan iRobot sendiri penuh liku sejak didirikan lebih dari tiga dekade lalu. Awalnya teknologi robot belum matang dan mereka perlu waktu bertahun-tahun mengembangkan produk yang berfungsi. Roomba baru diluncurkan 12 tahun setelah iRobot berdiri, sempat mengalami kegagalan produksi dan pemasaran yang hampir membuat perusahaan bangkrut. Namun, kampanye unik dengan produk di iklan Pepsi dan kesuksesan viral seperti video kucing naik Roomba membantu menjual produk tersebut secara besar-besaran. Strategi teknologi iRobot bertahan dengan sistem navigasi berbasis visi, bukan laser, karena dianggap lebih maju dan berpotensi berkembang. Sayangnya, persaingan dari produsen China yang memasukkan teknologi laser dan produk dua fungsi (vakum plus pel) membuat iRobot tertinggal. Selain itu, mereka tidak bisa masuk ke pasar China yang sangat besar, yang juga memperburuk posisi iRobot di industri global. Kini Colin Angle memulai usaha baru yang masih dalam rahasia, dengan fokus robot konsumen yang memiliki kecerdasan emosional sederhana. Ia bersemangat melanjutkan misi mewujudkan robot yang dijanjikan sejak dulu, kali ini dengan teknologi yang tidak hanya melakukan tugas fisik, tetapi juga berinteraksi dan mendukung kesehatan serta kesejahteraan manusia.
20 Des 2025, 04.51 WIB

Anysphere Akuisisi Graphite Perkuat AI untuk Review dan Debug Kode

Anysphere Akuisisi Graphite Perkuat AI untuk Review dan Debug Kode
Anysphere, perusahaan di balik asisten coding AI bernama Cursor, mengumumkan akuisisi startup Graphite yang fokus menggunakan AI untuk mereview dan mendebug kode. Meskipun nilai transaksi tidak diungkapkan, dilaporkan Cursor membayar jauh di atas valuasi terakhir Graphite sebesar 290 juta dolar AS. Graphite menawarkan teknologi review kode unik bernama 'stacked pull request' yang memungkinkan pengembang membuat beberapa perubahan kode yang saling bergantung tanpa harus menunggu persetujuan secara berurutan. Ini sangat berguna karena kode yang dibuat melalui AI sering mengandung bug dan memerlukan waktu perbaikan yang lama. Dengan menggabungkan kemampuan menulis kode otomatis dari Cursor serta kemampuan review dan debugging dari Graphite, proses dari membuat kode sampai mengirimkannya bisa berlangsung lebih cepat. Anysphere juga memiliki investor yang sama dengan Graphite, seperti Accel dan Andreessen Horowitz, yang mendukung sinergi ini. Selain Graphite, ada juga startup lain di bidang review kode berbasis AI seperti CodeRabbit dan Greptile yang terus berkembang. Anysphere sendiri telah melakukan serangkaian akuisisi lain seperti Growth by Design dan startup CRM Koala untuk memperkuat ekosistem produknya. Langkah ini menunjukkan bagaimana perusahaan-perusahaan di industri teknologi semakin mengandalkan AI untuk meningkatkan efisiensi pengembangan software, sekaligus menandai persaingan ketat dalam menyediakan solusi coding berbasis AI yang komprehensif dan canggih.
20 Des 2025, 04.51 WIB

Cursor Akuisisi Graphite Percepat Pengembangan Kode dengan AI Canggih

Cursor Akuisisi Graphite Percepat Pengembangan Kode dengan AI Canggih
Cursor, sebuah perusahaan pengembangan alat bantu AI untuk penulisan dan review kode, baru-baru ini mengumumkan akuisisi terhadap Graphite, sebuah startup yang mengembangkan teknologi AI khusus untuk review dan debugging kode. Akuisisi ini dilakukan dengan nilai yang jauh melebihi valuasi terakhir Graphite sebesar 290 juta dolar, yang dicapai saat mereka mengumpulkan 52 juta dolar dalam pendanaan Seri B tahun ini. Salah satu keunggulan Graphite adalah teknologi unik bernama 'stacked pull request', yang memungkinkan pengembang membuat beberapa perubahan kode yang saling bergantung tanpa harus menunggu persetujuan secara berurutan. Hal ini sangat membantu mempercepat alur kerja pengembangan perangkat lunak yang biasanya lambat karena harus menunggu review secara berantai. Dengan menggabungkan kemampuan pembuatan kode berbasis AI dari Cursor dan kemampuan review canggih dari Graphite, proses pengembangan perangkat lunak diharapkan menjadi lebih cepat dan efisien. Hal ini penting karena kode yang dihasilkan AI sering mengandung bug dan memerlukan banyak koreksi, yang selama ini membebani para pengembang. Selain akuisisi Graphite, Cursor juga telah melakukan beberapa akuisisi lain dalam beberapa bulan terakhir, termasuk Growth by Design dan pengambilalihan talenta dari Koala, startup AI-powered CRM. Investor seperti Accel dan Andreessen Horowitz yang juga mendukung kedua perusahaan menegaskan kepercayaan mereka pada visi Cursor. Persaingan dalam teknologi review kode berbasis AI juga semakin ketat dengan kehadiran startup lain seperti CodeRabbit yang bernilai 550 juta dolar dan Greptile yang baru saja mengumumkan pendanaan 25 juta dolar. Dengan akuisisi ini, Cursor menempatkan dirinya sebagai pemain kunci yang mengintegrasikan tools penulisan dan review yang memudahkan pengelolaan kode modern.
20 Des 2025, 00.00 WIB

Netflix Akuisisi Ready Player Me untuk Wujudkan Avatar Lintas Game di TV

Netflix Akuisisi Ready Player Me untuk Wujudkan Avatar Lintas Game di TV
Netflix sedang melakukan perubahan besar dalam strategi gaming mereka dengan fokus baru pada game yang dimainkan di TV. Setelah awalnya menargetkan game mobile, Netflix kini membidik pengalaman yang lebih interaktif dan sosial untuk penggunanya. Langkah terbaru mereka adalah mengakuisisi Ready Player Me, sebuah platform asal Estonia yang mengembangkan teknologi pembuatan avatar. Dengan menggunakan teknologi Ready Player Me, Netflix ingin memungkinkan para pelanggannya untuk membawa avatar atau representasi digital mereka ke berbagai game yang ada di platform Netflix. Ini artinya pengguna dapat memiliki identitas yang sama di banyak game yang berbeda, sehingga pengalaman bermain menjadi lebih personal dan menyenangkan. Ready Player Me sendiri akan menghentikan layanan avatar online mereka pada Januari 2026, karena saat ini timnya telah bergabung secara penuh dengan Netflix. Tidak ada detail pasti kapan avatar akan diluncurkan atau game mana yang akan langsung memilikinya, namun ini menunjukkan keseriusan Netflix dalam mengembangkan industri game di platform mereka. Selain fokus pada avatar dan game TV, Netflix juga sudah menghadirkan berbagai judul game baru, termasuk game party, kids games, dan game naratif. Mereka bahkan merilis game dengan fitur interaktif seperti voting real-time yang telah diuji coba pada beberapa acara live mereka, mirip dengan konsep voting di acara televisi populer. Meski demikian, Netflix masih harus membuktikan bagaimana mereka dapat mengubah citra sebagai layanan tontonan menjadi platform interaktif yang diminati oleh banyak pengguna. Langkah ini merupakan eksperimen besar dengan potensi untuk mengembangkan ekosistem gaming yang lebih kuat dan menarik di masa mendatang.