Fokus
Sains

Perlombaan Biotek AI Global: Inovasi Kolaboratif dan Persaingan dalam Penemuan Obat

Share

Perkembangan pesat pemanfaatan kecerdasan buatan di bidang bioteknologi menunjukkan tren global, dengan kolaborasi strategis antara perusahaan besar dan inovator start-up, serta persaingan sengit antara ilmuwan AS dan raksasa Tiongkok. Inovasi ini berpotensi merevolusi cara penemuan obat dan perawatan kesehatan dilakukan.

19 Des 2025, 10.24 WIB

Sanofi Gandeng Insilico Medicine Percepat Penemuan Obat Dengan AI Senilai 1,2 Miliar Dolar

Sanofi Gandeng Insilico Medicine Percepat Penemuan Obat Dengan AI Senilai 1,2 Miliar Dolar
Sanofi, perusahaan kesehatan asal Prancis, mengumumkan kerja sama strategis dengan perusahaan bioteknologi Insilico Medicine dari Hong Kong untuk mempercepat proses penemuan obat menggunakan teknologi kecerdasan buatan (AI). Nilai kesepakatan ini bisa mencapai 1,2 miliar dolar AS berdasarkan pencapaian milestone tertentu. Sebagai bagian dari perjanjian, Sanofi akan memberikan pembayaran awal sebesar 21,5 juta dolar AS kepada Insilico Medicine. Insilico sendiri dikenal menggunakan teknologi machine learning modern dan cloud computing untuk membantu proses identifikasi target obat dan desain molekul baru secara lebih cepat dan akurat. Kolaborasi ini akan berlangsung selama beberapa tahun dan melibatkan pengembangan kandidat obat pada hingga enam target yang belum diungkapkan secara spesifik. Sanofi berharap kerja sama ini dapat meningkatkan efisiensi riset dan pengembangan mereka, khususnya di pusat riset Sanofi di Tiongkok. Menurut CEO dan pendiri Insilico Medicine, Alex Zhavoronkov, saat ini perusahaan farmasi besar lebih percaya terhadap manfaat AI dan lebih fokus pada implementasi daripada eksplorasi teknologi baru. Kolaborasi ini merupakan bukti meningkatnya kepercayaan industri farmasi terhadap kecerdasan buatan. Kerja sama ini juga didukung oleh berbagai investor dan dana swasta seperti WuXi AppTec, Warburg Pincus, serta Qiming Venture Partners. Dengan kolaborasi ini, Sanofi berharap dapat memanfaatkan kemampuan gabungan tim ilmiah dan teknologi terbaru untuk mempercepat penemuan obat yang efektif bagi berbagai penyakit.
16 Des 2025, 06.41 WIB

Chai Discovery Raih Pendanaan Besar untuk Revolusi AI dalam Pengembangan Obat

Chai Discovery Raih Pendanaan Besar untuk Revolusi AI dalam Pengembangan Obat
Chai Discovery adalah startup bioteknologi yang menggunakan kecerdasan buatan untuk mempercepat penemuan dan pengembangan obat. Perusahaan ini baru saja mengumumkan pendanaan Seri B sebesar 130 juta dolar AS dengan valuasi 1,3 miliar dolar AS, yang dipimpin oleh General Catalyst dan Oak HC/FT. Banyak investor besar dan terkenal ikut berpartisipasi dalam pendanaan ini, termasuk OpenAI yang juga menjadi salah satu pendukung utama startup ini sejak awal. Total pendanaan yang sudah diterima Chai Discovery mencapai lebih dari 225 juta dolar AS. Tujuan utama Chai Discovery adalah mengembangkan model AI yang dapat merancang molekul obat baru, terutama antibodi dari awal tanpa hanya memodifikasi yang sudah ada. Model terbaru mereka, yaitu Chai 2, sudah menunjukkan hasil yang jauh lebih baik dibandingkan cara-cara lama di bidang ini. CEO Chai Discovery, Josh Meier, memiliki latar belakang yang kuat dalam machine learning dan pengalaman kerja di perusahaan teknologi besar seperti Facebook dan OpenAI. Perusahaan ini baru didirikan pada tahun 2024 namun punya ambisi besar untuk menjadi pemimpin dalam bidang pengembangan obat berbasis AI. Dengan pendanaan yang besar dan kemajuan teknologi yang signifikan, Chai Discovery diperkirakan akan memainkan peran penting dalam mempercepat penemuan obat baru yang lebih efektif dan efisien, yang dapat memberikan dampak positif besar bagi dunia kesehatan di masa depan.