Pomodo Logo IconPomodo Logo Icon
Tanya PomodoSemua Artikel
Semua
Pomodo
TwitterInstagram
Tentang
TeknologiKecerdasan BuatanKendaraan Listrik dan BateraiKeamanan SiberPengembangan SoftwareGadgets dan WearablePermainan Console, PC, Mobile dan VRRobotika
BisnisEkonomi MakroStartup dan KewirausahaanManajemen dan Strategi BisnisMarketing
SainsFisika dan KimiaMatematikaNeurosains and PsikologiKesehatan dan Obat-obatanIklim dan LingkunganAstronomi dan Penjelajahan Luar Angkasa
FinansialMata Uang KriptoInvestasi dan Pasar ModalPerencanaan KeuanganPerbankan dan Layanan KeuanganKebijakan Fiskal
Stories
Teknologi

Kemajuan dalam Teknologi Drone Militer

Share

Perkembangan terbaru dalam teknologi drone militer meliputi drone laut pembunuh submarine berukuran 40 kaki dari AS yang mampu menguasai pertempuran bawah laut, drone kamikaze jarak jauh dari Ukraina dengan kemampuan menjangkau 1.000 mil, serta drone Blaze otomatis dari Latvia yang dirancang untuk melacak dan menghentikan ancaman udara musuh secara otonom.

09 Mei 2025 pukul 20.00 WIB

China Tampilkan Produksi Rudal Otomatis Usai Klaim Pakistan Tembak Jatuh Pesawat India

China Tampilkan Produksi Rudal Otomatis Usai Klaim Pakistan Tembak Jatuh Pesawat India
Pakistan mengklaim menggunakan rudal buatan China untuk menembak jatuh lima pesawat tempur India, yang memicu perhatian terhadap teknologi senjata China. CCTV, saluran penyiaran negara China, mengulang tayang video tentang lini produksi canggih rudal PL-15E untuk menunjukkan kemajuan teknologi mereka. Video tersebut menampilkan penggunaan robot dan otomatisasi dalam memasang komponen, pengelasan, dan pemeriksaan kualitas yang dapat berjalan tanpa manusia. Lini produksi memiliki fleksibilitas tinggi, mampu beroperasi selama 24 jam dan beradaptasi dengan berbagai tipe rudal, yang berarti produksi bisa disesuaikan dengan kebutuhan pasar. Penayangan ulang ini diartikan sebagai sinyal bahwa China ingin meningkatkan kapasitas produksi dan memperluas penjualan rudal ini ke pasar internasional.
07 Mei 2025 pukul 23.32 WIB

BlueWhale: Robot Bawah Laut Otonom Hebat untuk Perang Laut Modern

BlueWhale: Robot Bawah Laut Otonom Hebat untuk Perang Laut Modern
BlueWhale System adalah kendaraan bawah laut otonom ciptaan Israel yang sangat canggih dan dirancang untuk digunakan dalam operasi perang laut. Sistem ini mampu melakukan berbagai misi penting seperti perang anti-kapal selam dan penanggulangan ranjau laut, dengan kemampuan stealth yang tinggi agar tidak terdeteksi musuh. Robot ini dilengkapi sensor yang sangat canggih sehingga mampu mendeteksi dan melacak baik target di bawah air maupun di permukaan laut secara bersamaan. Data yang dikumpulkan diproses langsung di dalam robot, sehingga memberikan informasi yang akurat dan cepat kepada komandan di lapangan. BlueWhale dapat beroperasi dalam waktu yang sangat lama berkat baterai efisien yang digunakan, memungkinkan robot ini aktif selama berminggu-minggu tanpa berhenti. Selain itu, robot ini juga mudah dipindahkan dan dapat masuk ke dalam kontainer biasa sehingga bisa dikerahkan dengan cepat menggunakan berbagai moda transportasi. Kontrol onboard yang pintar membuat pengelolaan sensor, komunikasi, dan daya menjadi efisien. Sistem ini juga terhubung dengan pusat kendali melalui jalur komunikasi satelit yang aman, sehingga memperkuat kemampuan intelijen dan operasi militer di tengah laut. Secara keseluruhan, BlueWhale adalah solusi inovatif dalam peperangan bawah laut, memberikan keunggulan strategis dengan cara bergerak diam-diam dan mengumpulkan data penting tanpa terdeteksi, yang membuatnya menjadi alat penting di dunia pertahanan laut masa kini.
07 Mei 2025 pukul 22.35 WIB

FP-1: Drone Serang Jarak Jauh Unggulan Ukraina untuk Menghadapi Rusia

FP-1: Drone Serang Jarak Jauh Unggulan Ukraina untuk Menghadapi Rusia
Pada tanggal 6 Mei 2025, Ukraina memperkenalkan drone serang jarak jauh terbarunya yang dinamakan FP-1. Drone ini dirancang untuk menyerang target bernilai tinggi jauh di dalam wilayah musuh, membuka peluang baru dalam perang modern. FP-1 memiliki kemampuan terbang hingga 1.600 kilometer dan mampu membawa muatan bom seberat 120 kilogram. Ukuran muatan ini dapat diatur sesuai kebutuhan antara daya ledak dan jarak tempuh, membuatnya sangat fleksibel dalam penugasan. Pengembangan drone ini didukung oleh teknologi Barat dan cepat diproduksi massal sesuai instruksi Presiden Zelensky, yang menargetkan produksi 30 ribu unit dalam satu tahun fiskal 2025. Ini menunjukkan upaya serius Ukraina untuk memperkuat kemampuannya dalam menghadapi ancaman Rusia. Teknologi FP-1 juga dilengkapi fitur canggih seperti navigasi terrain-following, kemampuan operasional di lingkungan tanpa GPS, dan sistem komunikasi terenkripsi yang membantu menghindari deteksi dan gangguan oleh pertahanan udara musuh. Hasilnya, FP-1 mengubah strategi pertahanan Ukraina dengan menghilangkan zona aman bagi musuh, memperluas jangkauan serangan, dan menegaskan peran drone sebagai senjata strategis penting dalam perang modern.
07 Mei 2025 pukul 20.01 WIB

Red Dragon: Drone Serang Otonom Baru yang Ubah Perang Modern

Red Dragon: Drone Serang Otonom Baru yang Ubah Perang Modern
Perusahaan pertahanan AeroVironment baru-baru ini memperkenalkan Red Dragon, sebuah drone serang satu arah yang dirancang untuk operasi militer modern. Drone ini menggunakan perangkat lunak dan teknologi yang canggih, memungkinkan drone beroperasi secara otonom dengan sedikit keterlibatan manusia. Red Dragon mampu diterjunkan oleh pasukan infanteri dari hampir lokasi manapun dan dapat menyerang berbagai target di udara, laut, dan darat. Drone ini memiliki kecepatan hingga 160.93 km (100 mil) per jam dan jangkauan hingga 400 kilometer, membuatnya sangat efektif dalam berbagai kondisi medan tempur. Teknologi pada red Dragon mencakup sistem peluncuran khusus yang memungkinkan hingga lima peluncuran per menit dan mampu beroperasi dalam kondisi tanpa GPS atau komunikasi yang terganggu. Drone ini juga sangat senyap, sehingga cocok untuk serangan mendadak tanpa terdeteksi. Kehadiran drone otonom seperti Red Dragon menimbulkan dilema moral karena kemampuan drone untuk memilih target dengan keterlibatan manusia yang sangat terbatas. Hal ini memicu diskusi mengenai etika dalam penggunaan senjata yang dapat membuat keputusan serangan secara otomatis. Sebagai respons terhadap ancaman drone, US Marine Corps juga mengembangkan sistem pertahanan baru dan meningkatkan pelatihan untuk menghadapi ancaman baru ini. Era perang dengan superioritas udara tradisional diperkirakan akan berubah signifikan karena perkembangan teknologi drone serang.
07 Mei 2025 pukul 05.37 WIB

BLAZE Drone Otonom dari Latvia: Solusi Murah dan Cepat untuk Lawan Serangan Drone Musuh

BLAZE Drone Otonom dari Latvia: Solusi Murah dan Cepat untuk Lawan Serangan Drone Musuh
Perang modern menghadapi tantangan besar dari penggunaan drone oleh pihak musuh yang banyak dan murah. Sistem pertahanan udara tradisional sulit mengimbangi jumlah dan biaya drone tersebut, sehingga diperlukan solusi baru yang lebih efektif dan hemat biaya. BLAZE adalah drone otonom yang dikembangkan oleh startup Origin Robotics di Latvia. Drone ini dapat diluncurkan cepat dari koper kecil, menggunakan teknologi penglihatan komputer dan radar untuk mendeteksi dan menghancurkan drone musuh secara tepat sasaran. Keunggulan utama BLAZE adalah biayanya yang jauh lebih murah dibanding sistem rudal dan drone musuh yang disasar, sehingga memungkinkan penggunaan massal dan memperluas cakupan pertahanan udara tanpa membebani anggaran. Drone ini juga memiliki fitur keselamatan seperti kemampuan kembali ke titik awal atau meledak sendiri untuk menghindari risiko tembakan salah dan kerusakan pada pihak yang tidak bersalah. Meski otonom, operator masih bisa mengendalikan hingga tahap akhir serangan. Pengembangan BLAZE dilatarbelakangi oleh kebutuhan nyata dalam konflik seperti perang Rusia-Ukraina, di mana ribuan drone musuh digunakan. Produk ini diharapkan dapat membantu pasukan NATO dan negara-negara Eropa lain dalam menghadapi ancaman drone secara efektif.

Baca Juga

  • Kontrol Ekspor Chip AI Amerika dan Upaya Nvidia Memintas

  • Pengumpulan Data Worldcoin di Indonesia Menimbulkan Kekhawatiran Privasi dan Tindakan Pemerintah

  • Ekspansi dan Inovasi Tiongkok dalam AI dan Robotika

  • Kemajuan dalam Teknologi Penyimpanan Energi

  • Langkah Keamanan Siber Berbasis AI Melawan Malware dan Botnet