Saham Nvidia naik 5,6% setelah AS dan Arab Saudi sepakat berinvestasi besar-besaran dalam teknologi kecerdasan buatan (AI). Kesepakatan ini menjadi peluang besar bagi Nvidia untuk memasok chip AI tercanggih ke Saudi Arabia selama lima tahun ke depan. Meski demikian, saham Nvidia masih turun 4,5% tahun ini karena konflik dagang AS-China dan kompetisi produk AI dari China.
Dalam kunjungan Presiden Donald Trump ke Arab Saudi, beberapa pemimpin teknologi AS termasuk CEO Nvidia Jensen Huang ikut serta. Trump mengumumkan investasi Saudi senilai 600 miliar dolar ke AS, dengan fokus utama pada teknologi canggih, pertahanan, energi, dan sektor lain. Trump juga berniat mencairkan hubungan dengan negara-negara Timur Tengah, seperti menghapus sanksi terhadap Suriah dan menjadwalkan pertemuan dengan Qatar dan UAE.
Nvidia bekerja sama dengan HUMAIN dan Saudi Data & AI Authority untuk membangun pusat AI di Arab Saudi. Proyek ini termasuk pengadaan superkomputer AI, pembangunan pabrik AI berskala besar, serta pengembangan teknologi smart city. Arab Saudi berniat mengurangi ketergantungan pada minyak dengan menarik investasi teknologi sebagai bagian dari visi ekonomi Vision 2030.
Pemerintah Trump berupaya melonggarkan pembatasan ekspor chip AI yang melimitasi penjualan ke China selama pemerintahan Biden. Hal ini mendukung pertumbuhan perusahaan teknologi AS seperti Nvidia dan AMD, serta mendorong ekspansi AI ke mitra tepercaya seperti Arab Saudi dan UAE. Pemerintah AS juga berkomitmen mengontrol akses teknologi sensitif agar tidak masuk ke tangan musuh.
Kesepakatan dan kebijakan baru ini dapat membuat AS dan Arab Saudi menjadi pemain utama dalam pengembangan AI global. Selain mempererat hubungan ekonomi, proyek ini juga menunjukkan persaingan teknologi yang ketat dengan China. Investasi dan kolaborasi ini diharapkan membuka peluang kerja baru dan inovasi teknologi yang berkelanjutan.