Pomodo Logo IconPomodo Logo Icon
Tanya PomodoSemua Artikel
Semua
Fokus
Teknologi

Kontrol Ekspor Chip AI Amerika dan Upaya Nvidia Memintas

Share

Pemerintah AS menerapkan undang-undang pertama di dunia untuk chip AI yang dilacak lokasi guna menangkal ancaman dari China. Sebagai respon, Nvidia memodifikasi chip H20-nya untuk mengatasi pembatasan ekspor AS dan mempertahankan pesanan senilai $18 miliar.

16 Mei 2025, 19.00 WIB

Kontrol Ekspor Chip AS Perlebar Kesenjangan Adopsi AI Antara China dan Amerika

Kontrol Ekspor Chip AS Perlebar Kesenjangan Adopsi AI Antara China dan Amerika
China sedang menghadapi kesulitan dalam memperluas penggunaan teknologi kecerdasan buatan (AI) karena keterbatasan akses ke chip pengolah grafis (GPU) canggih yang penting untuk melatih model AI. Hal ini terutama disebabkan oleh kebijakan kontrol ekspor dari pemerintah Amerika Serikat. Amerika Serikat baru-baru ini memberlakukan peraturan ketat yang mewajibkan lisensi untuk ekspor chip Nvidia H20 ke China, setelah GPU generasi lebih awal seperti A100 dan H100 sudah dikenai pembatasan. Hal ini membatasi kemampuan China untuk mengakses teknologi chip AI terbaru. Wang Qi, seorang eksekutif dari Tencent Cloud, menjelaskan bahwa pembatasan ini memperlebar kesenjangan antara China dan AS dalam hal adopsi AI dalam jangka pendek. GPU dari Nvidia dan AMD memang menjadi pilihan utama untuk pelatihan model AI berskala besar. Menurut teori 'scaling law' yang dipopulerkan oleh OpenAI, semakin besar data, sumber daya komputasi, dan parameter model, maka semakin pintar model AI tersebut. Tetapi keterbatasan chip membuat China sulit mengejar perkembangan teknologi ini. Namun, pembatasan ekspor chip ini juga mendorong industri teknologi di China untuk mempercepat pengembangan dan adaptasi model AI yang bisa berjalan di atas chip semikonduktor buatan lokal, sebagai upaya mengurangi ketergantungan pada teknologi asing.
16 Mei 2025, 18.00 WIB

DeepSeek Ungkap Rahasia Keberhasilan AI Murah Lewat Co-Design Perangkat Keras dan Lunak

DeepSeek Ungkap Rahasia Keberhasilan AI Murah Lewat Co-Design Perangkat Keras dan Lunak
DeepSeek, sebuah start-up AI dari China, mengungkap rahasia di balik keberhasilan mereka membangun sistem AI open-source yang sangat kuat namun dengan biaya yang jauh lebih rendah dibandingkan pesaingnya. Pendekatan yang mereka gunakan adalah gabungan antara desain perangkat keras dan perangkat lunak yang saling melengkapi. Dalam makalah terbaru yang ditulis bersama oleh pendiri DeepSeek, Liang Wenfeng, dijelaskan bahwa mereka menggunakan ribuan GPU Nvidia H800 yang sempat dilarang ekspor ke China untuk melatih model AI mereka. Keberhasilan ini didukung oleh teknik optimasi yang meningkatkan efisiensi memori dan komunikasi antar-chip. Salah satu inovasi penting dalam sistem DeepSeek adalah penggunaan model mixture-of-experts (MoE), yakni membagi model AI menjadi beberapa sub-jaringan yang masing-masing menangani bagian tertentu dari data. Ini memungkinkan proses pelatihan yang lebih efisien dan lebih hemat biaya. DeepSeek sadar akan keterbatasan perangkat keras dan biaya pelatihan yang sangat tinggi untuk model bahasa besar seperti yang dipakai dalam chatbot AI populer. Karena itu, mereka fokus pada co-design hardware dan software untuk mengatasi tantangan tersebut dengan cara baru. Makalah tersebut menyatakan bahwa strategi DeepSeek dapat menjadi contoh praktis dan blueprint untuk inovasi di bidang sistem AI generasi berikutnya, khususnya dari sisi pemanfaatan perangkat keras yang efisien dan model arsitektur yang inovatif.
16 Mei 2025, 10.11 WIB

Usulan Undang-Undang Verifikasi Chip AI untuk Hambat Ekspor Ilegal ke China

Usulan Undang-Undang Verifikasi Chip AI untuk Hambat Ekspor Ilegal ke China
Amerika Serikat sedang mengambil langkah baru untuk menghentikan penyelundupan chip AI yang berasal dari produsen seperti Nvidia ke China. Pengiriman chip ini telah menjadi masalah karena dapat membantu pihak-pihak yang tidak diinginkan mendapatkan teknologi canggih milik AS. Untuk mengatasi masalah ini, kelompok bipartisan di DPR AS memperkenalkan Rancangan Undang-Undang yang mengharuskan chip tersebut memiliki teknologi yang dapat memverifikasi di mana chip tersebut berada sebelum diekspor. Tujuannya adalah agar chip tidak mudah digunakan di negara yang aksesnya dibatasi. RUU disebut Chip Security Act ini mendapat dukungan dari beberapa anggota DPR seperti Bill Huizenga, seorang politisi dari Partai Republik, serta Bill Foster yang sebelumnya adalah ahli fisika dan perancang chip. Mereka percaya bahwa langkah ini penting untuk menjaga keunggulan teknologi AS. Senator Tom Cotton dari Partai Republik juga telah mengajukan RUU serupa di Senat. Upaya ini menunjukkan bahwa kontrol ekspor dan keamanan teknologi menjadi prioritas bipartisan di Amerika Serikat. Dengan adanya teknologi verifikasi lokasi pada chip AI, Amerika Serikat berharap dapat menghentikan aliran chip ke China yang selama ini terjadi meskipun sudah ada pengaturan ketat. Hal ini akan membantu menjaga keseimbangan teknologi dan keamanan nasional.
15 Mei 2025, 07.00 WIB

Persaingan Chip AI Huawei dan Peraturan AS Memperdalam Jurang Teknologi Global

Persaingan Chip AI Huawei dan Peraturan AS Memperdalam Jurang Teknologi Global
Huawei menjadi sangat penting dalam perkembangan teknologi AI di China karena mampu membuat chip yang performanya setara dengan Nvidia. Ini membantu China mengurangi ketergantungan pada teknologi impor dari luar negeri, khususnya dalam mengembangkan model AI buatan lokal. Pemerintah Amerika Serikat mengeluarkan aturan baru yang melarang penggunaan chip Huawei Ascend di seluruh dunia. Aturan ini menunjukkan ketegangan yang lebih besar dalam persaingan teknologi global antara AS dan China, serta memperketat kontrol ekspor teknologi sensitif. Huawei sangat tertutup mengenai detail teknis chip AI mereka. Informasi yang ada sebagian besar berasal dari laporan pembongkaran pihak ketiga, membuat produk mereka semakin misterius di mata dunia luar. Jensen Huang, CEO Nvidia, mengakui bahwa Huawei adalah salah satu perusahaan teknologi paling kuat di dunia, dan menyatakan bahwa China tidak kalah dalam perkembangan kecerdasan buatan. Hal ini menegaskan posisi Huawei sebagai pesaing serius dalam industri chip AI. Aturan baru AS ini memaksa perusahaan teknologi dunia untuk memilih antara perangkat keras AS atau China, yang dapat memperdalam perpecahan teknologi antara kedua negara ekonomi terbesar di dunia tersebut.
15 Mei 2025, 00.58 WIB

Nvidia Berikan Chip Canggih ke Saudi, Bikin AI Saudi Maju dan Saingi China

Nvidia Berikan Chip Canggih ke Saudi, Bikin AI Saudi Maju dan Saingi China
Nvidia memberikan 18.000 chip Blackwell terbaru kepada startup AI Arab Saudi bernama Humain. Ini dilakukan untuk memperkuat posisi Saudi dalam perlombaan kecerdasan buatan global yang semakin sengit antara AS, Tiongkok, dan negara lain. Selain Nvidia, AMD, Amazon, dan Cisco juga melakukan kerja sama besar dengan Humain. Hal ini menunjukkan Saudi serius membangun infrastruktur AI dan teknologi canggih untuk masa depan negaranya. Kesepakatan ini bertepatan dengan pengumuman pencabutan aturan pembatasan ekspor chip AI dari AS yang sebelumnya membatasi pengiriman chip tercanggih ke luar negeri, terutama ke negara seperti Saudi dan UEA. Tiongkok hanya mendapat versi chip Nvidia yang lebih lemah dibandingkan jenis Blackwell yang diberikan ke Saudi. Ini memberikan keunggulan kompetitif bagi Saudi untuk mengembangkan teknologi AI lebih cepat dan lebih baik daripada Tiongkok. Para analis yakin kesepakatan ini bakal mengubah persaingan teknologi global, dengan Nvidia tetap memimpin pasar chip AI dan Saudi menjadi pemain penting baru di peta AI dunia.
14 Mei 2025, 20.00 WIB

Harga GPU Nvidia RTX 5090D di China Melonjak Karena Permintaan AI Tinggi

Perusahaan-perusahaan AI di China sedang berlomba membeli GPU Nvidia seri RTX 5090 karena chip H20 yang biasanya mereka gunakan dilarang oleh Amerika Serikat. Hal ini membuat harga GPU tersebut naik tajam di pasar lokal. RTX 5090 diluncurkan untuk gamer dan pembuat konten dengan teknologi canggih 5-nanometer, tapi sekarang banyak perusahaan AI memakai GPU ini sebagai alternatif chip khusus data center yang tidak tersedia bagi mereka. Versi RTX 5090D yang memiliki sedikit kemampuan AI lebih rendah dibuat khusus untuk pasar China agar sesuai dengan aturan ekspor Amerika Serikat. GPU ini sangat diminati dan harga jualnya naik lebih dari 10 persen dalam sebulan terakhir. Pedagang dan reseller GPU di wilayah Shanghai dan Guangdong melaporkan bahwa harga GPU top spec ini berubah setiap hari, terutama karena faktor kebijakan dan kebutuhan tinggi dari perusahaan AI lokal yang kesulitan mendapat pasokan. Perkembangan ini menunjukkan kesulitan pasar China dalam memenuhi kebutuhan chip AI di tengah meningkatnya investasi dan tuntutan dalam teknologi kecerdasan buatan yang terus berkembang.
14 Mei 2025, 17.40 WIB

AS Cabut Batas Ekspor Chip AI, Nvidia Untung dan Huawei Dibatasi

Departemen Perdagangan Amerika Serikat baru-baru ini mengumumkan pencabutan Aturan Difusi Kecerdasan Buatan yang sebelumnya akan membatasi ekspor chip AI buatan AS. Keputusan ini diambil karena aturan tersebut dianggap terlalu membebani perusahaan dan berpotensi menghambat inovasi teknologi di AS. Nvidia, perusahaan yang menguasai sekitar 90 persen pasar chip AI global, dianggap berada dalam posisi yang sangat terpengaruh oleh aturan tersebut. Setelah aturan itu diluncurkan, Nvidia secara terbuka menolaknya dan menantikan kebijakan yang lebih mendukung kepemimpinan teknologi Amerika. Di sisi lain, pemerintah AS juga memperingatkan perusahaan-perusahaan agar tidak menggunakan chip Ascend buatan Huawei, yang merupakan pesaing utama Nvidia di pasar chip AI, karena dianggap melanggar kontrol ekspor AS. Hal ini menjadi bagian dari upaya AS untuk melindungi teknologi mereka dan membatasi pengaruh chip buatan China. CEO Nvidia, Jensen Huang, hadir bersama mantan Presiden Donald Trump dan sejumlah tokoh teknologi lainnya dalam sebuah forum investasi di Riyadh, Arab Saudi. Forum ini bertujuan menggalang investasi dalam teknologi AI dari pihak Saudi untuk memperkuat posisi perusahaan-perusahaan AS di pasar global. Trump secara terbuka mengarahkan forum investasi ini kepada calon investor Saudi, menekankan pentingnya investasi besar dalam bisnis teknologi AS untuk mempertahankan keunggulan kompetitif di bidang AI dan teknologi lainnya yang sangat strategis.
14 Mei 2025, 16.56 WIB

Trump Dorong Kerja Sama AI dan Teknologi AS dengan Sekutu Timur Tengah

Pemerintahan Trump sedang membangun hubungan bisnis yang lebih erat dengan Arab Saudi dan Uni Emirat Arab di bidang teknologi kecerdasan buatan (AI). Mereka memudahkan akses kedua negara ini pada chip AI canggih yang sangat diperlukan untuk pengembangan teknologi terbaru. Kebijakan baru ini menggantikan aturan lama yang membatasi akses chip AI dibandingkan dengan masa pemerintahan Biden. Perubahan ini disambut baik oleh perusahaan teknologi Amerika dan sekutu Teluk yang ingin mempercepat kemajuan AI mereka. Selama kunjungan Trump ke Riyadh, berbagai kesepakatan investasi diumumkan, termasuk rencana pengembangan proyek AI dan pembelian pesawat dari Boeing. Hal ini menunjukkan bagaimana teknologi dan bisnis menjadi fokus utama hubungan antara AS dan negara-negara Teluk. Selain itu, Arab Saudi juga memberikan lampu hijau untuk penggunaan layanan Starlink milik Elon Musk dalam sektor penerbangan dan pelayaran, yang bisa meningkatkan konektivitas bagi negara tersebut. Semua langkah ini memperlihatkan strategi Amerika untuk memperkuat posisi teknologi mereka sambil mendukung sekutu di kawasan Timur Tengah agar bisa bersaing di era digital dan kecerdasan buatan.
14 Mei 2025, 10.45 WIB

Investasi Besar AS-Arab Saudi Dorong Nvidia Jadi Kekuatan AI Dunia

Saham Nvidia naik 5,6% setelah AS dan Arab Saudi sepakat berinvestasi besar-besaran dalam teknologi kecerdasan buatan (AI). Kesepakatan ini menjadi peluang besar bagi Nvidia untuk memasok chip AI tercanggih ke Saudi Arabia selama lima tahun ke depan. Meski demikian, saham Nvidia masih turun 4,5% tahun ini karena konflik dagang AS-China dan kompetisi produk AI dari China. Dalam kunjungan Presiden Donald Trump ke Arab Saudi, beberapa pemimpin teknologi AS termasuk CEO Nvidia Jensen Huang ikut serta. Trump mengumumkan investasi Saudi senilai 600 miliar dolar ke AS, dengan fokus utama pada teknologi canggih, pertahanan, energi, dan sektor lain. Trump juga berniat mencairkan hubungan dengan negara-negara Timur Tengah, seperti menghapus sanksi terhadap Suriah dan menjadwalkan pertemuan dengan Qatar dan UAE. Nvidia bekerja sama dengan HUMAIN dan Saudi Data & AI Authority untuk membangun pusat AI di Arab Saudi. Proyek ini termasuk pengadaan superkomputer AI, pembangunan pabrik AI berskala besar, serta pengembangan teknologi smart city. Arab Saudi berniat mengurangi ketergantungan pada minyak dengan menarik investasi teknologi sebagai bagian dari visi ekonomi Vision 2030. Pemerintah Trump berupaya melonggarkan pembatasan ekspor chip AI yang melimitasi penjualan ke China selama pemerintahan Biden. Hal ini mendukung pertumbuhan perusahaan teknologi AS seperti Nvidia dan AMD, serta mendorong ekspansi AI ke mitra tepercaya seperti Arab Saudi dan UAE. Pemerintah AS juga berkomitmen mengontrol akses teknologi sensitif agar tidak masuk ke tangan musuh. Kesepakatan dan kebijakan baru ini dapat membuat AS dan Arab Saudi menjadi pemain utama dalam pengembangan AI global. Selain mempererat hubungan ekonomi, proyek ini juga menunjukkan persaingan teknologi yang ketat dengan China. Investasi dan kolaborasi ini diharapkan membuka peluang kerja baru dan inovasi teknologi yang berkelanjutan.
14 Mei 2025, 02.20 WIB

Trump Cabut Aturan Biden, AS Buka Ekspor Chip AI ke Sekutu Timur Tengah

Pemerintah Amerika Serikat di bawah Trump memutuskan untuk mencabut aturan yang diberlakukan pada masa pemerintahan Biden tentang pembatasan ekspor chip kecerdasan buatan (AI). Kebijakan sebelumnya bertujuan membatasi penyebaran teknologi AI ke luar negeri untuk mengurangi risiko keamanan terutama dari China. David Sacks, pejabat White House, menyatakan bahwa aturan Biden sebenarnya membatasi penyebaran teknologi Amerika secara berlebihan dan tidak perlu diterapkan kepada negara-negara sekutu yang terpercaya seperti Arab Saudi. Menurutnya, Arab Saudi bukan ancaman, sehingga negara tersebut diizinkan menerima transfer chip AI. Keputusan mencabut aturan ini juga menunjukkan upaya AS untuk memperdalam kerja sama teknologi dengan negara-negara Timur Tengah, yang saat ini sedang berinvestasi besar-besaran dalam infrastruktur AI dan berambisi menjadi pusat teknologi di luar Amerika Serikat. Perdebatan mengenai pembatasan ekspor chip ini mencerminkan ketegangan geopolitik terkait akses teknologi mutakhir, di mana AS berusaha membatasi China tetapi tetap membuka peluang bagi sekutu dekat agar dapat menikmati teknologi AI. Dengan kebijakan baru, AS berharap dapat memaksimalkan kerja sama teknologi dan investasi dengan negara-negara sekutu sambil tetap melindungi kepentingan keamanan nasional tanpa membatasi penyebaran teknologi secara global kepada pihak yang dipercaya.
Setelahnya

Baca Juga

  • Bocoran Data Besar Ungkap Kerentanan Keamanan Siber yang Meluas

  • Pembaruan Keamanan Kritis pada Sistem Operasi Mobile oleh Apple dan Samsung

  • Memperkuat Pengawasan Keuangan dalam Transaksi Triliun Rupiah di Indonesia

  • Menjembatani IT Warisan dan AI Hyperscale: Mengatasi Tantangan Kedaulatan Data

  • Browser dan Sistem Operasi Berbasis AI: Merevolusi Pengalaman Digital