
Teknologi penyimpanan energi saat ini masih menghadapi tantangan besar, terutama pada baterai konvensional yang lambat dalam pengisian dan cepat rusak setelah digunakan ribuan kali. Berbeda dengan baterai, superkapasitor dapat mengisi daya dengan sangat cepat dan tahan lama, tetapi tidak dapat menyimpan energi dalam jumlah besar. Masalah ini membatasi penggunaannya di perangkat sehari-hari dan kendaraan listrik.
Para peneliti dari Korea Institute of Science and Technology berhasil mengembangkan superkapasitor baru dengan menggunakan bahan khusus. Mereka menggabungkan karbon nanotube yang sangat konduktif dan polimer konduktif polyaniline untuk membuat material komposit yang mampu menyimpan lebih banyak energi sekaligus mempertahankan kecepatan pengisian yang tinggi.
Superkapasitor ini tidak hanya meningkatkan kapasitas penyimpanan energi, tetapi juga menunjukkan daya tahan yang luar biasa. Dalam eksperimen, superkapasitor ini mampu bertahan hingga lebih dari 100.000 siklus pengisian dan pengosongan tanpa kehilangan banyak efisiensi. Selain itu, superkapasitor yang dibuat juga tahan terhadap kondisi tegangan tinggi.
Keunggulan lain dari teknologi ini adalah fleksibilitas mekanik yang tinggi. Superkapasitor dapat digulung dan dilipat, menjadikannya solusi ideal untuk perangkat wearable dan kendaraan listrik yang memerlukan desain ringan dan fleksibel. Peneliti juga menekankan bahwa teknologi ini bisa diproduksi secara massal dengan biaya yang efisien.
Penemuan ini membuka jalan bagi perangkat elektronik dengan pengisian sangat cepat dan masa pakai lebih lama dibanding teknologi baterai saat ini. Dengan teknologi ini, diharapkan perangkat masa depan seperti ponsel, jam tangan pintar, dan kendaraan listrik bisa menjadi lebih praktis, andal, dan ramah lingkungan.