Pomodo Logo IconPomodo Logo Icon
Tanya PomodoSemua Artikel
Semua
Pomodo
TwitterInstagram
Tentang
TeknologiKecerdasan BuatanKendaraan Listrik dan BateraiKeamanan SiberPengembangan SoftwareGadgets dan WearablePermainan Console, PC, Mobile dan VRRobotika
BisnisEkonomi MakroStartup dan KewirausahaanManajemen dan Strategi BisnisMarketing
SainsFisika dan KimiaMatematikaNeurosains and PsikologiKesehatan dan Obat-obatanIklim dan LingkunganAstronomi dan Penjelajahan Luar Angkasa
FinansialMata Uang KriptoInvestasi dan Pasar ModalPerencanaan KeuanganPerbankan dan Layanan KeuanganKebijakan Fiskal
Stories
Teknologi

Kemajuan dalam Teknologi Penyimpanan Energi

Share

Terobosan terbaru dalam teknologi penyimpanan energi mencakup baterai solid-state yang meningkatkan kecepatan ion lithium, baterai semen yang dapat mengubah bangunan menjadi bank tenaga yang dapat diisi ulang, baterai berpendingin imersif berkapasitas 500 kWh untuk kendaraan listrik berat, superkapasitor unggulan yang dapat diisi dalam sekejap oleh ilmuwan Korea, dan studi yang menunjukkan bahwa mendaur ulang baterai EV mati dapat mencapai kesehatan hingga 90% dengan penggantian minor. Inovasi-inovasi ini bertujuan untuk meningkatkan efisiensi dan keberlanjutan sistem energi, yang dapat memberikan dampak positif besar bagi kehidupan manusia.

10 Mei 2025 pukul 02.13 WIB

Penemuan Material Solid-State Baterai Baru Mempercepat Pengisian Hingga 30%

Penemuan Material Solid-State Baterai Baru Mempercepat Pengisian Hingga 30%
Para ilmuwan di Technical University of Munich dan TUMint.Energy Research telah mengembangkan material solid-state baterai yang memiliki kemampuan menghantarkan ion lithium lebih dari 30 persen lebih cepat dibandingkan material lain yang ada. Ini merupakan terobosan penting dalam teknologi baterai. Material baru ini terbuat dari kombinasi lithium, antimon, dan scandium, di mana scandium menggantikan sebagian lithium untuk menciptakan vakansi dalam struktur kristal. Vakansi ini memungkinkan ion lithium bergerak lebih leluasa dan meningkatkan konduktivitas secara signifikan. Keunggulan material ini bukan hanya pada kecepatan konduktivitas ionnya, tetapi juga kestabilan termal dan kemudahannya dalam diproduksi menggunakan proses kimia yang sudah mapan. Ini berarti teknologi ini dapat lebih cepat diterapkan secara praktis di masa depan. Untuk memastikan hasilnya benar, tim melakukan validasi independen dengan metode pengukuran yang dimodifikasi, karena material ini juga menghantarkan listrik. Tim yakin penemuan ini bisa menjadi cetak biru untuk pengembangan material baterai lainnya yang lebih efisien. Mereka sudah mengajukan paten atas penemuan ini dan berharap material ini dapat mempercepat pengembangan baterai solid-state yang lebih cepat, lebih aman, dan lebih efisien. Penelitian ini didukung oleh pemerintah Bavaria dan telah dipublikasikan dalam jurnal ilmiah terkemuka.
09 Mei 2025 pukul 22.19 WIB

Inovasi Material Bangunan yang Bisa Jadi Baterai Isi Ulang Ramah Lingkungan

Inovasi Material Bangunan yang Bisa Jadi Baterai Isi Ulang Ramah Lingkungan
Para peneliti dari Perancis dan Spanyol berhasil mengembangkan material baru berbasis metakaolin yang menyerupai semen dan sekaligus berfungsi sebagai baterai yang bisa diisi ulang. Material ini memungkinkan bangunan tidak hanya kuat tetapi juga dapat menyimpan energi, membuka banyak kemungkinan untuk masa depan energi terbarukan. Bahan utama yang digunakan adalah metakaolin, jenis aluminosilikat sintetis yang dibuat dari tanah liat. Ketika dicampur dengan larutan khusus, metakaolin berubah menjadi geopolymer yang tahan lama dan memiliki kemampuan menyimpan energi dengan memasukkan elektroda seng dan mangan dioksida ke dalamnya. Material ini berbeda dari semen Portland biasa karena mampu menyimpan energi secara elektrokimia, lebih efisien, serta ramah lingkungan karena produksi geopolymer lebih rendah emisi karbon. Selain itu, sifat asam ringan dari bahan ini mencegah reaksi yang biasanya mengurangi kemampuan baterai untuk diisi ulang, sehingga baterai ini bisa dipakai berulang kali. Masalah yang dihadapi masih berupa evolusi hidrogen yang dapat merusak struktur material dan menurunkan performa baterai. Namun, para peneliti menawarkan solusi dengan desain modular yang memungkinkan bagian baterai diganti dengan mudah tanpa mengurangi kekuatan bangunan. Selain itu, kadar air dalam bahan ini juga sangat penting untuk menjaga kestabilan dan konduktivitas. Penyesuaian komposisi dan proses pengeringan menjadi kunci untuk membuat material ini lebih siap diterapkan di kehidupan nyata. Penemuan ini menjadi langkah besar menuju bangunan pintar yang juga berfungsi sebagai penyimpan energi.
09 Mei 2025 pukul 21.20 WIB

Superkapasitor Baru dengan Karbon Nanotube: Solusi Penyimpanan Energi Cepat dan Tahan Lama

Superkapasitor Baru dengan Karbon Nanotube: Solusi Penyimpanan Energi Cepat dan Tahan Lama
Teknologi penyimpanan energi saat ini masih menghadapi tantangan besar, terutama pada baterai konvensional yang lambat dalam pengisian dan cepat rusak setelah digunakan ribuan kali. Berbeda dengan baterai, superkapasitor dapat mengisi daya dengan sangat cepat dan tahan lama, tetapi tidak dapat menyimpan energi dalam jumlah besar. Masalah ini membatasi penggunaannya di perangkat sehari-hari dan kendaraan listrik. Para peneliti dari Korea Institute of Science and Technology berhasil mengembangkan superkapasitor baru dengan menggunakan bahan khusus. Mereka menggabungkan karbon nanotube yang sangat konduktif dan polimer konduktif polyaniline untuk membuat material komposit yang mampu menyimpan lebih banyak energi sekaligus mempertahankan kecepatan pengisian yang tinggi. Superkapasitor ini tidak hanya meningkatkan kapasitas penyimpanan energi, tetapi juga menunjukkan daya tahan yang luar biasa. Dalam eksperimen, superkapasitor ini mampu bertahan hingga lebih dari 100.000 siklus pengisian dan pengosongan tanpa kehilangan banyak efisiensi. Selain itu, superkapasitor yang dibuat juga tahan terhadap kondisi tegangan tinggi. Keunggulan lain dari teknologi ini adalah fleksibilitas mekanik yang tinggi. Superkapasitor dapat digulung dan dilipat, menjadikannya solusi ideal untuk perangkat wearable dan kendaraan listrik yang memerlukan desain ringan dan fleksibel. Peneliti juga menekankan bahwa teknologi ini bisa diproduksi secara massal dengan biaya yang efisien. Penemuan ini membuka jalan bagi perangkat elektronik dengan pengisian sangat cepat dan masa pakai lebih lama dibanding teknologi baterai saat ini. Dengan teknologi ini, diharapkan perangkat masa depan seperti ponsel, jam tangan pintar, dan kendaraan listrik bisa menjadi lebih praktis, andal, dan ramah lingkungan.
08 Mei 2025 pukul 20.00 WIB

Perbaikan Modul Baterai EV: Solusi Hemat dan Ramah Lingkungan

Perbaikan Modul Baterai EV: Solusi Hemat dan Ramah Lingkungan
Laporan baru dari Autocraft EV Solutions menyoroti bahwa sebagian besar baterai kendaraan listrik yang mengalami kerusakan tidak memerlukan penggantian penuh, melainkan cukup diganti beberapa modul saja untuk mengembalikan kondisinya hingga lebih dari 90%. Penelitian ini mengungkap bahwa kegagalan baterai biasanya akibat sel individu yang rusak, bukan masalah seluruh baterai, sehingga perbaikan terarah dapat dilakukan secara efektif dan efisien. Perbaikan baterai secara selektif bisa mengurangi emisi karbon hingga 93%, mendukung tujuan ramah lingkungan sekaligus mengurangi biaya bagi pengguna kendaraan listrik. Autocraft mengajukan rekomendasi agar industri baterai kendaraan listrik mulai mengadopsi praktik perbaikan sebagai standar, menghindari daur ulang prematur, dan mendesain baterai agar mudah diperbaiki. Dengan pendekatan ini, tantangan terbesar dalam kepercayaan konsumen terhadap baterai EV dapat diminimalisasi, mempercepat adopsi kendaraan listrik secara luas dan berkelanjutan.
08 Mei 2025 pukul 15.29 WIB

Bitcoin Melesat ke Rp 1.64 juta ($100.000) Didukung Fed dan Kesepakatan Dagang Baru AS-Inggris

Bitcoin Melesat ke Rp 1.64 juta ($100.000) Didukung Fed dan Kesepakatan Dagang Baru AS-Inggris
Pasar kripto mengalami lonjakan harga karena beberapa faktor global. Bitcoin, Dogecoin, dan Cardano menunjukkan kenaikan yang signifikan saat investor bereaksi terhadap keputusan terbaru dari Federal Reserve dan berita positif mengenai kemungkinan kesepakatan dagang antara Amerika Serikat dan Inggris. Federal Reserve menahan suku bunga pada level saat ini meski pasar menantikan kemungkinan penurunan dalam beberapa bulan ke depan. Hal ini memberikan sinyal kepada pelaku pasar bahwa kebijakan moneter akan tetap mendukung kondisi ekonomi, sehingga meningkatkan minat terhadap aset berisiko seperti kripto. Selain itu, Presiden AS Donald Trump mengumumkan akan mengumumkan kesepakatan dagang besar dengan Inggris, yang berpotensi mengurangi ketegangan perdagangan dan tarif yang telah menekan berbagai pasar selama beberapa waktu. Berita ini memberikan optimisme baru terhadap perbaikan ekonomi global. Para ahli menyoroti bahwa meskipun ada risiko stagflasi karena inflasi tinggi dan pertumbuhan ekonomi yang melambat, bitcoin telah muncul sebagai aset yang menarik untuk melindungi nilai terhadap ketidakpastian ekonomi dan geopolitik yang meningkat. Hal ini terlihat dari aliran dana signifikan ke ETF Bitcoin. Secara keseluruhan, kombinasi kebijakan moneter yang dovish dan perjanjian perdagangan yang menjanjikan telah meningkatkan kepercayaan investor. Bitcoin dan aset kripto lainnya diperkirakan akan terus mendapat perhatian sebagai bagian penting dari portofolio investasi yang tangguh.

Baca Juga

  • Kontrol Ekspor Chip AI Amerika dan Upaya Nvidia Memintas

  • Pengumpulan Data Worldcoin di Indonesia Menimbulkan Kekhawatiran Privasi dan Tindakan Pemerintah

  • Ekspansi dan Inovasi Tiongkok dalam AI dan Robotika

  • Kemajuan dalam Teknologi Penyimpanan Energi

  • Langkah Keamanan Siber Berbasis AI Melawan Malware dan Botnet