
Lin Shaozhen adalah peneliti muda yang sangat ternama di bidang biomekanika. Dia telah meniti karier internasional yang sukses dengan bekerja di universitas-universitas di luar negeri seperti di Prancis dan Singapura sebelum kembali ke Tiongkok.
Pada bulan Februari, Lin mulai bekerja sebagai profesor dan pembimbing doktoral di Sun Yat-sen University yang terletak di Guangzhou. Ini menjadi langkah penting karena menunjukkan pengakuan terhadap prestasi akademiknya di tanah air.
Sayangnya, semenjak pengangkatannya, Lin menghadapi pelecehan online dari netizen di media sosial China, terutama karena kondisi fisik yang membuat kepalanya miring. Kondisi ini disebut torticollis kongenital atau dikenal juga dengan wryneck.
Lin sendiri berasal dari sebuah kota bernama Ganzhou di provinsi Jiangxi. Ia adalah bagian dari program pendidikan khusus yang membantu siswa berprestasi yang membutuhkan dukungan dalam sekolah menengah atas, yang dikenal dengan nama program hongzhi.
Secara akademis, Lin memiliki catatan yang sangat mengesankan dengan 41 publikasi ilmiah dan berkontribusi di jurnal bergengsi. Ini menunjukan bahwa meskipun mendapat pelecehan, prestasi ilmunya tetap tinggi dan diakui dunia.