Pomodo Logo IconPomodo Logo Icon
Tanya PomodoSemua Artikel
Semua
Pomodo
TwitterInstagram
Tentang
TeknologiKecerdasan BuatanKendaraan Listrik dan BateraiKeamanan SiberPengembangan SoftwareGadgets dan WearablePermainan Console, PC, Mobile dan VRRobotika
BisnisEkonomi MakroStartup dan KewirausahaanManajemen dan Strategi BisnisMarketing
SainsFisika dan KimiaMatematikaNeurosains and PsikologiKesehatan dan Obat-obatanIklim dan LingkunganAstronomi dan Penjelajahan Luar Angkasa
FinansialMata Uang KriptoInvestasi dan Pasar ModalPerencanaan KeuanganPerbankan dan Layanan KeuanganKebijakan Fiskal
Stories
Teknologi

Kemajuan dalam Robotika DIY dan Berbiaya Rendah

Share

Inovasi robotika kini semakin dapat diakses oleh individu dan komunitas dengan munculnya robot swarm generasi berikutnya yang dapat bergerak dan bekerja sama tanpa kode atau sensor, serta robot humanoid yang dicetak 3D dengan biaya rendah. Selain itu, perkembangan AI memungkinkan pembuatan robot yang dapat melakukan berbagai gerakan hanya dengan instruksi verbal, membuka peluang baru dalam pembuatan robot kreatif dan terjangkau.

10 Mei 2025 pukul 05.03 WIB

Robot Swarm Simpel yang Bergerak dan Bekerja Sama Tanpa Sensor dan Kode

Robot Swarm Simpel yang Bergerak dan Bekerja Sama Tanpa Sensor dan Kode
Para ilmuwan dari Harvard dan Seoul National University telah menciptakan robot swarm generasi baru yang berbeda dari robot tradisional yang kompleks. Robot ini disebut link-bots dan mereka mengikuti prinsip alam tanpa menggunakan sensor, kode, atau kecerdasan buatan. Link-bots terdiri dari partikel-partikel kecil yang dihubungkan membentuk rantai fleksibel. Gerakannya dikendalikan oleh aturan fisika dan struktur mekaniknya, bukan oleh komputer atau kontrol pusat, jadi mereka bisa bergerak dan beradaptasi secara alami. Robot ini mampu melakukan berbagai tugas yang rumit seperti bergerak maju, berhenti, berputar, dan bahkan berbalik arah hanya dengan mengubah bentuk rantai mereka. Mereka juga dapat melewati tempat sempit, membuat penghalang, serta membawa objek secara bersama. Para peneliti memanfaatkan model komputer untuk memahami bagaimana berbagai konfigurasi link dan rantai memengaruhi gerak dan kerjasama robot. Dengan pendekatan ini, mereka menemukan bahwa robot bisa menjalankan tugas rumit tanpa sensor ataupun program khusus. Keunggulan utama dari link-bots adalah kesederhanaannya yang membuat mereka murah, hemat energi, serta tangguh di lingkungan yang sulit diprediksi. Penemuan ini membuka peluang baru bagi pengembangan robot yang efisien dan canggih seperti makhluk hidup di alam.
09 Mei 2025 pukul 20.11 WIB

Membangun Newt: Robot Nyata yang Jadi Bintang Film Sci-Fi Keluarga

Membangun Newt: Robot Nyata yang Jadi Bintang Film Sci-Fi Keluarga
Davis DeWitt, seorang YouTuber dan pendiri Backhaul Studios, diberi kesempatan untuk menciptakan robot nyata bernama Newt untuk film keluarga bergenre fiksi ilmiah yang berjudul The Lightning Code. Film ini bercerita tentang seorang remaja penemu yang menciptakan energi tak terbatas dan harus melawan penjahat perusahaan dengan bantuan robot kecil yang menggemaskan. Sutradara Kali Bailey meminta agar robot dalam film ini bukan hasil CGI penuh, melainkan sebuah karakter nyata yang bisa berinteraksi langsung dengan pemeran lainnya di lokasi syuting. Maka dari itu, DeWitt harus mendesain dan membangun Newt dari nol, yang berarti robot tersebut tidak hanya harus terlihat sesuai konsep tapi juga bisa bergerak dan berperilaku seperti karakter hidup. Proses pembuatan dimulai dengan brainstorming dan pembuatan sketsa konsep. Setelah itu, DeWitt membuat model 3D digital menggunakan CAD, dan setelah beberapa revisi, desain kepala proyektor dipilih. Komponen robot dicetak secara 3D, kemudian diberi finishing tangan yang meliputi pengamplasan dan pengecatan dengan teknik weathering agar terlihat realistis dan seolah sudah dipakai lama. Di dalam Newt terdapat kontrol elektronik yang membuatnya dapat bergerak dan berfungsi. Sistem pengendali menggunakan Arduino Nano yang terhubung dengan motor driver, baterai LiPo, dan transmitter RadioLink. Operasi robot dikendalikan dengan remote pesawat R/C, memungkinkan kendali akurat selama pengambilan gambar. Selain itu, dibuat juga stunt double yang kuat untuk adegan aksi berat supaya robot utama tidak rusak. Penggabungan antara rekayasa teknik nyata dan seni pembuatan film menjadikan Newt sebagai robot nyata pertama yang tampil sebagai karakter utama di film keluarga. Ini menunjukkan bagaimana teknologi DIY dan kreativitas dapat menghasilkan robot yang tidak hanya berfungsi tapi juga memikat secara narasi dan visual pada layar bioskop.
09 Mei 2025 pukul 19.22 WIB

MotionGlot: AI yang Mengubah Bahasa Jadi Gerakan Robot dan Karakter Digital

MotionGlot: AI yang Mengubah Bahasa Jadi Gerakan Robot dan Karakter Digital
Para peneliti di Brown University berhasil mengembangkan model AI baru bernama MotionGlot yang dapat mengubah perintah bahasa alami langsung menjadi gerakan pada berbagai jenis robot atau karakter digital tanpa perlu menulis kode khusus. Model ini bekerja dengan cara memecah gerakan menjadi bagian-bagian kecil yang disebut token, mirip seperti bagaimana model bahasa besar seperti ChatGPT memproses kata demi kata dalam kalimat. MotionGlot dilatih menggunakan dua dataset yaitu QUAD-LOCO yang berisi data gerak robot berkaki empat, dan QUES-CAP yang berisi rekaman gerak manusia yang dikaitkan dengan deskripsi teks, sehingga model dapat memahami perbedaan dan kesamaan gerakan pada bentuk tubuh yang berbeda. Model ini tidak hanya mampu menjalankan perintah sederhana seperti 'jalan maju lalu belok kiri', tetapi juga menangani perintah kreatif seperti 'jalan dengan bahagia' atau 'melakukan kardio', menghasilkan gerakan yang sesuai dengan konteks. Walaupun masih perlu pengujian dan data lebih banyak untuk meningkatkan hasil, MotionGlot menjanjikan kemajuan besar dalam interaksi manusia dengan robot, pengembangan animasi, game, dan realitas virtual dengan cara yang lebih mudah dan efisien.
09 Mei 2025 pukul 17.41 WIB

ALANA: Robot Humanoid Terjangkau dengan Interaksi Alami dan Kinerja Hebat

ALANA: Robot Humanoid Terjangkau dengan Interaksi Alami dan Kinerja Hebat
ALANA adalah sebuah robot humanoid open-source yang didesain untuk menjadi terjangkau serta memiliki fitur lengkap yang menarik minat komunitas pembuat di seluruh dunia. Robot ini bisa dirakit hanya dengan anggaran sekitar Rp 1.15 juta ($70) , termasuk segala komponen elektronik dan bahan-bahannya. Meskipun tidak memiliki kaki dan kepala, ALANA memiliki dua lengan yang bisa bergerak dan mampu mengangkat benda dengan cukup ringan. Robot ini menggunakan motor Johnson geared yang kuat dengan putaran 10 RPM, memberikan kekuatan cukup untuk tugas angkat ringan dengan konsumsi daya yang efisien sekitar 15 watt. Motor ini dilengkapi dengan sensor posisi yang memudahkan pengaturan dan penggantian. Bodi ALANA dibuat dari pipa PVC yang ringan dan murah, sementara sebagian besar komponennya dibuat dengan printer 3D sehingga proses perakitan menjadi lebih mudah dan ekonomis. Sistem kontrol robot memanfaatkan teknologi sederhana memakai chip LM358 yang kompatibel dengan berbagai jenis mikrokontroler populer seperti Arduino dan ESP32. Untuk menggerakkan lengan-lengan dan melakukan berbagai fungsi dasar, digunakan mikrokontroler ESP8266 yang mengatur perintah dasar, sedangkan fungsi lebih kompleks seperti pengenalan wajah, pengenalan objek, dan interaksi percakapan dilakukan oleh komputer eksternal lewat koneksi Wi-Fi. ALANA dirancang agar bisa berinteraksi secara alami dan menyenangkan. Robot ini dapat mengenali dan membedakan wajah manusia menggunakan kamera yang terpasang serta mampu menjalankan percakapan dengan bantuan model bahasa lokal yang berjalan di komputer eksternal. Saat berbicara, robot menggunakan mesin teks-ke-suara sehingga interaksinya terasa lebih personal dan hidup. Lengan ALANA yang memiliki enam derajat kebebasan memungkinkan gerakan yang luwes dan kontrol tangan yang akurat untuk memanipulasi objek di sekitarnya. Seluruh proyek ALANA disediakan secara terbuka di platform Instructables dengan dokumentasi lengkap untuk para pembuat dan pengembang yang tertarik. Tersedia juga file program Python, firmware mikrocontroller, serta desain 3D untuk dicetak sendiri. Keunggulan ALANA terletak pada biaya rendah, kemudahan perakitan, dan kemampuan interaksinya yang membuatnya cocok sebagai robot pendamping sekaligus alat edukasi inovatif di dunia robotika.

Baca Juga

  • Kemajuan dalam Robotika DIY dan Berbiaya Rendah

  • Inovasi Produk Apple dan Ekspansi Ekosistem

  • Kemajuan dalam Keamanan Siber dan Penegakan Privasi Data

  • Terobosan dalam Teknologi Baterai dan Energi Berkelanjutan

  • Merek EV China Berekspansi ke Pasar Internasional