Pomodo Logo IconPomodo Logo Icon
Tanya PomodoSemua Artikel
Semua
Pomodo
TwitterInstagram
Tentang
TeknologiKecerdasan BuatanKendaraan Listrik dan BateraiKeamanan SiberPengembangan SoftwareGadgets dan WearablePermainan Console, PC, Mobile dan VRRobotika
BisnisEkonomi MakroStartup dan KewirausahaanManajemen dan Strategi BisnisMarketing
SainsFisika dan KimiaMatematikaNeurosains and PsikologiKesehatan dan Obat-obatanIklim dan LingkunganAstronomi dan Penjelajahan Luar Angkasa
FinansialMata Uang KriptoInvestasi dan Pasar ModalPerencanaan KeuanganPerbankan dan Layanan KeuanganKebijakan Fiskal
Stories
Finansial

Lonjakan Bitcoin Didorong oleh Investasi Institusional dan Faktor Makroekonomi

Share

Harga Bitcoin melonjak melewati $100K dipicu oleh investasi institusional yang meningkat dan faktor makroekonomi positif, termasuk optimisme terhadap kebijakan perdagangan AS dan perkembangan ETF.

12 Mei 2025 pukul 16.09 WIB

Apakah Bitcoin Bisa Menjadi 'Emas Digital'? Perbedaan Utama dengan Emas Sebagai Lindung Nilai Inflasi

Apakah Bitcoin Bisa Menjadi 'Emas Digital'? Perbedaan Utama dengan Emas Sebagai Lindung Nilai Inflasi
Banyak orang menganggap Bitcoin sebagai 'emas digital' dan lindung nilai terhadap inflasi, tetapi klaim ini masih perlu bukti lebih kuat. Emas telah digunakan ribuan tahun sebagai penyimpan nilai yang stabil sehingga dipercaya dapat melindungi daya beli dari inflasi. Bitcoin memiliki pasokan terbatas dan telah menunjukkan pertumbuhan nilai yang mengesankan selama beberapa tahun terakhir. Namun, Bitcoin baru berusia relatif muda sejak 2009 dan belum terbukti bisa bertahan lebih lama dibanding mata uang fiat. Salah satu keunggulan emas adalah nilai utilitasnya yang tidak hanya sebagai penyimpan nilai tapi juga digunakan dalam industri elektronik, perhiasan, dan bidang lain, sedangkan Bitcoin hanya berfungsi sebagai aset digital dengan kegunaan terbatas. Bitcoin juga sangat fluktuatif dengan penurunan nilai yang signifikan beberapa kali dalam dekade terakhir, berbeda dengan harga emas yang lebih stabil dan cenderung mempertahankan nilainya. Motley Fool merekomendasikan investasi alternatif selain Bitcoin, dengan beberapa saham yang menunjukkan potensi pengembalian lebih tinggi dan risiko yang lebih rendah. Jadi, sebelum membeli Bitcoin, investor perlu mempertimbangkan faktor risiko dan keunikan aset ini.
12 Mei 2025 pukul 11.29 WIB

Bitcoin Bisa Sentuh Harga Rekor Baru Karena Kesepakatan Dagang AS-China dan Inflasi Melandai

Bitcoin Bisa Sentuh Harga Rekor Baru Karena Kesepakatan Dagang AS-China dan Inflasi Melandai
Kesepakatan dagang baru antara Amerika Serikat dan China yang dibuat setelah perundingan di Jenewa memberikan harapan untuk meredanya ketegangan perang dagang yang sebelumnya meningkatkan tarif impor di atas 100%. Kondisi ini dianggap dapat menurunkan tekanan inflasi di AS dan dunia. Data inflasi konsumen AS untuk bulan April yang akan dirilis diharapkan menunjukkan penurunan atau stabilnya angka inflasi tahun ke tahun, terutama pada indeks harga inti yang mengecualikan makanan dan energi. Penurunan inflasi dapat memperbesar ekspektasi penurunan suku bunga oleh Federal Reserve. Bitcoin saat ini diperdagangkan di kisaran Rp 1.71 juta ($104.000) , mendekati rekor harga sebelumnya di atas Rp 1.79 juta ($109.000) , dengan dukungan arus masuk besar dari spot ETF yang dikelola oleh BlackRock dan investor institusional lainnya. Setelah penurunan tajam di awal tahun, harga Bitcoin mengalami pemulihan cepat dengan potensi terus naik. Altcoin lain seperti Ether, XRP, Dogecoin, ADA, dan SOL juga mengalami kenaikan signifikan dengan beberapa mencetak performa terbaik dalam beberapa tahun terakhir. Pasar kripto secara keseluruhan menunjukkan kekuatan meski volatilitas dan leverage masih terkendali, mengindikasikan rally yang sehat. Analisis dari para ahli seperti Markus Thielen, Jerome Powell, dan HTX Research menekankan bahwa data inflasi yang baik dan kesepakatan dagang dapat menjadi katalis positif untuk Bitcoin dan altcoin, dengan peluang naik ke harga tertinggi baru jika kondisi pasar tetap stabil dan dukungan investor berlanjut.
11 Mei 2025 pukul 17.00 WIB

Alasan Utama Mengapa Harga Bitcoin Akan Terus Naik di Tahun 2025

Alasan Utama Mengapa Harga Bitcoin Akan Terus Naik di Tahun 2025
Bitcoin saat ini menikmati sentimen pasar yang sangat positif, dengan sebagian besar investor mengalami keuntungan yang membuat mereka lebih yakin untuk menahan dan meningkatkan investasinya. Perasaan optimistis ini menjadi alasan utama mengapa harga Bitcoin bisa terus naik dalam waktu dekat. Data dari Glassnode menunjukkan 88% dari dompet Bitcoin sedang dalam posisi untung, sebuah indikator kuat bahwa tekanan jual dari investor yang merugi sangat kecil. Hal ini berpengaruh langsung pada bertahannya harga Bitcoin di level tinggi saat ini. Walaupun sentimen bullish begitu kuat, penting untuk diingat bahwa harga aset seperti Bitcoin pasti akan mengalami siklus naik turun. Oleh karena itu, investor disarankan untuk mempergunakan strategi investasi terukur seperti dollar-cost averaging dan menyimpan dana cadangan untuk membeli pada saat harga turun. Strategi jangka panjang sangat dianjurkan, bahkan selama puluhan tahun, untuk memaksimalkan potensi keuntungan dari kelangkaan Bitcoin dan adopsi oleh institusi besar serta negara. Emosi harus dikendalikan agar tidak terpengaruh oleh fluktuasi harga harian. Akhirnya, meskipun Bitcoin menjanjikan, The Motley Fool merekomendasikan pula saham-saham lain sebagai alternatif investasi yang potensial, menunjukkan pentingnya diversifikasi portofolio untuk mengurangi risiko dan meningkatkan potensi keuntungan.
11 Mei 2025 pukul 15.00 WIB

Volatilitas Bitcoin Meningkat karena Penolakan RUU Stablecoin dan Kasus Kripto Besar

Volatilitas Bitcoin Meningkat karena Penolakan RUU Stablecoin dan Kasus Kripto Besar
Bitcoin mengalami perubahan harga yang sangat tajam minggu ini, dengan harga yang turun drastis dan kemudian naik kembali. Hal ini dipengaruhi oleh kegagalan Senat AS dalam meloloskan undang-undang terkait regulasi stablecoin, yang awalnya didukung secara bipartisan namun akhirnya gagal setelah adanya konflik politik dan bisnis. Kegagalan ini sebagian besar disebabkan oleh penarikan dukungan dari Demokrat setelah terungkap investasi besar dari firma yang terkait dengan keluarga Presiden Trump dalam perusahaan kripto. Ketegangan politik ini mempengaruhi sentimen pasar dan membuat harga Bitcoin bergerak tidak stabil. Selain itu, ada perkembangan penting dalam penegakan hukum di industri kripto, seperti penyelesaian sengketa antara SEC dan Ripple Labs, yang berhasil mengakhiri kasus panjang dengan perjanjian dan pengembalian dana escrow. Penyelesaian ini dianggap penting untuk kejelasan regulasi di masa depan. Sementara itu, mantan CEO Celsius Network, Alex Mashinsky, dihukum penjara 12 tahun karena kasus penipuan dan Celsius membayar denda besar kepada FTC. Kasus ini menjadi bagian dari tindakan keras yang lebih luas terhadap para pemimpin industri kripto yang melakukan pelanggaran. Semua perkembangan ini menunjukkan bahwa industri kripto sedang berada di titik penting, di mana regulasi dan hukum akan semakin ketat. Para ahli seperti Jonathan Jachym menekankan pentingnya kolaborasi legislatif agar regulasi segera selesai demi memberikan kepastian pasar dan melindungi investor.
10 Mei 2025 pukul 20.55 WIB

Bitcoin Capai Rp 1.64 juta ($100.000) Lagi, Apakah Bullish Terus Berlanjut?

Bitcoin Capai Rp 1.64 juta ($100.000) Lagi, Apakah Bullish Terus Berlanjut?
Bitcoin baru saja menembus harga Rp 1.64 juta ($100.000) lagi setelah berita positif tentang kesepakatan perdagangan antara Amerika Serikat dan Inggris. Hal ini memicu semangat di pasar kripto, dengan harga berbagai koin utama ikut naik. Namun, kesepakatan tersebut tidak benar-benar menghapus tarif dan hanya berdampak kecil karena Inggris adalah pasar yang relatif kecil bagi AS. Peringatan dari Jerome Powell terkait perlambatan ekonomi akibat tarif juga mengingatkan bahwa kenaikan Bitcoin bisa jadi sementara jika tidak ada perbaikan makroekonomi yang nyata. Investor harus hati-hati karena risiko volatilitas dan ketidakpastian masih tinggi dalam kondisi global sekarang. Di sisi lain, adopsi institusional Bitcoin semakin meningkat. Dana yang mengalir ke ETF Bitcoin kini bahkan lebih besar daripada aliran ke ETF emas, yang merupakan aset aman tradisional. Perusahaan seperti MicroStrategy juga terus menambah kepemilikan Bitcoin mereka, menandakan kepercayaan bisnis terhadap aset kripto ini. Bitcoin memiliki siklus empat tahunan yang berhubungan dengan peristiwa halving, yang biasanya menghasilkan sekitar 12 hingga 18 bulan fase bullish. Halving terakhir terjadi pada April 2024, yang berarti siklus bullish ini sudah mendekati puncaknya. Investor diingatkan untuk siap menghadapi fase bearish berikutnya yang mungkin terjadi setelah puncak pasar. Sebagai penutup, meski potensi keuntungan jangka pendek terlihat menggoda, para investor disarankan untuk memiliki strategi jangka panjang dan bersabar menghadapi volatilitas Bitcoin. Sementara itu, ada saham-saham lain dengan potensi pertumbuhan yang lebih stabil dan menarik menurut para analis keuangan.
09 Mei 2025 pukul 11.03 WIB

Harga Bitcoin Melonjak, Likuidasi Besar Posisi Short Memicu Potensi Kenaikan

Harga Bitcoin mengalami kenaikan tajam lebih dari 3% dalam waktu 24 jam, mencapai angka tertinggi sejak Januari yaitu di atas Rp 1.71 juta ($104.000) . Lonjakan ini terjadi secara tiba-tiba dan mengejutkan banyak trader yang mengambil posisi bearish atau short. Peningkatan harga ini didorong oleh beberapa faktor utama, termasuk pengumuman Presiden Donald Trump tentang kesepakatan perdagangan komprehensif antara Amerika Serikat dan Inggris. Selain itu, dana yang masuk ke dalam ETF spot Bitcoin juga mencapai rekor tertinggi di atas Rp 657.80 triliun ($40 miliar) . Kenaikan harga Bitcoin yang cepat ini berimbas pada pasar lebih luas, dimana kapitalisasi pasar semua koin selain Bitcoin juga naik sekitar 10%, mencapai Rp 18.75 quadriliun ($1,14 triliun) . Ini merupakan rekor tertinggi dalam beberapa bulan terakhir dan menunjukkan minat pasar yang kuat. Akibat lonjakan harga Bitcoin, terjadi likuidasi besar-besaran posisi short, yaitu posisi yang dipasang untuk mendapatkan keuntungan jika harga turun. Sekitar Rp 6.58 triliun ($400 juta) posisi short Bitcoin terpaksa ditutup oleh bursa karena margin tidak mencukupi. Fenomena likuidasi besar ini menandakan bahwa pasar memiliki kecondongan bearish yang kuat sebelumnya. Namun, likuidasi itu membuka potensi kenaikan harga lebih lanjut karena tekanan jual dari posisi short telah berkurang.
09 Mei 2025 pukul 03.43 WIB

Harga Bitcoin Melonjak di Atas Rp 1.68 juta ($102.000) Berkat Kesepakatan Dagang dan Dukungan Perusahaan

Bitcoin mengalami lonjakan harga yang signifikan, menembus angka lebih dari Rp 1.68 juta ($102.000) . Kenaikan ini terjadi setelah Presiden Trump mengumumkan kesepakatan perdagangan baru dengan Inggris yang mengurangi tarif, yang menandakan perbaikan kondisi pasar global dan meningkatkan kepercayaan investor. Selain peristiwa politik, sektor kripto juga mendapat dorongan dari pengumuman penting di perusahaan besar. Coinbase mengumumkan rencananya untuk mengakuisisi platform opsi Deribit senilai hampir Rp 49.34 triliun ($3 miliar) , yang disambut positif oleh pelaku pasar kripto dan memperkuat sentimen optimisme di bidang ini. Perusahaan-perusahaan besar semakin banyak yang menambah Bitcoin ke neraca mereka. Contohnya, sekitar 80 korporasi saat ini sudah mengadopsi standar Bitcoin dan memegang sebagian dari total pasokan Bitcoin. Hal ini mencerminkan dukungan institusional yang semakin kuat di pasar kripto dan memperkuat ketahanan aset digital selama fluktuasi pasar. Pergerakan harga Bitcoin tahun ini menunjukkan peningkatan yang meyakinkan dengan kenaikan lebih dari 8%. Meskipun pernah turun tajam hingga Rp 1.23 juta ($75.000) akibat pengumuman tarif, sentimen pasar yang membaik dan adopsi korporasi membantu Bitcoin kembali ke level tertinggi. Analisis dari para ahli, seperti Gautam Chhugani dari Bernstein, menunjukkan bahwa dukungan modal institusional ini sangat penting untuk menjaga kestabilan harga Bitcoin dan mempercepat pengurangan pasokan yang tersedia di pasar, sehingga memberikan peluang kenaikan di masa datang.
09 Mei 2025 pukul 00.05 WIB

Harga Bitcoin Melonjak Lewati Rp 1.64 miliar ($100,000) Didukung Kesepakatan Dagang AS-Inggris

Bitcoin baru saja naik melewati angka 100 ribu dolar untuk pertama kali sejak bulan Februari. Kenaikan ini terjadi bersamaan dengan berita adanya kesepakatan perdagangan awal antara Amerika Serikat dan Inggris. Kabar ini membuat pasar global menjadi lebih optimis dan menyebabkan lonjakan harga di berbagai sektor. Sebelumnya, harga Bitcoin sempat mencapai rekor tertinggi di bulan Januari sebelum turun tajam pada bulan Februari karena faktor tarif dan masalah ekonomi lainnya. Namun, kesepakatan perdagangan baru ini memberikan semangat baru bagi para investor dan pelaku pasar kripto. Selain Bitcoin, beberapa mata uang kripto lain seperti Ether dan Solana juga mengalami kenaikan harga. Bahkan indeks saham utama seperti S&P 500 juga mencatat kenaikan sebesar 1,4% sebagai respons terhadap berita tersebut. Perusahaan MicroStrategy, yang dikenal sebagai salah satu pemegang Bitcoin terbesar, terus menambah kepemilikan kripto mereka dengan pembelian senilai 101 juta dolar minggu lalu. Ini menunjukkan adanya minat institusional yang kuat terhadap aset digital tersebut. Meskipun begitu, Perdana Menteri Inggris Keir Starmer mengingatkan bahwa kesepakatan perdagangan ini masih belum final dan beberapa detail masih harus diselesaikan. Namun secara keseluruhan, berita ini membawa angin segar bagi pasar keuangan dan sektor cryptocurrency.
08 Mei 2025 pukul 23.42 WIB

Harga Bitcoin Melonjak di Tengah Kesepakatan Perdagangan AS-Inggris dan Optimisme Trump

Harga bitcoin melonjak melewati angka Rp 1.64 juta ($100.000) untuk pertama kali sejak Februari, didorong oleh berita baik tentang kesepakatan perdagangan antara Amerika Serikat dan Inggris. Kenaikan ini membawa optimisme baru di pasar cryptocurrency dan saham yang terkait dengan bitcoin. Saham Coinbase, sebuah platform pertukaran crypto, serta saham dari perusahaan yang membeli bitcoin dan perusahaan penambang seperti Strategy, Mara, dan Riot semuanya naik signifikan mengikuti lonjakan harga bitcoin. Presiden Donald Trump mengumumkan bahwa terdapat banyak kesepakatan perdagangan lain yang sedang dalam tahap serius pembicaraan dan juga optimis tentang perundingan perdagangan yang akan berlangsung antara AS dan China pada akhir pekan. Sentimen positif ini menyegarkan kembali minat investor yang sempat khawatir dengan dampak negatif kebijakan perdagangan Trump, yang sebelumnya menyebabkan pasar saham dan harga bitcoin sempat turun tajam. Secara keseluruhan, perkembangan terbaru ini memberikan dorongan kuat untuk aset berisiko seperti bitcoin dan saham crypto, serta menunjukkan potensi kemajuan dalam hubungan perdagangan internasional yang dapat mendukung pertumbuhan ekonomi.
08 Mei 2025 pukul 19.51 WIB

Bitcoin Mendekati Rp 1.64 juta ($100.000) Berkat Optimisme Kesepakatan Perdagangan AS dan Inggris

Harga Bitcoin pagi ini mendekati titik psikologis penting sebesar Rp 1.64 juta ($100.000) per koin, level yang belum dicapai sejak Februari. Harga Bitcoin naik hampir 3% dalam 24 jam terakhir, menandai kenaikan signifikan setelah penurunan beberapa bulan terakhir yang dipicu oleh kebijakan tarif dan kejatuhan pasar. Walaupun angka Rp 1.64 juta ($100.000) tidak memiliki arti fundamental khusus, pencapaian ini penting secara psikologis bagi para investor. Bitcoin pertama kali melewati angka ini pada Desember 2024 saat pengumuman pejabat baru SEC yang pro-kripto, Paul Atkins, yang memperkirakan regulasi lebih ramah bagi aset digital. Penurunan harga Bitcoin yang besar terjadi setelah tarif "Liberation Day" dari pemerintah Trump serta kejatuhan pasar saham dunia. Namun kini harga Bitcoin naik kembali lebih dari 30% dalam sebulan terakhir berkat kabar positif terkait kesepakatan perdagangan antara Amerika Serikat dan partner internasional. Kenaikan ini juga didorong oleh pengumuman Presiden Trump di Truth Social tentang kesepakatan "penuh dan komprehensif" dengan Inggris yang diperkirakan sebagai perjanjian perdagangan. Pemberitaan ini meningkatkan kepercayaan investor terhadap prospek ekonomi global dan memicu lonjakan harga Bitcoin dan cryptocurrency lainnya. Selain Bitcoin, mata uang digital lain seperti Ethereum, XRP, dan Solana juga menunjukkan kenaikan signifikan. Namun, volatilitas tinggi di pasar kripto memperingatkan para investor bahwa harga bisa berubah dengan cepat. Meski begitu, perkembangan ini memberikan angin segar bagi investor crypto yang sempat cemas.
Setelahnya

Baca Juga

  • Lonjakan Bitcoin Didorong oleh Investasi Institusional dan Faktor Makroekonomi

  • Platform Bola Mata Indonesia Memicu Tindakan Pemerintah di Tengah Kekhawatiran Finansial

  • Pemotongan Anggaran Trump Mengancam Ilmu Pengetahuan AS dan Masa Depan NASA

  • Strategi Investasi AI di Sektor Keuangan

  • Ledakan Cryptocurrency dan Tanggapan Regulasi