Pomodo Logo IconPomodo Logo Icon
Tanya PomodoSemua Artikel
Semua
Pomodo
TwitterInstagram
Tentang
TeknologiKecerdasan BuatanKendaraan Listrik dan BateraiKeamanan SiberPengembangan SoftwareGadgets dan WearablePermainan Console, PC, Mobile dan VRRobotika
BisnisEkonomi MakroStartup dan KewirausahaanManajemen dan Strategi BisnisMarketing
SainsFisika dan KimiaMatematikaNeurosains and PsikologiKesehatan dan Obat-obatanIklim dan LingkunganAstronomi dan Penjelajahan Luar Angkasa
FinansialMata Uang KriptoInvestasi dan Pasar ModalPerencanaan KeuanganPerbankan dan Layanan KeuanganKebijakan Fiskal
Stories
Bisnis

Microsoft Umumkan Pemutusan Hubungan Kerja Signifikan untuk Fokus pada Inovasi AI

Share

Microsoft mengumumkan pemutusan hubungan kerja lebih dari 6.000 karyawan sebagai bagian dari upaya perusahaan untuk meningkatkan investasi dalam bidang kecerdasan buatan (AI). Langkah ini merupakan pemutusan kerja terbesar dalam dua tahun terakhir dan bertujuan untuk mengoptimalkan sumber daya perusahaan dalam menghadapi persaingan di industri teknologi.

14 Mei 2025 pukul 06.01 WIB

Microsoft Pangkas 6.000 Karyawan untuk Fokus Kembangkan Kecerdasan Buatan

Microsoft Pangkas 6.000 Karyawan untuk Fokus Kembangkan Kecerdasan Buatan
Microsoft baru-baru ini mengumumkan pemutusan hubungan kerja sekitar 6.000 karyawan atau hampir 3% dari total tenaga kerjanya di seluruh dunia. Langkah ini merupakan yang terbesar sejak dua tahun terakhir dan menandai pergeseran perusahaan dari masa perekrutan agresif di era pandemi ke penataan ulang organisasi. Pemangkasan ini sebagian besar terjadi di Amerika Serikat, tepatnya di kantor pusat mereka di Redmond, Washington. Pemutusan hubungan kerja ini direncanakan terjadi pada berbagai level, divisi, dan lokasi, namun lebih banyak menargetkan posisi manajer di berbagai bagian bisnis, termasuk LinkedIn dan Xbox. Microsoft menyatakan bahwa jumlah karyawan mereka masih sedikit meningkat dibandingkan tahun lalu, sehingga pemangkasan ini bukan tanda kesulitan finansial, melainkan langkah strategis untuk meningkatkan efektivitas dan kelincahan organisasi. CEO Satya Nadella dan CFO Amy Hood menegaskan bahwa perusahaan berfokus pada pembangunan tim berkinerja tinggi dengan mengurangi lapisan manajemen agar lebih gesit. Selain itu, perusahaan menginvestasikan sekitar 80 miliar dolar dalam pembangunan pusat data dan infrastruktur AI untuk mendukung ambisi besar mereka di bidang kecerdasan buatan yang kini mulai memengaruhi cara kerja di seluruh tim Microsoft. Meski banyak yang mengaitkan pemangkasan ini dengan kemajuan AI, analis dari Glassdoor, Daniel Zhao, menilai bahwa pengurangan jumlah manajer lebih didorong oleh restrukturisasi organisasi ketimbang oleh penggantian peran manusia dengan teknologi AI. Jadi, walaupun AI membantu pekerjaan teknis seperti penulisan kode, peran pengelolaan dan kepemimpinan manusia masih sangat dibutuhkan. Pemangkasan tenaga kerja yang dilakukan Microsoft juga menjadi bagian dari tren lebih luas di industri teknologi global tahun 2025, di mana perusahaan seperti Meta, Amazon, Salesforce, Google, dan Dell juga melakukan pengurangan staf di tengah pergeseran menuju teknologi baru termasuk kecerdasan buatan dan upaya penghematan biaya.
13 Mei 2025 pukul 23.30 WIB

Microsoft PHK 7.000 Pegawai untuk Restrukturisasi Fokus Kecerdasan Buatan

Microsoft PHK 7.000 Pegawai untuk Restrukturisasi Fokus Kecerdasan Buatan
Microsoft mengumumkan pemutusan hubungan kerja sekitar 3% dari total karyawan globalnya, yakni sekitar 7.000 orang. Ini adalah pemangkasan terbesar dalam dua tahun terakhir setelah pemotongan 10.000 posisi pada awal 2023. Perusahaan mengklaim langkah ini penting untuk menyusun ulang organisasi agar lebih efektif menghadapi perubahan pasar yang cepat. Berbeda dengan pemecatan berdasarkan performa seperti yang dilakukan pada Januari, kali ini Microsoft lebih fokus mengurangi lapisan manajemen dan menyesuaikan struktur internalnya. Hal ini dilakukan sebagai tanggapan terhadap pergeseran fokus ke kecerdasan buatan dan teknologi cloud yang semakin menjadi tulang punggung bisnis mereka. Microsoft baru saja melaporkan pendapatan terbaiknya dengan angka 70,1 miliar dolar AS, naik 13% dari tahun sebelumnya. Pertumbuhan layanan cloud, khususnya Azure, mencapai 33%, dan hampir setengahnya dipengaruhi oleh beban kerja AI yang meningkat secara signifikan. Berita ini mengikuti tren besar di industri teknologi yang sejak 2023 mulai mengurangi jumlah karyawan yang dianggap berlebihan selama pandemi. Perusahaan besar lain seperti Amazon, Meta, dan Google juga melakukan pemotongan besar, lalu di 2024 melanjutkannya dengan strategi yang lebih selektif dan fokus ke AI dan profitabilitas jangka panjang. Pemangkasan ini mencerminkan perubahan paradigma dalam industri teknologi yang kini lebih menata organisasi dan sumber daya secara efisien. Reduksi lapisan organisasi dan reorientasi strategi ke AI menunjukkan bagaimana perusahaan teknologi besar menyiapkan diri untuk masa depan yang didominasi oleh kecerdasan buatan.
13 Mei 2025 pukul 23.21 WIB

Microsoft Pangkas 3% Pegawai untuk Tingkatkan Efisiensi Manajemen Global

Microsoft Pangkas 3% Pegawai untuk Tingkatkan Efisiensi Manajemen Global
Microsoft mengumumkan rencana pemangkasan sekitar 3% dari total tenaga kerjanya di seluruh dunia. Langkah ini setara dengan pemutusan kerja sekitar 7.000 karyawan dari 228.000 pegawai penuh waktu per pertengahan 2024. Pemangkasan terjadi di berbagai lini dan wilayah kerja perusahaan tersebut. Tujuan utama pemangkasan ini adalah untuk mengurangi lapisan manajemen yang ada agar organisasi bisa menjadi lebih gesit dan efisien. Dengan mengurangi jumlah manajer, Microsoft berharap dapat membangun tim kerja yang lebih kuat dan responsif terhadap perubahan pasar dan kebutuhan bisnis. Pemotongan ini merupakan salah satu yang terbesar sejak Microsoft memotong 10.000 pekerjaan pada tahun 2023 lalu, saat industri teknologi secara umum sedang mengalami penurunan jumlah tenaga kerja. Ini menunjukkan bahwa Microsoft terus melakukan penyesuaian agar tetap kompetitif dalam industri teknologi. Sebelumnya, CrowdStrike, sebuah perusahaan di bidang keamanan siber, juga mengumumkan pemangkasan tenaga kerja sebanyak 500 orang atau 5% dari total karyawannya. Hal ini menunjukkan bahwa tren pemangkasan tenaga kerja tengah terjadi di beberapa perusahaan teknologi besar. Meskipun berita pemangkasan ini sempat membuat saham Microsoft sedikit turun, dari awal tahun hingga saat ini saham Microsoft justru menunjukkan kenaikan sekitar 6% dan menutup pada titik tertinggi di tahun 2025. Jadi, pergerakan saham tetap positif meskipun ada pengumuman pemangkasan karyawan.
13 Mei 2025 pukul 22.23 WIB

Microsoft PHK 6.000 Karyawan untuk Tingkatkan Kinerja dan Agilitas Perusahaan

Microsoft PHK 6.000 Karyawan untuk Tingkatkan Kinerja dan Agilitas Perusahaan
Microsoft baru saja mengumumkan pemutusan kerja besar-besaran yang akan mempengaruhi lebih dari 6.000 karyawan, setara dengan 3% dari seluruh stafnya. Ini adalah pemecatan terbesar sejak tahun 2023 dan mencakup berbagai departemen, termasuk LinkedIn dan beberapa kantor di luar negeri. CFO Microsoft, Amy Hood, sebelumnya telah menyebutkan bahwa perusahaan berencana mengurangi lapisan manajemen supaya tim menjadi lebih gesit dan berkinerja tinggi. Langkah ini dilakukan karena perubahan cepat di pasar membuat perusahaan harus lebih adaptif. Microsoft juga telah menjalankan pemecatan berbasis kinerja yang telah menargetkan ratusan karyawan di awal tahun ini. Selain itu, berbagai restrukturisasi telah dilakukan di divisi game seperti Xbox dan Activision Blizzard, termasuk penutupan beberapa studio pengembangan. Beberapa contoh pemecatan sebelumnya termasuk 1.900 karyawan Activision Blizzard dan Xbox serta 650 karyawan Xbox pada September 2023. Pada pertengahan tahun ini, Microsoft juga memecat 1.000 karyawan di divisi HoloLens dan Azure cloud. Perubahan besar lainnya adalah keberhasilan Tango Gameworks kembali beroperasi lewat perjanjian dengan Krafton, setelah sempat ditutup. Semua langkah ini menunjukkan usaha Microsoft untuk menyesuaikan diri dengan tantangan pasar dan menjaga posisi kompetitifnya.

Baca Juga

  • Microsoft Umumkan Pemutusan Hubungan Kerja Signifikan untuk Fokus pada Inovasi AI

  • Google Menghadapi Peningkatan Pengawasan Antitrust dan Tantangan Hukum

  • Penyesuaian Produksi OPEC Menyebabkan Volatilitas Harga Minyak Global di Tengah Ketegangan Perdagangan AS-China

  • Peningkatan Signifikan dalam Kemajuan Militer dan Pengembangan Kapasitas Nuklir di Asia di Tengah Ketegangan Geopolitik yang Meningkat

  • Indonesia Memperkuat Regulasi untuk Pekerja Ekonomi Gig