Pomodo Logo IconPomodo Logo Icon
Tanya PomodoSemua Artikel
Semua
Pomodo
TwitterInstagram
Tentang
TeknologiKecerdasan BuatanKendaraan Listrik dan BateraiKeamanan SiberPengembangan SoftwareGadgets dan WearablePermainan Console, PC, Mobile dan VRRobotika
BisnisEkonomi MakroStartup dan KewirausahaanManajemen dan Strategi BisnisMarketing
SainsFisika dan KimiaMatematikaNeurosains and PsikologiKesehatan dan Obat-obatanIklim dan LingkunganAstronomi dan Penjelajahan Luar Angkasa
FinansialMata Uang KriptoInvestasi dan Pasar ModalPerencanaan KeuanganPerbankan dan Layanan KeuanganKebijakan Fiskal
Stories
Bisnis

Indonesia Memperkuat Regulasi untuk Pekerja Ekonomi Gig

Share

Regulasi baru di Indonesia bertujuan untuk melindungi hak-hak pekerja ekonomi gig, seperti pengemudi ojek online, yang menghadapi berbagai tantangan di era digital.

08 Mei 2025 pukul 14.20 WIB

Pemerintah Kaji Regulasi Baru Status dan Perlindungan Sosial Pengemudi Ojek Online

Pemerintah Kaji Regulasi Baru Status dan Perlindungan Sosial Pengemudi Ojek Online
Pemerintah Indonesia sedang mengupayakan regulasi baru untuk mengatur pengemudi ojek online. Diskusi penting mengenai perlindungan sosial menjadi fokus utama dalam pertemuan ini. Menteri Ketenagakerjaan Yassierli mengungkap bahwa ada kajian serius untuk kemungkinan mengubah status pengemudi ojol menjadi karyawan tetap, bukan hanya mitra seperti saat ini. Proses ini melibatkan banyak pihak, termasuk aplikator ojek online, Kementerian Ketenagakerjaan, Kementerian Perhubungan, dan juga melihat aturan di negara lain sebagai bahan pembelajaran. Tujuannya adalah untuk memastikan pengemudi ojol mendapatkan perlindungan yang layak dan regulasi yang dibuat sesuai dengan kebutuhan dan kondisi di lapangan. Regulasi ini masih dalam tahap kajian mendalam dan belum diputuskan, karena harus melalui tahap koordinasi dan perumusan bersama agar hasilnya bermanfaat bagi semua pihak.
08 Mei 2025 pukul 13.05 WIB

Bisnis Uber Melambat di AS, Namun Tumbuh Berkat Ekspansi Internasional dan Robotaxi

Bisnis Uber Melambat di AS, Namun Tumbuh Berkat Ekspansi Internasional dan Robotaxi
Bisnis Uber di Amerika Serikat mengalami perlambatan pendapatan sejak pandemi, meskipun perusahaan masih mencatat kenaikan pendapatan 14% pada kuartal pertama tahun 2025. Meskipun pertumbuhan di pasar AS melambat, bisnis pengiriman dan pemesanan tetap meningkat. Uber berhasil memperbesar bisnisnya di luar AS dengan melakukan akuisisi saham mayoritas pada Trendyl Go, sebuah platform pengiriman makanan dan bahan makanan. Investasi ini menunjukkan fokus Uber pada bisnis pengiriman sebagai sumber pendapatan utama. Selain itu, Uber bermitra dengan Pony AI, sebuah perusahaan asal China, untuk mengembangkan teknologi kendaraan otonom atau robotaxi. Kerja sama ini memungkinkan Uber untuk meluncurkan robotaxi di Austin, Texas pada tahun 2025. Peluncuran robotaxi ini merupakan hasil kolaborasi antara Uber dan Waymo yang dimiliki oleh Alphabet. Layanan robotaxi tersebut menunjukkan performa yang mengesankan dengan peningkatan jumlah pengguna, dan Uber berencana menambah jumlah kendaraan robotaxi. Menurut CFO Uber, Prashanth Mahendra-Rajah, pertumbuhan bisnis internasional dan pengiriman menutupi penurunan perjalanan di AS. Perusahaan optimis akan melewati target pemesanan dan laba di kuartal kedua tahun 2025 karena perkembangan ini.
05 Mei 2025 pukul 14.12 WIB

Pilot Joy Air Beralih ke Ekonomi Gig di Tengah Krisis Utang

Pilot Joy Air Beralih ke Ekonomi Gig di Tengah Krisis Utang
Joy Air, sebuah maskapai regional di China barat, telah menangguhkan semua penerbangan karena terjerat dalam berbagai sengketa tenaga kerja dan krisis utang. Beberapa pilot bahkan terpaksa mencari nafkah dengan mengantarkan makanan. Maskapai ini didukung oleh pemerintah provinsi Shaanxi dan mengoperasikan pesawat MA60 buatan China. Masalah utama di balik penangguhan ini adalah kurangnya rute yang menguntungkan. Rute internal di Shaanxi secara bertahap digantikan oleh jaringan kereta api berkecepatan tinggi yang lebih murah dan terjangkau, yang menghambat aliran kas sehat Joy Air. Hal ini berdampak negatif pada perusahaan dan menyebabkan pembatalan semua penerbangan, termasuk selama liburan Hari Buruh. Sebagian besar maskapai regional di China telah lama berjuang dengan profitabilitas karena volume penumpang yang relatif rendah dan biaya operasional yang lebih tinggi. Menurut laporan dari Zhiyanzhan Institute, persaingan ketat dan perubahan infrastruktur transportasi menjadi tantangan besar bagi maskapai seperti Joy Air untuk tetap bertahan.
05 Mei 2025 pukul 13.42 WIB

Krisis Joy Air: Pilot Terpaksa Kerja di Ekonomi Gig untuk Bertahan

Krisis Joy Air: Pilot Terpaksa Kerja di Ekonomi Gig untuk Bertahan
Joy Air, sebuah maskapai regional di China barat, telah menangguhkan semua penerbangan karena krisis utang dan perselisihan tenaga kerja. Beberapa pilot terpaksa bekerja di ekonomi gig seperti mengantar makanan untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka. Maskapai ini didukung oleh pemerintah provinsi Shaanxi dan mengoperasikan pesawat MA60 buatan China. Masalah utama di balik penangguhan ini adalah kurangnya rute yang menguntungkan, terutama karena rute internal di Shaanxi digantikan oleh jaringan kereta api berkecepatan tinggi yang lebih murah. Hal ini menghambat aliran kas Joy Air dan berdampak negatif pada perusahaan. Sebagian besar maskapai regional di China telah lama berjuang dengan profitabilitas karena volume penumpang yang relatif rendah dan biaya operasional yang lebih tinggi. Menurut Jason Li Hanming, seorang analis yang berbasis di Amerika Serikat, jaringan kereta api berkecepatan tinggi yang terus berkembang di China membuat maskapai seperti Joy Air sulit untuk bersaing. Laporan dari Zhiyanzhan Institute juga menunjukkan bahwa maskapai regional di China menghadapi tantangan besar dalam mencapai profitabilitas. Penjualan tiket untuk penerbangan Joy Air telah dibatalkan, dan masa depan maskapai ini masih tidak pasti.
05 Mei 2025 pukul 13.00 WIB

Pilot Joy Air Terpaksa Jadi Pengantar Makanan Akibat Krisis Maskapai

Pilot Joy Air Terpaksa Jadi Pengantar Makanan Akibat Krisis Maskapai
Maskapai regional Joy Air di China barat mengalami krisis utang dan persaingan yang ketat, memaksa beberapa pilotnya untuk bekerja sebagai pengantar makanan. Semua penerbangan oleh Joy Air telah dibatalkan, termasuk untuk liburan Hari Buruh, tanpa informasi penjualan tiket yang tersedia. Joy Air, yang didukung oleh pemerintah provinsi Shaanxi, mengoperasikan armada pesawat MA60 buatan China dan melayani rute domestik yang menghubungkan kota-kota tingkat kedua dan ketiga di China barat dan tengah. Namun, rute internal di Shaanxi secara bertahap digantikan oleh jaringan kereta api berkecepatan tinggi yang lebih murah dan terjangkau, menghambat aliran kas Joy Air. Menurut analis Jason Li Hanming, kurangnya rute yang menguntungkan menjadi masalah utama di balik penangguhan operasi Joy Air. Maskapai regional di China telah lama berjuang dengan profitabilitas karena volume penumpang yang relatif rendah dan biaya operasional yang tinggi, seperti yang dilaporkan oleh Institut Zhiyanzhan.

Baca Juga

  • Indonesia Memperkuat Regulasi untuk Pekerja Ekonomi Gig

  • Pertarungan Antimonopoli FTC terhadap Meta: Implikasi untuk Kompetisi Media Sosial

  • Startup AI Mendapatkan Pendanaan untuk Mengurangi Halusinasi dan Menjamin Integritas Data

  • Startup AI Menggerakkan Inovasi dan Mendapatkan Pendanaan Signifikan di Berbagai Sektor Khusus

  • Kemajuan Militer Global di Tengah Ketegangan AS-Cina-India-Pakistan