Pathos AI, sebuah perusahaan bioteknologi yang fokus pada pengembangan obat kanker, berhasil mengumpulkan pendanaan sebesar Rp 6.00 triliun ($365 juta) dalam putaran Seri D. Pendanaan ini meningkatkan valuasi perusahaan menjadi sekitar Rp 26.31 triliun ($1,6 miliar) dan akan digunakan untuk mempercepat pengembangan obat dan teknologi AI mereka yang khusus untuk bidang onkologi.
Perusahaan ini mengembangkan model AI multimodal yang menggabungkan data klinis, pencitraan medis, dan data molekuler guna meningkatkan pemilihan aset klinis, desain studi obat, serta inovasi terapi kanker. Pendekatan ini diharapkan dapat mempercepat proses penelitian dan memastikan terapi yang lebih tepat sasaran.
Pada Maret 2025, Pathos AI memulai uji klinis tahap Ib/IIa untuk produk unggulan mereka, pocenbrodib, yang digunakan untuk mengobati kanker prostat metastatik resisten terhadap kastrasi. Uji ini juga melibatkan kombinasi obat lainnya seperti olaparib dan abiraterone acetate untuk meningkatkan efektivitas terapi.
Selain itu, Pathos AI menjalin kemitraan strategis dengan AstraZeneca dan Tempus pada April 2025. Kerja sama ini bertujuan mengembangkan model pembelajaran mendalam berskala besar untuk menemukan target obat kanker baru dengan lebih cepat. Tempus akan menerima pembayaran hingga Rp 3.29 triliun ($200 juta) dari kesepakatan ini.
Dengan integrasi data klinis dan teknologi AI yang canggih, Pathos AI berharap dapat mengubah proses pengembangan obat kanker menjadi lebih efisien dan cepat. Mereka berkomitmen untuk mengantar terapi inovatif kepada pasien dengan kebutuhan mendesak, mempercepat akses dan meningkatkan hasil pengobatan kanker.