
Google memperkenalkan Project Astra sebagai eksperimen AI yang sangat ambisius, yang bertujuan untuk menciptakan asisten digital yang tidak hanya merespons perintah, tapi juga bisa proaktif membantu pengguna dalam kehidupan sehari-hari. Astra bisa memperhatikan apa yang terjadi di sekitar kita dan memberikan saran atau bantuan tanpa harus diminta.
Salah satu kemampuan terbaru Astra adalah menggunakan kamera ponsel untuk mengenali objek, mengakses informasi penting seperti jadwal atau email, dan bahkan melakukan tugas-tugas di ponsel secara otomatis. Misalnya, Astra bisa membantu menghubungkan headphone bluetooth hanya dengan perintah suara tanpa harus menyentuh layar.
Meskipun masih dalam tahap awal dan pengembangan, Astra sudah menunjukkan kemajuan dalam memahami konteks, seperti memberi tahu jika pengguna melakukan kesalahan ketika mengerjakan tugas atau mengingatkan waktu makan saat sedang melakukan puasa intermiten. Google menekankan bagaimana pentingnya agar AI tersebut tahu kapan harus berbicara dan kapan harus diam agar tidak mengganggu.
Namun, membuat asisten AI yang proaktif dan cerdas seperti ini bukanlah hal mudah. Banyak tantangan yang harus diselesaikan, dari teknologi pengenalan konteks, pengambilan keputusan otomatis, hingga masalah privasi dan kepercayaan pengguna terhadap asisten yang mengakses banyak data pribadi.
Google berharap dengan mengembangkan Astra, teknologi ini akan menjadi dasar bagi produk AI konsumen di masa depan, memberikan pengalaman baru yang jauh lebih intuitif dan membantu dalam kehidupan sehari-hari, terutama melalui perangkat seperti ponsel dan kacamata pintar.