Stories
Teknologi

Ekspansi dan Inovasi AI Komprehensif Google

Share

Google secara agresif memperluas integrasi AI ke dalam berbagai produk dan layanan mereka, termasuk peluncuran aplikasi NotebookLM untuk Android dan iOS, pengembangan asisten AI universal untuk Chrome, serta kolaborasi strategis dengan Warby Parker untuk kacamata pintar berbasis AI. Inisiatif-inisiatif ini bertujuan untuk meningkatkan fungsionalitas dan pengalaman pengguna melalui teknologi AI canggih.

21 Mei 2025, 04.36 WIB

Google Gemini AI di Chrome Bantu Jelaskan dan Bandingkan Informasi Situs Web

Google Gemini AI di Chrome Bantu Jelaskan dan Bandingkan Informasi Situs Web
Google memperkenalkan Gemini, asisten AI baru yang terintegrasi di browser Chrome. Fitur ini memungkinkan pengguna untuk memahami informasi rumit di halaman web dengan cara yang lebih mudah dan cepat. Gemini dapat memberikan ringkasan dan menjawab pertanyaan terkait konten yang sedang dibaca. Pengguna bisa mengakses Gemini melalui ikon kecil di pojok kanan atas Chrome. Ketika diklik, jendela chatbot Gemini muncul dan pengguna dapat bertanya langsung tentang isi website tersebut. Misalnya, Gemini bisa merangkum fitur utama produk atau membandingkan produk dari dua situs berbeda. Salah satu keunggulan Gemini adalah kemampuannya melanjutkan percakapan meskipun pengguna berpindah dari satu tab ke tab lain. Selain itu, Google berencana menambahkan fitur baru yang memungkinkan Gemini untuk melihat dan menjawab pertanyaan dari beberapa tab sekaligus. Fitur mendatang termasuk kemampuan Gemini untuk membantu navigasi situs web, seperti menggulir halaman ke bagian tertentu atau mengonversi satuan dalam resep. Meskipun fitur ini sangat membantu, Google masih memprioritaskan pengembangan di versi desktop dan meluncurkannya hanya untuk pengguna tertentu yang menggunakan bahasa Inggris. Meskipun teknologi AI seperti Gemini menawarkan banyak kemudahan, pengguna disarankan tetap waspada terhadap potensi kesalahan informasi karena AI dapat mengarang informasi yang tidak akurat. Gemini akan tersedia secara terbatas mulai hari peluncurannya untuk pengguna di platform Windows dan macOS.
21 Mei 2025, 00.45 WIB

Google Luncurkan SynthID Detector untuk Deteksi Konten AI dengan Watermark

Google Luncurkan SynthID Detector untuk Deteksi Konten AI dengan Watermark
Google memperkenalkan SynthID Detector, sebuah alat baru yang dapat membantu pengguna mendeteksi apakah sebuah gambar, video, audio, atau teks dibuat menggunakan teknologi AI dari Google. Ini menggunakan teknologi watermarking khusus yang disebut SynthID. Alat ini memungkinkan pengguna untuk mengunggah berbagai jenis file dan akan memeriksa apakah konten tersebut sepenuhnya atau sebagian dibuat oleh AI. Peluncuran ini terjadi pada Google I/O 2025 seiring dengan meningkatnya jumlah konten AI yang beredar di internet. Jumlah video deepfake mengalami peningkatan signifikan sejak beberapa tahun terakhir, dengan pertumbuhan sebesar 550% dari 2019 hingga 2024. Ini menunjukkan bahwa konten buatan AI menjadi semakin umum dan beredar luas di media sosial dan platform online lainnya. Meski begitu, SynthID Detector hanya dapat mendeteksi konten yang menggunakan watermark SynthID dari Google, sehingga tidak mendeteksi konten dari alat AI lain seperti Microsoft, Meta, atau OpenAI. Selain itu, Google mengakui bahwa teknologi ini memiliki kelemahan dan bisa diakali, terutama untuk konten teks. Sejak diluncurkan pada 2023, lebih dari 10 miliar konten telah diberi watermark SynthID, menunjukkan bahwa teknologi ini telah digunakan dalam skala besar oleh Google. Dengan alat ini, Google berupaya membantu mengurangi penyebaran konten AI yang tidak terverifikasi dan memberikan alat bagi masyarakat untuk mengenali media AI.
21 Mei 2025, 00.45 WIB

Google Gemini 2.5 Rilis Deep Think, Mode Pemikiran AI Terbaru yang Lebih Cepat dan Pintar

Google mengumumkan peningkatan terbaru untuk model AI unggulannya, Gemini 2.5 Pro, melalui pengenalan mode baru bernama Deep Think. Mode ini memungkinkan AI untuk mempertimbangkan berbagai kemungkinan jawaban sebelum memberikan respon, sehingga meningkatkan kemampuan pemecahan masalah dan reasoning model. Deep Think dianggap sebagai inovasi penting oleh Demis Hassabis, kepala Google DeepMind, yang menjelaskan bahwa mode ini menggunakan teknik berpikir paralel mutakhir untuk mendorong performa model mendekati batas maksimalnya. Teknologi ini mirip dengan pendekatan yang diterapkan OpenAI pada model-model pro mereka. Selain Deep Think, Google memperbarui model budget-friendly mereka, Gemini 2.5 Flash, yang kini lebih efisien dan mampu menangani tugas pengkodean, multimodalitas, reasoning, serta konteks panjang dengan lebih baik. Versi Flash ini sudah tersedia untuk preview di platform AI Google dan akan dirilis untuk pengembang bulan Juni. Google juga memperkenalkan Gemini Diffusion, model AI yang sangat cepat, menghasilkan output 4-5 kali lebih cepat dari model serupa yang ada dan mampu bersaing dengan model yang dua kali lebih besar. Model ini sudah bisa diakses oleh trusted testers mulai sekarang. Meskipun tersedia untuk trusted testers, Google masih melakukan evaluasi keamanan tambahan sebelum memperluas akses Deep Think dan fitur terbaru lainnya agar penggunaannya aman dan bertanggung jawab.
21 Mei 2025, 00.45 WIB

Google AI Ultra Hadir dengan Fitur AI Terkini untuk Pengguna Premium

Google baru saja meluncurkan paket langganan baru yang dinamakan Google AI Ultra, yang menggabungkan berbagai produk dan layanan berbasis AI dalam satu paket berlangganan premium. Paket ini menawarkan akses tertinggi ke teknologi AI terkini dari Google dan ditujukan khusus bagi pengguna yang ingin selalu mendapatkan fitur terbaru dan terbaik dari Google. Dengan harga Rp 411.11 juta ($249,99) per bulan, pelanggan AI Ultra akan mendapatkan berbagai aplikasi unggulan seperti Veo 3 untuk menghasilkan video, aplikasi editing video Flow, serta fitur AI terbaru dari Google bernama Gemini 2.5 Pro Deep Think yang belum diluncurkan. Selain itu, paket ini memberikan kapasitas penyimpanan hingga 30TB yang tersebar di Google Drive, Google Photos, dan Gmail. Google juga menyediakan akses ke fitur Agent Mode, sebuah alat cerdas yang dapat membantu pengguna melakukan riset, browsing, dan integrasi dengan aplikasi Google secara otomatis. Fitur ini akan segera hadir untuk desktop dan memungkinkan otomatisasi tugas-tugas spesifik yang mempermudah pekerjaan penggunanya. Sebagai pelengkap, Google menggantikan paket Google One AI Premium dengan Google AI Pro, yang menawarkan fitur-fitur unggulan dengan harga lebih terjangkau. Paket ini juga mencakup alat seperti Flow, NotebookLM, dan akses awal ke Gemini di Chrome, serta kemampuan terjemahan suara real-time di Google Meet yang mendukung bahasa Inggris dan Spanyol. Google AI Ultra dan Google AI Pro merupakan upaya Google untuk bersaing di pasar langganan AI yang semakin berkembang pesat, menghadirkan teknologi canggih dan kemampuan eksklusif yang menarik bagi pengguna profesional dan penggemar teknologi AI yang ingin memaksimalkan produktivitas mereka.
21 Mei 2025, 00.45 WIB

Google Gandeng Gentle Monster dan Warby Parker Kembangkan Kacamata Pintar Android XR

Google saat ini sedang mengembangkan teknologi kacamata pintar berbasis platform Android XR yang mereka luncurkan tahun lalu. Mereka menjalin kemitraan baru dengan Gentle Monster dan Warby Parker untuk menciptakan berbagai desain kacamata pintar yang akan bersaing dengan produk dari Meta, yaitu Ray-Ban Meta glasses. Upaya ini bertujuan untuk memperluas pilihan bagi pengguna dan memperkuat posisi Google di pasar mixed reality yang sedang tumbuh. Pada konferensi Google I/O 2025, perusahaan ini memamerkan konsep kacamata pintar yang memiliki fitur lengkap seperti kamera, mikrofon, speaker, dan layar notifikasi kecil yang dapat ditempelkan di lensa kacamata. Teknologi ini memanfaatkan AI terbaru dari Google yang disebut Gemini untuk mengintegrasikan berbagai fungsi seperti pesan, navigasi, dan terjemahan real-time, sehingga memberi pengalaman pengguna yang lebih canggih dan praktis. Google juga memperluas kerja sama mereka dengan Samsung. Kedua perusahaan sedang mengembangkan platform referensi perangkat keras dan perangkat lunak khusus untuk XR yang akan memudahkan para pengembang dalam menciptakan aplikasi dan solusi teknologi augmented reality. Samsung sendiri telah mengumumkan headset mixed reality bernama Project Moohan yang dijadwalkan rilis tahun ini sebagai hasil kolaborasi ini. Teknologi ini diharapkan bisa mendukung berbagai kebutuhan sehari-hari, mulai dari berkomunikasi, mengelola jadwal, hingga mengambil foto dengan mudah tanpa harus memegang perangkat lain. Google juga telah memberikan unit kacamata ini ke sejumlah penguji terpilih untuk mendapatkan masukan dan meningkatkan produk sebelum peluncuran secara luas. Hal ini menunjukkan komitmen Google dalam inovasi dan pengembangan produk. Dengan kemajuan teknologi ini, Google menunjukkan ambisinya untuk mengambil posisi kuat di pasar perangkat wearable mixed reality yang saat ini mulai ramai persaingannya. Kolaborasi dengan merek terkenal seperti Gentle Monster dan Warby Parker diharapkan dapat menggabungkan teknologi mutakhir dengan desain modis yang akan menarik banyak pengguna di masa depan.
21 Mei 2025, 00.45 WIB

Google Astra: Asisten AI Proaktif yang Siap Mengubah Cara Kita Berinteraksi dengan Teknologi

Google memperkenalkan Project Astra sebagai eksperimen AI yang sangat ambisius, yang bertujuan untuk menciptakan asisten digital yang tidak hanya merespons perintah, tapi juga bisa proaktif membantu pengguna dalam kehidupan sehari-hari. Astra bisa memperhatikan apa yang terjadi di sekitar kita dan memberikan saran atau bantuan tanpa harus diminta. Salah satu kemampuan terbaru Astra adalah menggunakan kamera ponsel untuk mengenali objek, mengakses informasi penting seperti jadwal atau email, dan bahkan melakukan tugas-tugas di ponsel secara otomatis. Misalnya, Astra bisa membantu menghubungkan headphone bluetooth hanya dengan perintah suara tanpa harus menyentuh layar. Meskipun masih dalam tahap awal dan pengembangan, Astra sudah menunjukkan kemajuan dalam memahami konteks, seperti memberi tahu jika pengguna melakukan kesalahan ketika mengerjakan tugas atau mengingatkan waktu makan saat sedang melakukan puasa intermiten. Google menekankan bagaimana pentingnya agar AI tersebut tahu kapan harus berbicara dan kapan harus diam agar tidak mengganggu. Namun, membuat asisten AI yang proaktif dan cerdas seperti ini bukanlah hal mudah. Banyak tantangan yang harus diselesaikan, dari teknologi pengenalan konteks, pengambilan keputusan otomatis, hingga masalah privasi dan kepercayaan pengguna terhadap asisten yang mengakses banyak data pribadi. Google berharap dengan mengembangkan Astra, teknologi ini akan menjadi dasar bagi produk AI konsumen di masa depan, memberikan pengalaman baru yang jauh lebih intuitif dan membantu dalam kehidupan sehari-hari, terutama melalui perangkat seperti ponsel dan kacamata pintar.