Courtesy of YahooFinance

Penjualan Rumah Naik di Tengah Suku Bunga Tinggi dan Harga Mahal di AS

24 Jan 2025, 22.07 WIB

305 dibaca

Penjualan rumah bekas di Amerika Serikat meningkat pada bulan Desember, mencapai tingkat tertinggi dalam 10 bulan terakhir. Penjualan naik 2,2% menjadi 4,24 juta unit secara tahunan, yang merupakan angka tertinggi sejak Februari. Meskipun ada peningkatan, banyak calon pembeli masih ragu untuk membeli karena suku bunga hipotek dan harga rumah yang tinggi. Ekonom memperkirakan bahwa penjualan rumah akan tetap lemah pada paruh pertama tahun ini, meskipun ada peningkatan dalam lapangan kerja dan gaji.

Harga rumah median juga meningkat 6% dibandingkan tahun lalu, mencapai Rp 6.65 miliar ($404,400) pada bulan Desember. Meskipun ada lebih banyak rumah yang tersedia, persediaan rumah menurun 13,5% dari bulan sebelumnya. Penjualan rumah untuk pembeli pertama kali meningkat sedikit menjadi 31%, tetapi masih jauh dari angka yang dianggap sehat untuk pasar perumahan. Penjualan tunai menyusut sedikit menjadi 28% dari total transaksi, sementara penjualan rumah yang tertekan tetap stabil di 2%.

Referensi:
[1] https://finance.yahoo.com/news/us-existing-home-sales-rise-150754700.html

Analisis Kami

"Meskipun ada peningkatan penjualan rumah, kondisi pasar perumahan masih rapuh dan sangat bergantung pada perkembangan suku bunga serta stabilitas ekonomi pekerja. Jika suku bunga tetap tinggi, pasar perumahan tidak akan bisa kembali ke kondisi normal dengan tingkat pembeli yang kuat, sehingga pertumbuhan jangka panjang sektor ini bisa terhambat."

Analisis Ahli

Lawrence Yun

"Kenaikan pekerjaan dan upah membantu pasar perumahan pulih meskipun ada tantangan suku bunga tinggi dan harga mahal."

Prediksi Kami

Penjualan rumah mungkin akan melambat atau stagnan pada paruh pertama tahun ini karena suku bunga hipotek masih tinggi dan persaingan harga yang ketat antara rumah baru dan rumah yang ada.