Courtesy of YahooFinance

Penjualan Rumah AS Terendah Sejak 1995, Tantangan Suku Bunga dan Harga Tinggi

25 Jan 2025, 05.06 WIB

19 dibaca

Penjualan rumah di Amerika Serikat mengalami penurunan yang signifikan pada tahun 2024, mencapai angka terendah sejak tahun 1995. Sebanyak 4,06 juta rumah terjual, jauh lebih sedikit dibandingkan dengan 6,1 juta rumah yang terjual pada tahun 2021. Tingginya suku bunga hipotek dan harga properti yang tetap tinggi membuat banyak pembeli dan penjual ragu untuk bertransaksi. Meskipun ada sedikit peningkatan penjualan pada akhir tahun, harga rumah tetap melonjak, dengan harga median mencapai Rp 6.65 juta ($404.400) pada bulan Desember, meningkat 6% dibandingkan tahun sebelumnya.

Di tahun 2025, pasar perumahan diperkirakan akan menghadapi tantangan lebih besar karena suku bunga hipotek yang terus meningkat. Banyak orang yang merasa pesimis tentang membeli rumah karena harga yang tinggi dan waktu yang lebih lama untuk menjual rumah, rata-rata mencapai 52 hari. Meskipun ada harapan bahwa aktivitas pasar akan meningkat, banyak yang perlu beradaptasi dengan kondisi pasar yang kurang terjangkau. Para ahli percaya bahwa seiring waktu, suku bunga yang lebih tinggi akan menjadi hal yang lebih biasa bagi pembeli.

Referensi:
[1] https://finance.yahoo.com/news/housing-market-rewind-home-sales-220633314.html

Analisis Kami

"Kondisi pasar perumahan saat ini sangat dipengaruhi oleh faktor eksternal seperti suku bunga yang tinggi dan kurangnya pasokan rumah yang memadai, yang secara alami menekan aktivitas jual beli. Namun, dengan adaptasi psikologis dan ekonomi, tren ini bisa mulai membaik perlahan, meski harga properti mungkin akan tetap tinggi untuk waktu yang lama."

Analisis Ahli

Dan Richards

"Suku bunga hipotek di kisaran 6-7% akan mulai terasa normal, sehingga pasar perumahan akan melihat peningkatan aktivitas pembelian seiring waktu."

Ekonom Fannie Mae

"Meskipun sentiment pembeli rumah masih rendah akibat harga dan suku bunga, ada optimisme perlahan bahwa masyarakat akan mulai menyesuaikan diri dengan kondisi pasar yang baru."

Prediksi Kami

Pasar perumahan AS kemungkinan akan tetap lesu di awal 2025, dengan tekanan suku bunga tinggi yang membatasi aktivitas jual beli, namun ada potensi peningkatan aktivitas seiring masyarakat mulai beradaptasi dengan kondisi suku bunga hipotek 6-7%.