Courtesy of TechCrunch
Meta Hentikan Lisensi Buku AI Setelah Hadapi Sulitnya Negosiasi dan Tuduhan Bajakan
15 Feb 2025, 06.35 WIB
128 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
- Meta menghadapi tantangan hukum terkait penggunaan data pelatihan AI dari konten berhak cipta.
- Penggugat mengklaim bahwa Meta menggunakan buku bajakan untuk melatih model AI-nya.
- Proses negosiasi lisensi dengan penerbit buku berjalan lambat dan tidak efektif bagi Meta.
Kasus hak cipta yang melibatkan Meta, perusahaan yang mengembangkan teknologi AI, semakin rumit. Dalam dokumen pengadilan terbaru, terungkap bahwa Meta menghentikan pembicaraan dengan penerbit buku mengenai kesepakatan lisensi untuk mendapatkan data pelatihan bagi model AI mereka. Hal ini disebabkan oleh kurangnya respons dari penerbit dan masalah hak cipta, terutama di kalangan penerbit buku fiksi yang ternyata tidak memiliki hak untuk melisensikan konten tersebut. Salah satu karyawan Meta, Sy Choudhury, menyatakan bahwa mereka mengalami kesulitan dalam menjalin komunikasi dengan banyak penerbit.
Selain itu, penggugat dalam kasus ini, termasuk penulis terkenal seperti Sarah Silverman dan Ta-Nehisi Coates, menuduh Meta menggunakan buku bajakan untuk melatih model AI mereka. Mereka mengklaim bahwa Meta mungkin telah menggunakan "perpustakaan bayangan" yang berisi e-book bajakan, yang didapat melalui metode torrenting, sebagai bagian dari proses pelatihan. Tuduhan ini menunjukkan bahwa Meta mungkin telah melanggar hak cipta dalam upaya mereka untuk mengembangkan teknologi AI.
--------------------
Analisis Kami: Kegagalan Meta dalam mendapatkan lisensi dari penerbit menunjukkan kompleksitas hak cipta dalam era AI yang membutuhkan pendekatan baru. Tanpa adanya peraturan yang jelas dan kolaborasi dengan pemilik hak, potensi konflik hukum akan terus meningkat dan menghambat inovasi AI.
--------------------
Analisis Ahli:
Lawrence Lessig: Kasus ini menyoroti pentingnya hukum hak cipta yang adaptif untuk teknologi baru seperti AI, serta perlunya keseimbangan antara inovasi dan perlindungan kreator.
Pamela Samuelson: Upaya seperti ini mengindikasikan bahwa perusahaan besar teknologi perlu lebih transparan dan bertanggung jawab dalam penggunaan karya berhak cipta, agar tidak merusak ekosistem kreatif.
--------------------
What's Next: Kasus hukum terhadap Meta dan perusahaan AI lain kemungkinan akan memperketat regulasi terkait penggunaan data berhak cipta untuk pelatihan AI serta mendorong perjanjian lisensi yang lebih transparan dan luas.
Referensi:
[1] https://techcrunch.com/2025/02/14/court-filings-show-meta-paused-efforts-to-license-books-for-ai-training/
[1] https://techcrunch.com/2025/02/14/court-filings-show-meta-paused-efforts-to-license-books-for-ai-training/
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang terjadi dengan perjanjian lisensi antara Meta dan penerbit?A
Meta menghentikan diskusi dengan penerbit mengenai perjanjian lisensi untuk data pelatihan AI karena keterlambatan dan masalah logistik.Q
Siapa saja penggugat dalam kasus Kadrey v. Meta Platforms?A
Penggugat dalam kasus ini termasuk penulis terkenal Sarah Silverman dan Ta-Nehisi Coates.Q
Apa yang dimaksud dengan 'perpustakaan bayangan' dalam konteks artikel ini?A
'Perpustakaan bayangan' merujuk pada koleksi buku elektronik bajakan yang digunakan Meta untuk melatih model AI-nya.Q
Mengapa Meta menghentikan upaya lisensi terkait data pelatihan AI?A
Meta menghentikan upaya lisensi karena banyak penerbit yang tidak memiliki hak untuk melisensikan konten yang mereka tawarkan.Q
Apa yang dituduhkan kepada Meta terkait penggunaan buku bajakan?A
Meta dituduh menggunakan buku bajakan untuk melatih model AI, termasuk melalui metode torrenting.