Courtesy of TechCrunch
Gugatan Penulis Terhadap Meta soal Pelatihan AI dengan E-Book Tanpa Izin
Menyoroti perdebatan hukum mengenai penggunaan karya berhak cipta untuk melatih model AI dan apakah hal tersebut termasuk dalam penggunaan wajar.
12 Apr 2025, 04.08 WIB
175 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
- Kasus Kadrey v. Meta menyoroti isu penting tentang hak cipta dalam konteks teknologi AI.
- Penggunaan karya berhak cipta untuk melatih model AI tanpa izin dapat dianggap sebagai pelanggaran hak cipta.
- Keputusan pengadilan dapat mempengaruhi bagaimana perusahaan teknologi menggunakan konten berhak cipta di masa depan.
San Francisco, California, Amerika Serikat - Sekelompok profesor hukum hak cipta telah mengajukan amicus brief untuk mendukung penulis yang menggugat Meta. Mereka menuduh Meta menggunakan e-book mereka untuk melatih model AI Llama tanpa izin. Para profesor berpendapat bahwa penggunaan ini tidak dapat dianggap sebagai penggunaan wajar karena tidak bersifat transformasional dan bersifat komersial.
Kasus ini diajukan oleh penulis terkenal seperti Richard Kadrey, Sarah Silverman, dan Ta-Nehisi Coates. Mereka mengklaim bahwa Meta tidak hanya melanggar hak cipta mereka tetapi juga menghapus informasi manajemen hak cipta untuk menyembunyikan pelanggaran tersebut. Meta, di sisi lain, berpendapat bahwa pelatihan AI mereka memenuhi syarat sebagai penggunaan wajar dan bahwa para penulis tidak memiliki kedudukan hukum untuk menggugat.
Hakim Distrik AS Vince Chhabria mengizinkan kasus ini untuk dilanjutkan meskipun sebagian dari kasus tersebut dibatalkan. Hakim menyatakan bahwa dugaan pelanggaran hak cipta adalah cedera konkret yang cukup untuk kedudukan hukum. Kasus ini adalah salah satu dari beberapa kasus hukum yang sedang dipertimbangkan oleh pengadilan terkait penggunaan karya berhak cipta untuk melatih model AI.
--------------------
Analisis Kami: Perjuangan hukum ini menandai titik kritis antara kemajuan teknologi AI dan perlindungan hak cipta tradisional, di mana batas definisi 'fair use' semakin diuji. Jika Meta berhasil, hal ini bisa mengubah lanskap perlindungan karya intelektual, tapi jika kalah, perusahaan AI harus lebih berhati-hati dan transparan dalam penggunaan data mereka.
--------------------
Analisis Ahli:
Pamela Samuelson (Profesor Hukum dan Hak Cipta): Penggunaan karya berhak cipta untuk melatih AI bukanlah transformasi kreatif yang melindungi hak para penulis, sehingga seharusnya tidak dilindungi oleh fair use.
--------------------
What's Next: Kasus ini dapat menjadi preseden penting dalam hukum hak cipta, yang akan menentukan sejauh mana penggunaan karya berhak cipta untuk melatih AI dapat diterima sebagai fair use atau tidak.
Referensi:
[1] https://techcrunch.com/2025/04/11/law-professors-side-with-authors-battling-meta-in-ai-copyright-case/
[1] https://techcrunch.com/2025/04/11/law-professors-side-with-authors-battling-meta-in-ai-copyright-case/
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang dituduhkan oleh para penulis terhadap Meta?A
Para penulis menuduh Meta telah menggunakan e-book mereka untuk melatih model AI tanpa izin.Q
Apa alasan Meta untuk membela diri dalam kasus ini?A
Meta mengklaim bahwa penggunaan mereka memenuhi syarat sebagai penggunaan adil dan bahwa para penulis tidak memiliki standing untuk menggugat.Q
Siapa saja penulis yang terlibat dalam gugatan ini?A
Penulis yang terlibat dalam gugatan ini termasuk Richard Kadrey, Sarah Silverman, dan Ta-Nehisi Coates.Q
Apa yang diputuskan oleh Hakim Vince Chhabria terkait kasus ini?A
Hakim Vince Chhabria memutuskan bahwa tuduhan pelanggaran hak cipta memberikan cedera konkret yang cukup untuk standing dan bahwa ada dugaan penghapusan informasi manajemen hak cipta.Q
Apa yang dimaksud dengan 'penggunaan adil' dalam konteks ini?A
Penggunaan adil merujuk pada pengecualian hukum yang memungkinkan penggunaan karya berhak cipta tanpa izin dalam kondisi tertentu, tetapi Meta mengklaim bahwa penggunaan mereka adalah adil.