Pengukuran reaksi nuklir berbasis neutron pertama untuk memajukan desain reaktor.
Courtesy of InterestingEngineering

Pengukuran reaksi nuklir berbasis neutron pertama untuk memajukan desain reaktor.

20 Mar 2025, 19.25 WIB
89 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
  • Penelitian ini memberikan data eksperimental pertama untuk proses r-lemah yang sebelumnya hanya diprediksi secara teoritis.
  • Penggunaan nanomaterial dalam eksperimen ini membuka kemungkinan baru untuk penelitian nuklir.
  • Data yang diperoleh dapat meningkatkan pemahaman tentang pembentukan elemen berat dan aplikasi dalam teknologi reaktor nuklir.
Tim peneliti internasional yang dipimpin oleh Universitas Surrey telah berhasil mengukur reaksi nuklir yang penting dalam pembentukan elemen-elemen terberat di alam semesta. Penelitian ini memberikan wawasan baru tentang bagaimana elemen-elemen berat terbentuk, khususnya melalui proses yang disebut "weak r-process." Proses ini sebelumnya hanya diperkirakan secara teori, tetapi sekarang telah ada data eksperimen langsung yang pertama kali. Peneliti mempelajari reaksi 94Sr(α,n)97Zr, di mana strontium-94 menyerap partikel alfa, memancarkan neutron, dan berubah menjadi zirconium-97.
Eksperimen ini dilakukan di TRIUMF, pusat akselerator partikel nasional Kanada, dengan menggunakan target helium yang inovatif. Data yang diperoleh dapat membantu memperbaiki model pembentukan elemen berat di astrofisika dan juga relevan untuk teknologi reaktor nuklir. Pemahaman yang lebih baik tentang isotop radioaktif dapat membantu merancang reaktor nuklir yang lebih efisien dan aman. Tim peneliti kini berencana untuk mengintegrasikan hasil eksperimen ini ke dalam model-model astrofisika.

Pertanyaan Terkait

Q
Apa yang diukur oleh tim peneliti dari Universitas Surrey?
A
Tim peneliti dari Universitas Surrey berhasil mengukur reaksi nuklir yang berperan penting dalam pembentukan elemen berat di alam semesta.
Q
Apa itu proses r-lemah dan mengapa penting?
A
Proses r-lemah adalah bagian dari proses penangkapan neutron cepat yang bertanggung jawab untuk pembentukan elemen lebih berat dari besi, dan penting untuk memahami asal-usul elemen di bintang-bintang.
Q
Bagaimana eksperimen ini dilakukan?
A
Eksperimen ini dilakukan dengan menggunakan sinar ion radioaktif strontium-94 yang diarahkan ke target helium yang dikembangkan oleh CSIC-Univ. Seville.
Q
Apa aplikasi dari data yang diperoleh dalam penelitian ini?
A
Data yang diperoleh dapat digunakan untuk memperbaiki model nukleosintesis elemen berat dan juga relevan untuk desain reaktor nuklir yang lebih efisien dan aman.
Q
Siapa Dr. Matthew Williams dan apa perannya dalam penelitian ini?
A
Dr. Matthew Williams adalah peneliti utama yang menjelaskan pentingnya penelitian ini dalam memahami pembentukan elemen berat dan aplikasinya dalam fisika nuklir.

Artikel Serupa

Terobosan Wendelstein 7-X: Menghasilkan Ion Helium-3 untuk Energi Fusi Masa DepanInterestingEngineering
Sains
18 hari lalu
91 dibaca

Terobosan Wendelstein 7-X: Menghasilkan Ion Helium-3 untuk Energi Fusi Masa Depan

Penemuan Pulau Fusi Nuklir Asimetris Mendorong Pemahaman Alam SemestaInterestingEngineering
Sains
1 bulan lalu
97 dibaca

Penemuan Pulau Fusi Nuklir Asimetris Mendorong Pemahaman Alam Semesta

Penelitian Baru Ungkap Kelemahan Baja P91 untuk Reaktor Fusi Masa DepanInterestingEngineering
Sains
1 bulan lalu
118 dibaca

Penelitian Baru Ungkap Kelemahan Baja P91 untuk Reaktor Fusi Masa Depan

Gaya sekuat 10 gajah terkompresi berada di dalam proton, menurut sebuah studi.InterestingEngineering
Sains
3 bulan lalu
51 dibaca

Gaya sekuat 10 gajah terkompresi berada di dalam proton, menurut sebuah studi.

Laboratorium AS menciptakan sumber sinar-X ter brightest di dunia dengan intensitas 2x untuk penelitian fusi.InterestingEngineering
Sains
4 bulan lalu
82 dibaca

Laboratorium AS menciptakan sumber sinar-X ter brightest di dunia dengan intensitas 2x untuk penelitian fusi.

Eksperimen neutrino mengungkap 4 juta tahun sejarah matahari menggunakan mineral kuno.InterestingEngineering
Sains
6 bulan lalu
118 dibaca

Eksperimen neutrino mengungkap 4 juta tahun sejarah matahari menggunakan mineral kuno.