Courtesy of CNBCIndonesia
Pemerintah Revisi Tarif Royalti Minerba untuk Kontribusi Negara Lebih Adil
21 Mar 2025, 09.00 WIB
191 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
- Pemerintah Indonesia sedang merevisi tarif royalti untuk meningkatkan penerimaan negara dari sektor pertambangan.
- Kenaikan tarif royalti dapat berdampak negatif pada industri, terutama bagi pengusaha nikel.
- Asosiasi Penambang Nikel Indonesia mengkhawatirkan bahwa tarif royalti yang tinggi akan membuat Indonesia tidak kompetitif dibandingkan negara lain.
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Indonesia sedang merevisi peraturan mengenai tarif royalti di sektor pertambangan mineral dan batu bara. Tujuannya adalah untuk meningkatkan penerimaan negara dari sumber daya alam. Ada enam komoditas yang akan mengalami kenaikan tarif royalti, termasuk batu bara, timah, emas, perak, tembaga, dan nikel. Meskipun ada protes dari beberapa pengusaha yang khawatir akan kerugian akibat kenaikan ini, pemerintah masih melakukan kajian untuk memastikan bahwa tarif yang baru akan adil dan sesuai dengan laporan keuangan perusahaan.
Baca juga: Kenaikan Tarif Royalti Minerba, Upaya Pemerintah untuk Keadilan dan Tantangan Baru Industri
Salah satu perubahan yang paling diperhatikan adalah tarif royalti untuk bijih nikel, yang direncanakan naik dari 10% menjadi antara 14% hingga 19%. Para pelaku usaha nikel merasa bahwa jika tarif ini diterapkan, Indonesia akan memiliki tarif royalti tertinggi dibandingkan negara penghasil nikel lainnya. Mereka juga mengingatkan bahwa saat ini harga nikel di pasar global sedang turun, sehingga kenaikan tarif royalti bisa semakin membebani mereka.
--------------------
Analisis Kami: Revisi tarif royalti memang diperlukan untuk memastikan hasil pengelolaan sumber daya alam yang lebih adil bagi negara, tetapi kenaikan yang terlalu tinggi tanpa dukungan kebijakan pendamping bisa menjerat pelaku usaha. Pemerintah harus menyeimbangkan antara aspek fiskal dan keberlanjutan industri agar tidak menghambat pertumbuhan sektor pertambangan yang strategis.
--------------------
Analisis Ahli:
Julian Ambassadur Shiddiq: Penting bagi negara mendapatkan hak yang adil dalam pengelolaan sumber daya alam agar penerimaan negara meningkat secara berkelanjutan.
Tri Winarno: Kajian dengan data laporan keuangan perusahaan sudah dilakukan dan hasilnya menunjukkan bahwa rasio saat ini masih wajar, tetapi pemerintah tetap membuka ruang untuk revisi.
Meidy Katrin Lengkey: Kenaikan royalti bijih nikel menjadi 14%-19% akan menjadi yang tertinggi di dunia dan membebani pelaku usaha, terutama di tengah harga nikel global yang sedang turun.
--------------------
What's Next: Jika tarif royalti dinaikkan, penerimaan negara dari sektor minerba akan meningkat, namun tekanan pada pelaku usaha pertambangan, khususnya nikel, kemungkinan dapat menyebabkan perlambatan investasi atau peningkatan biaya produksi yang mungkin berimbas pada industri hilir dan ekspor.
Referensi:
[1] https://www.cnbcindonesia.com/news/20250321083244-4-620503/pemerintah-beberkan-alasan-royalti-emas-nikel-harus-naik
[1] https://www.cnbcindonesia.com/news/20250321083244-4-620503/pemerintah-beberkan-alasan-royalti-emas-nikel-harus-naik
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang sedang direvisi oleh Kementerian ESDM?A
Kementerian ESDM sedang merevisi Peraturan Pemerintah yang mengatur tarif royalti di sektor pertambangan mineral dan batu bara.Q
Komoditas apa saja yang akan mengalami kenaikan tarif royalti?A
Komoditas yang akan mengalami kenaikan tarif royalti antara lain batu bara, timah, emas, perak, tembaga, dan nikel.Q
Mengapa pengusaha mengajukan keberatan terhadap kenaikan tarif royalti?A
Pengusaha mengajukan keberatan karena mereka khawatir akan mengalami kerugian akibat kenaikan tarif royalti.Q
Siapa yang memastikan bahwa penyesuaian tarif royalti telah melalui kajian?A
Tri Winarno memastikan bahwa penyesuaian tarif royalti telah melalui kajian berdasarkan laporan keuangan perusahaan.Q
Apa dampak dari kenaikan tarif royalti bagi industri nikel?A
Kenaikan tarif royalti dapat menekan para pelaku usaha, terutama di industri nikel, yang sudah menghadapi berbagai kewajiban.