Courtesy of CNBCIndonesia
Pemerintah Kerek Tarif Royalti Minerba, DPR Dorong Diversifikasi Komoditas
26 Mar 2025, 18.45 WIB
100 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
- Kenaikan royalti komoditas mineral dan batu bara dapat menambah beban bagi pelaku usaha.
- Diversifikasi komoditas tambang diperlukan untuk meningkatkan penerimaan negara.
- Kenaikan biaya produksi di sektor pertambangan dipengaruhi oleh kebijakan biodiesel dan penurunan harga komoditas.
Wakil Ketua Komisi XII DPR RI, Sugeng Suparwoto, memahami bahwa rencana pemerintah untuk menaikkan tarif royalti komoditas mineral dan batu bara akan menambah beban bagi pelaku usaha di sektor pertambangan. Ia menyoroti bahwa kenaikan royalti nikel akan berdampak signifikan, terutama karena industri nikel sudah terpengaruh oleh berbagai faktor, seperti kebijakan biodiesel B40 yang membuat harga bahan bakar naik. Selain itu, harga nikel di pasar internasional juga sedang turun karena pasokan dari Indonesia yang melimpah.
Baca juga: Pemerintah Naikkan Royalti Mineral untuk Tingkatkan Pendapatan Negara dan Diversifikasi Tambang
Sugeng mendorong agar ada diversifikasi komoditas tambang, sehingga penerimaan negara tidak hanya bergantung pada nikel dan batu bara. Ia menyarankan agar pemerintah juga memperhatikan komoditas lain seperti tembaga, agar pendapatan negara dari sektor pertambangan bisa lebih beragam dan stabil.
--------------------
Analisis Kami: Peningkatan tarif royalti dalam kondisi pasar nikel yang sedang lesu memang berisiko menghambat pertumbuhan industri tambang di Indonesia. Namun, langkah mendorong diversifikasi komoditas adalah strategi cerdas yang perlu didukung agar ekonomi pertambangan menjadi lebih resilient dan tidak terlalu bergantung pada komoditas tertentu.
--------------------
Analisis Ahli:
Sugeng Suparwoto: Kenaikan royalti harus diperhitungkan dengan cermat agar tidak menambah beban berlebihan pada pelaku usaha pertambangan yang sudah menghadapi tekanan biaya produksi.
Ekonom Pertambangan: Diversifikasi komoditas merupakan solusi jangka panjang yang efektif untuk menjaga stabilitas penerimaan negara dan mengurangi risiko ketergantungan pasar.
--------------------
What's Next: Jika kebijakan tarif royalti diterapkan tanpa mitigasi yang tepat, pelaku usaha pertambangan akan menghadapi beban biaya lebih tinggi yang dapat menekan produksi dan investasi, tetapi diversifikasi komoditas dapat membantu menstabilkan penerimaan negara dan mengurangi ketergantungan pada nikel dan batu bara.
Referensi:
[1] https://www.cnbcindonesia.com/news/20250326165523-4-622035/royalti-nikel-cs-bakal-naik-dpr-singgung-ongkos-bbm-baru-ri
[1] https://www.cnbcindonesia.com/news/20250326165523-4-622035/royalti-nikel-cs-bakal-naik-dpr-singgung-ongkos-bbm-baru-ri
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang dipahami Sugeng Suparwoto tentang rencana pemerintah terkait royalti komoditas?A
Sugeng Suparwoto memahami bahwa rencana pemerintah untuk mengerek tarif royalti akan menambah beban bagi pelaku usaha di sektor pertambangan.Q
Bagaimana dampak kenaikan royalti nikel terhadap industri pertambangan?A
Kenaikan royalti nikel akan berdampak signifikan karena industri ini sudah terdampak oleh berbagai faktor, termasuk kebijakan biodiesel.Q
Apa yang menjadi penyebab kenaikan biaya produksi di sektor pertambangan?A
Kenaikan biaya produksi terjadi karena harga komoditas nikel di pasar internasional mengalami penurunan dan adanya kebijakan biodiesel.Q
Mengapa diversifikasi komoditas tambang dianggap penting?A
Diversifikasi komoditas tambang penting agar penerimaan negara tidak hanya bergantung pada nikel dan batu bara.Q
Apa proporsi Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) dari sektor pertambangan dan migas?A
PNBP dari sektor pertambangan dan migas memiliki proporsi hampir mencapai 50% dari total PNBP nasional.