Courtesy of CNBCIndonesia
Kelas Menengah Indonesia Menyusut, Transaksi Digital di Bank- Bank Turun Tajam
29 Mar 2025, 09.20 WIB
81 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
- Kelas menengah di Indonesia mengalami penurunan signifikan dalam jumlah.
- Transaksi QRIS menunjukkan penurunan yang tajam, mencerminkan berkurangnya daya beli masyarakat.
- Perubahan pola pengeluaran masyarakat beralih ke kebutuhan dasar akibat inflasi.
Kelas menengah di Indonesia semakin terhimpit, dengan banyak orang yang turun ke kelas rentan miskin. Data dari Badan Pusat Statistik menunjukkan bahwa jumlah kelas menengah turun dari 57,33 juta orang pada 2019 menjadi 47,85 juta orang pada 2024. Sementara itu, jumlah orang yang masuk ke kategori rentan miskin meningkat dari 54,97 juta menjadi 67,69 juta orang dalam periode yang sama.
Fenomena ini juga terlihat dari penurunan transaksi QRIS (Quick Response Code Indonesian Standard) di beberapa bank. Misalnya, Bank Jatim mencatat penurunan transaksi QRIS dari Rp176,30 miliar pada Juni 2024 menjadi Rp127,91 miliar pada Juli. Meskipun ada sedikit peningkatan pada Agustus, tren penurunan ini menunjukkan bahwa daya beli masyarakat kelas menengah menurun.
Bank Oke Indonesia dan BJB juga melaporkan penurunan tabungan dan nilai transaksi nasabah. Banyak orang kini lebih memilih untuk menghabiskan uang mereka untuk kebutuhan dasar, seperti makanan, daripada untuk hiburan. Meskipun beberapa jenis kredit, seperti kredit pemilikan rumah, masih tumbuh karena bunga yang rendah, secara keseluruhan, kondisi ekonomi kelas menengah di Indonesia menunjukkan tanda-tanda penurunan.
--------------------
Analisis Kami: Fenomena penurunan kelas menengah ini bukan hanya soal jumlah, tapi juga mencerminkan ketidakstabilan ekonomi mikro yang dapat berdampak panjang pada konsumsi domestik dan investasi. Bank-bank harus segera menyesuaikan strategi layanan digital dan produk kredit agar bisa bertahan di tengah tekanan ekonomi yang memburuk.
--------------------
Analisis Ahli:
Busrul Iman: Penurunan nominal transaksi QRIS di beberapa bulan terakhir mencerminkan tekanan ekonomi yang signifikan, walau secara keseluruhan transaksi masih tumbuh jika dilihat sepanjang tahun.
Efdinal Alamsyah: Penurunan daya beli memaksa masyarakat mengutamakan kebutuhan dasar, yang terlihat dari perubahan pola transaksi ke kategori esensial seperti bahan makanan.
Yuddy Renaldi: Frekuensi transaksi masih meningkat, tetapi nilai yang dibelanjakan menurun, menandakan uang yang sama kini membeli lebih sedikit barang akibat inflasi.
Jahja Setiaatmadja: Kredit retail yang terdampak berat mengindikasikan pelanggan menahan diri dari pinjaman konsumsi non-esensial, meski KPR dan KKB tetap tumbuh karena bunga rendah.
--------------------
What's Next: Jika tren penurunan kelas menengah dan menurunnya daya beli ini terus berlangsung, akan berpotensi memperlebar kesenjangan sosial-ekonomi serta memperlambat pertumbuhan ekonomi domestik dalam waktu dekat.
Referensi:
[1] https://www.cnbcindonesia.com/market/20250329073907-17-622664/kelas-menengah-ri-makin-susah-ini-buktinya
[1] https://www.cnbcindonesia.com/market/20250329073907-17-622664/kelas-menengah-ri-makin-susah-ini-buktinya
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang terjadi dengan jumlah kelas menengah di Indonesia dari 2019 hingga 2024?A
Jumlah kelas menengah di Indonesia turun dari 57,33 juta orang pada 2019 menjadi 47,85 juta orang pada 2024.Q
Bagaimana transaksi QRIS mencerminkan kondisi kelas menengah di Indonesia?A
Transaksi QRIS mengalami penurunan yang signifikan, mencerminkan berkurangnya daya beli dan jumlah kelas menengah.Q
Apa yang diungkapkan oleh Bank Oke Indonesia mengenai perubahan pola pengeluaran nasabah?A
Bank Oke Indonesia menyatakan bahwa nasabah mengalihkan pengeluaran mereka ke kebutuhan dasar, seperti bahan makanan.Q
Mengapa kredit konsumsi di BCA tetap bertumbuh meskipun ada penurunan kelas menengah?A
Kredit konsumsi di BCA tetap bertumbuh karena bunga yang rendah, meskipun ada penurunan di sektor kelas menengah.Q
Apa dampak inflasi terhadap daya beli masyarakat kelas menengah?A
Inflasi telah menekan daya beli masyarakat, sehingga mereka tidak dapat membeli barang sebanyak sebelumnya dengan nominal yang sama.