Courtesy of YahooFinance

Tarif Baru Trump: Laba Perusahaan S&P 500 Terancam Stagnan dan Risiko Resesi Meningkat

Menjelaskan dampak tarif Trump terhadap estimasi pendapatan perusahaan di S&P 500 dan risiko resesi yang meningkat.

07 Apr 2025, 21.53 WIB

27 dibaca

Ikhtisar 15 Detik

Pertumbuhan laba perusahaan diperkirakan akan terpengaruh oleh tarif yang diterapkan.
Ada peningkatan risiko resesi di AS yang dapat mempengaruhi pasar saham.
Investor mulai meragukan proyeksi pertumbuhan EPS yang optimis dari perusahaan-perusahaan besar.

Amerika Serikat - Mr. Market sedang berusaha menilai kekuatan pendapatan perusahaan Amerika di era tarif Trump yang mungkin ditandai dengan pertumbuhan lambat dan inflasi yang lebih tinggi. Namun, hingga saat ini, hasilnya masih belum memuaskan.

Adam Parker dari Trivariate Research menyatakan bahwa satu tahun penuh pertumbuhan EPS telah hilang akibat dampak tarif, dan investor tidak lagi percaya pada angka pertumbuhan pendapatan tersebut. Estimasi EPS konsensus bottom-up pada S&P 500 adalah Rp 441.88 juta ($268,70) , tetapi Parker memperkirakan pertumbuhan EPS 1% tahun ini menjadi Rp 4.11 juta ($250) per saham mungkin adalah kasus dasar baru.

Pasar saham mengalami penurunan tajam dengan Dow Jones Industrial Average turun lebih dari 1.200 poin dan Nasdaq Composite serta S&P 500 masing-masing turun hampir 3%. Goldman Sachs meningkatkan probabilitas risiko resesi AS menjadi 45%, sementara beberapa ahli seperti Judy Shelton menyatakan bahwa pasar mungkin bereaksi berlebihan terhadap tarif.

--------------------

Analisis Kami: Ketidakpastian akibat kebijakan tarif baru sangat membebani kepercayaan investor dan proyeksi laba perusahaan, yang bisa memperburuk siklus ekonomi negatif jika dibiarkan berlarut-larut. Pasar butuh sinyal jelas dari pemerintah atau penurunan ketegangan perdagangan agar stabilitas keuangan dan pertumbuhan dapat dipulihkan.

--------------------

Analisis Ahli:

Adam Parker: Satu tahun pertumbuhan laba S&P 500 akan hilang dan estimasi EPS harus direvisi turun.

Dan Ives: Tidak mungkin memproyeksikan laba masa depan dengan akurat saat ini karena ketidakpastian tinggi.

Jan Hatzius: Risiko resesi AS naik menjadi 45% dalam satu tahun ke depan.

Judy Shelton: Penguatan reaksi pasar bisa jadi berlebihan dan bersifat sementara.

--------------------

What's Next: Tahun depan kemungkinan besar pasar akan menyaksikan stagnasi atau bahkan penurunan pertumbuhan laba korporasi, sementara risiko resesi di Amerika Serikat semakin meningkat akibat ketidakpastian tarif dan inflasi yang lebih tinggi.

Referensi:
[1] https://finance.yahoo.com/news/stock-market-racing-to-price-in-a-lost-year-for-corporate-profits-145359767.html