Courtesy of YahooFinance
Pasar Saham Terpuruk Akibat Tarif Trump dan Ketidakpastian Perang Dagang
Memberikan informasi tentang dampak pengumuman tarif baru oleh Presiden Trump terhadap pasar saham dan ekonomi AS.
06 Apr 2025, 18.38 WIB
130 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
- Tarif baru dapat memperburuk kondisi pasar dan meningkatkan risiko resesi.
- Laporan pendapatan yang akan datang sangat penting untuk memahami dampak kebijakan tarif terhadap perusahaan.
- Federal Reserve masih mempertimbangkan dampak inflasi dari tarif baru dan belum mengambil keputusan kebijakan yang jelas.
Amerika Serikat - Pasar saham mengalami minggu terburuk sejak pandemi global pada Maret 2020 akibat pengumuman tarif mengejutkan dari Presiden Trump dan tarif timbal balik dari China. Dow Jones turun hampir 8%, S&P 500 turun sekitar 9%, dan Nasdaq Composite turun 10%, memasuki pasar bearish.
Investor akan memantau negosiasi tarif dan pengumuman tarif timbal balik lainnya. Musim laporan pendapatan kuartal pertama akan dimulai minggu ini dengan beberapa perusahaan besar seperti JPMorgan dan BlackRock yang akan merilis hasil mereka.
Risiko resesi meningkat karena tarif baru, dan Fed Chair Jerome Powell menyatakan terlalu dini untuk menentukan respons kebijakan moneter. CPI bulan Maret diperkirakan naik 2,6% secara tahunan, namun dampak tarif baru dapat mempengaruhi inflasi lebih lanjut.
--------------------
Analisis Kami: Dampak negatif dari kebijakan tarif yang agresif akan terus menekan pasar saham dan menghambat pertumbuhan ekonomi AS, menyulut ketidakpastian investor. Tanpa respon yang lebih pragmatis dan kompromi dalam negosiasi perdagangan, efek jangka panjangnya bisa sangat merusak stabilitas ekonomi.
--------------------
Analisis Ahli:
Mike Wilson: Dalam skenario terburuk jika tarif tetap tinggi dan negosiasi berlarut-larut, risiko resesi akan meningkat secara signifikan dan indeks S&P 500 bisa turun ke level terakhir yang terlihat pada Desember 2023.
Joe Brusuelas: Pasar belum memprediksi balasan tarif dari Uni Eropa yang berpotensi menambah tekanan pada ekonomi AS sehingga masih ada ruang bagi kerusakan lebih lanjut.
Jerome Powell: Masih terlalu dini untuk menentukan respons moneter terhadap kebijakan tarif ini, namun kemungkinan akan memicu kenaikan inflasi, baik sementara maupun jangka panjang.
--------------------
What's Next: Ketegangan perdagangan akan berlanjut, kemungkinan menimbulkan lebih banyak penurunan pasar saham dan potensi risiko resesi meningkat jika tarif tinggi tetap berlaku dan negosiasi berjalan lambat.
Referensi:
[1] https://finance.yahoo.com/news/tariff-fallout-in-focus-after-stocks-worst-week-since-2020-what-to-know-this-week-113845597.html
[1] https://finance.yahoo.com/news/tariff-fallout-in-focus-after-stocks-worst-week-since-2020-what-to-know-this-week-113845597.html