Courtesy of CNBCIndonesia

Perlambatan Rotasi Bumi dan Dampaknya pada Kehidupan di Bumi

Menjelaskan bagaimana perlambatan rotasi Bumi berperan dalam terbentuknya atmosfer yang kaya oksigen dan mendukung kehidupan di Bumi.

28 Apr 2025, 10.35 WIB

115 dibaca

Ikhtisar 15 Detik

Perlambatan rotasi Bumi berkontribusi pada panjangnya hari dan oksigenisasi atmosfer.
Cyanobacteria memainkan peran kunci dalam produksi oksigen yang mendukung kehidupan di Bumi.
Penelitian mikroba di Danau Huron memberikan wawasan tentang interaksi dan kompetisi dalam ekosistem awal.

Danau Huron, Amerika Serikat - Sejak terbentuk sekitar 4,5 miliar tahun yang lalu, rotasi Bumi sedikit demi sedikit melambat dan membuat hari makin lama makin panjang. Fenomena ini ternyata membawa berkah buat umat manusia karena rotasi yang makin lambat dibuktikan sebagai pemicu terbentuknya atmosfer Bumi yang diisi oleh oksigen. Penelitian yang dilakukan oleh Gregory Dick dan rekan dari University of Michigan menemukan bahwa hari yang makin panjang berperan penting dalam lahirnya kehidupan di Bumi.

Rotasi Bumi yang makin lambat adalah efek samping dari gravitasi Bulan yang secara perlahan menyebabkan rotasi Bumi melambat. Berdasarkan penelitian atas fosil purba, sekitar 1,4 miliar tahun lalu satu hari di Bumi setara dengan 18 jam, dan sekitar 70 juta tahun lalu, satu hari di Bumi hanya sekitar 23,5 jam. Artinya, setiap 100 tahun, hari di Bumi bertambah 1,8 milidetik.

Penelitian atas tikar mikroba di Danau Huron, Amerika Serikat, memberikan potensi penjelasan tentang kemunculan cyanobacteria yang memproduksi oksigen. Cyanobacteria membutuhkan waktu lebih lama untuk mulai berfotosintesis dan memproduksi oksigen di pagi hari. Ketika hasil dari eksperimen dimasukkan ke dalam model sejarah Bumi, peneliti menemukan bahwa hari yang makin panjang berhubungan dengan kenaikan volume oksigen di Bumi, yang mendukung kehidupan di Bumi.

Sumber: https://www.cnbcindonesia.com/tech/20250428085920-37-629225/bumi-berputar-makin-lambat-ternyata-bawa-berkah-kehidupan