Courtesy of CNBCIndonesia

Transformasi Dunia Kerja: AI Gantikan Tugas Manusia Tapi Butuh Soft Skill

Menjelaskan dampak dan prospek integrasi AI dalam dunia kerja serta prediksi perubahan lapangan pekerjaan di masa depan.

06 Mei 2025, 21.10 WIB

221 dibaca

Ikhtisar 15 Detik

PHK yang terjadi di sektor teknologi dipicu oleh efisiensi perusahaan dan adopsi AI.
Agen AI diharapkan akan mengubah cara kerja dan struktur organisasi di masa depan.
Keterampilan soft skill akan semakin penting dalam menghadapi perubahan yang disebabkan oleh teknologi AI.

Jakarta, Indonesia - Fenomena Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) masih berlangsung setelah pandemi Covid-19, diperparah oleh kekhawatiran munculnya teknologi kecerdasan buatan (AI) yang dipercaya bisa menggantikan peran manusia di dunia kerja.

Survei terhadap para petinggi HR global menunjukkan bahwa banyak perusahaan berencana meningkatkan pemanfaatan agen AI hingga 327% dalam dua tahun ke depan, dan hampir 80% percaya perusahaan akan membangun tempat kerja kolaboratif antara manusia dan AI pada 2030.

AI diprediksi mampu meningkatkan produktivitas karyawan manusia hingga 30%, meskipun beberapa pekerjaan bisa berkurang sekitar 19% karena otomatisasi, namun hal ini juga membuka peluang bagi karyawan untuk mengisi posisi baru yang lebih bermakna.

Soft skill seperti membangun relasi, kepercayaan, dan empati akan menjadi keterampilan utama yang sulit digantikan AI, sehingga para HR fokus melatih pekerja agar mampu beradaptasi dengan perubahan zaman dan struktur organisasi yang mulai mengintegrasikan AI.

Laporan Forum Ekonomi Dunia (WEF) memperingatkan sekitar 83 juta pekerjaan berisiko hilang dalam lima tahun ke depan, dengan munculnya profesi baru di berbagai industri akibat transformasi digital dan automasi yang dibawa oleh teknologi AI.

Referensi:
[1] https://www.cnbcindonesia.com/tech/20250506165858-37-631447/alasan-cari-kerja-makin-susah-banyak-profesi-rawan-phk

Analisis Kami

"Perkembangan AI mendorong transformasi besar dalam dunia kerja yang tidak bisa dihindari, sehingga karyawan harus segera menyesuaikan diri dengan keterampilan baru khususnya soft skill yang tak bisa digantikan AI. Meski ada kekhawatiran PHK, otomatisasi juga membuka peluang inovasi dan peningkatan produktivitas yang signifikan, asalkan adaptasi dan pelatihan dilakukan dengan tepat."

Analisis Ahli

Satya Nadella

"AI bukan untuk menggantikan manusia, tapi meningkatkan kemampuan dan produktivitas manusia di tempat kerja."

Andrew Ng

"Adopsi AI harus disertai pelatihan transformasi keterampilan agar manusia bisa bekerja berdampingan secara efektif dengan AI."

Klaus Schwab

"Revolusi industri keempat membutuhkan perubahan besar dalam pendidikan dan pelatihan untuk mengantisipasi hilangnya dan munculnya pekerjaan."

Prediksi Kami

Di masa depan, banyak profesi akan tergantikan atau berubah akibat AI, sementara munculnya pekerjaan baru yang membutuhkan soft skill manusia akan mendominasi dunia kerja.