Courtesy of NatureMagazine
Ikhtisar 15 Detik
- Penelitian ini mengungkap struktur 3D dari reseptor rasa manis manusia.
- Pemanis buatan seperti sucralose dan aspartame dapat mengikat reseptor rasa manis dengan lebih kuat.
- Temuan ini dapat membantu dalam pengembangan produk makanan yang lebih sehat.
New York City, New York, United States - Gula dan pemanis buatan sudah lama menjadi bagian dalam kehidupan sehari-hari kita yang memengaruhi selera dan kesehatan. Namun, bagaimana lidah kita mengenali rasa manis secara molekuler masih menjadi misteri sampai kini. Tim riset dari Columbia University berhasil memetakan struktur molekul reseptor rasa manis manusia untuk pertama kalinya menggunakan teknologi canggih.
Reseptor manis yang ditemukan terdiri dari dua bagian utama, yaitu TAS1R2 yang mengikat molekul manis dan TAS1R3 yang memberikan dukungan struktural. Ini menunjukkan bahwa reseptor ini adalah kompleks protein yang bekerja sama untuk mendeteksi berbagai jenis senyawa manis.
Para peneliti menggunakan teknik Cryo-Electron Microscopy untuk mendapatkan gambar dengan resolusi atomik dari reseptor tersebut ketika berikatan dengan dua pemanis buatan populer, sucralose dan aspartame. Masing-masing pemanis menempati kantong pengikatan di TAS1R2 tetapi dengan cara yang berbeda, menunjukkan mekanisme pengenalan yang fleksibel.
Penemuan ini tidak hanya memperjelas bagaimana rasa manis diterima oleh lidah kita tetapi juga membuka peluang untuk mengembangkan produk makanan dan minuman yang bisa mengurangi konsumsi gula alami dengan cara yang lebih sehat. Dengan mengubah cara reseptor ini bekerja, kita dapat menciptakan rasa manis tanpa dampak negatif terhadap kesehatan.
Para ahli menyambut baik hasil penelitian ini, karena pemahaman yang lebih dalam tentang reseptor manis dapat membantu dalam pengembangan teknologi dan obat-obatan yang mengontrol persepsi rasa manis, yang pada akhirnya bisa membantu mengatasi masalah kesehatan yang berhubungan dengan konsumsi gula berlebih.