Courtesy of TechCrunch

Klarna dan Masa Depan CEO AI: Saat Teknologi Mulai Gantikan Manusia

Menjelaskan penggunaan AI dalam presentasi laporan keuangan Klarna dan mendiskusikan potensi AI sebagai pengganti CEO di masa depan.

22 Mei 2025, 05.36 WIB

96 dibaca

Ikhtisar 15 Detik

Klarna menggunakan teknologi AI untuk meningkatkan efisiensi dan mencapai 100 juta pengguna.
Sebastian Siemiatkowski memanfaatkan avatar AI untuk meningkatkan citra perusahaan menjelang IPO.
Meskipun AI dapat mengungguli CEO dalam banyak aspek, mereka masih memiliki kesulitan dalam menghadapi situasi krisis.

tidak disebutkan - Sebastian Siemiatkowski, CEO Klarna, menggunakan avatar AI untuk menyampaikan laporan keuangan perusahaan terbaru. Avatar ini tampil dengan gaya yang mirip dengannya meski ada beberapa ketidaksempurnaan, seperti kedipan mata yang kurang alami dan sinkronisasi suara yang belum sempurna.

Klarna, yang akan segera melakukan penawaran saham perdana (IPO), mengaku AI menjadi faktor penting dalam mencapai 100 juta pengguna dan mencatat empat kuartal keuntungan berturut-turut. Penggunaan AI juga membantu memangkas sekitar 40% tenaga kerja sehingga pendapatan per karyawan meningkat signifikan.

Siemiatkowski menyampaikan bahwa jumlah karyawan Klarna berkurang dari sekitar 5.000 menjadi hampir 3.000. AI digunakan untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas perusahaan di tengah persiapan menjadi perusahaan publik.

Ada tren dan penelitian yang menunjukkan AI memiliki potensi untuk menjadi CEO, terutama dalam mengambil keputusan berdasarkan data dan strategi bisnis. Namun, penelitian dari Harvard Business Review menunjukkan AI masih kurang mampu menghadapi kejadian tak terduga seperti pandemi COVID-19.

Meski demikian, pengembangan AI terus berlanjut dan para pendukung teknologi berpendapat bahwa di masa depan AI bisa jadi lebih mampu beradaptasi dengan situasi yang kompleks. Klarna sendiri memilih belum memberikan komentar lebih lanjut mengenai peran AI ini.

--------------------

Analisis Kami: Pendekatan Klarna yang agresif dalam mengintegrasikan AI menunjukkan betapa cepatnya teknologi ini menjadi inti dalam bisnis modern, terutama dalam urusan efisiensi dan komunikasi. Namun, AI masih belum bisa menggantikan fleksibilitas dan intuisi manusia dalam menghadapi situasi kompleks dan tak terduga, sehingga kolaborasi antara manusia dan AI tetap krusial.

--------------------

Analisis Ahli:

Harvard Business Review: AI mampu mengungguli CEO manusia dalam pengambilan keputusan rutin tetapi gagal menangani krisis besar atau 'black swan events'.

--------------------

What's Next: Di masa depan, penggunaan AI sebagai bagian utama dalam strategi perusahaan akan meningkat, bahkan berpotensi menggantikan beberapa tugas eksekutif tingkat tinggi seperti CEO, meskipun AI harus terus dikembangkan agar mampu menghadapi situasi tak terduga dengan baik.

Referensi:
[1] https://techcrunch.com/2025/05/21/klarna-used-an-ai-avatar-of-its-ceo-to-deliver-earnings-it-said/