Courtesy of CNBCIndonesia
Penyamaran AI Menipu Pejabat AS dengan Suara Menteri Luar Negeri Palsu
Meningkatkan kesadaran dan kewaspadaan terhadap penyalahgunaan teknologi AI dalam modus penipuan siber yang menargetkan pejabat pemerintah, terutama menggunakan suara dan pesan palsu untuk mendapatkan akses informasi.
11 Jul 2025, 13.25 WIB
11 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
- Penggunaan teknologi kecerdasan buatan dalam penipuan semakin meningkat.
- Penyamaran pejabat tinggi dapat menimbulkan risiko serius terhadap keamanan informasi.
- Departemen Luar Negeri berkomitmen untuk meningkatkan keamanan siber untuk mencegah kejadian serupa.
Jakarta, Indonesia - Pada bulan Juni 2025, sekelompok pelaku tak dikenal menggunakan teknologi kecerdasan buatan untuk menyamar sebagai Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, Marco Rubio, dan mengirim pesan palsu kepada pejabat-pejabat penting.
Mereka menggunakan teknologi canggih seperti voice cloning untuk menghasilkan suara yang sangat mirip dengan suara asli Rubio. Pesan tersebut dikirim melalui aplikasi Signal dengan nama tampilan dan alamat email palsu.
Insiden ini menargetkan sedikitnya lima pejabat pemerintah AS, termasuk tiga menteri luar negeri, seorang gubernur, dan satu anggota Kongres, dengan tujuan memperoleh informasi rahasia atau akses ke akun penting.
Departemen Luar Negeri AS dan FBI tengah menyelidiki kasus ini serius sambil mengingatkan para diplomat agar tetap waspada terhadap potensi manipulasi dan pencurian data melalui penyamaran digital.
Meskipun belum ada bukti pencurian data, kasus ini meningkatkan kekhawatiran bahwa teknologi AI bisa disalahgunakan untuk serangan siber dan rekayasa sosial yang semakin kompleks di masa depan.
Sumber: https://www.cnbcindonesia.com/tech/20250711113623-37-648285/menlu-as-palsu-tipu-pejabat-pemerintah-korbannya-banyak
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang terjadi pada Juni 2025 terkait dengan Marco Rubio?A
Pada Juni 2025, sekelompok orang tak dikenal menyamar sebagai Menteri Luar Negeri Marco Rubio menggunakan teknologi kecerdasan buatan.Q
Siapa saja yang menjadi target dalam insiden penyamaran ini?A
Target dalam insiden ini termasuk tiga menteri luar negeri, seorang gubernur AS, dan satu anggota Kongres.Q
Apa tujuan pelaku dalam menggunakan teknologi AI untuk menyamar?A
Tujuan pelaku adalah untuk memanipulasi individu yang menjadi target guna memperoleh akses ke informasi atau akun.Q
Bagaimana Departemen Luar Negeri menanggapi insiden ini?A
Departemen Luar Negeri sedang menyelidiki insiden ini dengan serius dan meningkatkan sistem keamanan siber.Q
Apa yang menjadi risiko utama bagi target dalam insiden penyamaran ini?A
Risiko utama adalah penyalahgunaan informasi jika target tertipu dan membocorkan data ke pihak ketiga.