Courtesy of YahooFinance
Goldman Sachs Memperkenalkan AI Devin: Masa Depan Pengembang Perangkat Lunak di Wall Street
Menyampaikan bagaimana AI otonom seperti Devin mulai diimplementasikan di sektor keuangan, terutama oleh Goldman Sachs, serta membahas manfaat dan tantangan dari penggunaan AI agentik di dunia kerja dan industri teknologi finansial.
12 Jul 2025, 01.30 WIB
34 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
- AI seperti Devin berpotensi mengubah cara kerja di industri keuangan.
- Meskipun menjanjikan, kinerja Devin dalam pengujian menunjukkan bahwa masih ada tantangan yang perlu diatasi.
- Perusahaan-perusahaan besar seperti Goldman Sachs, JPMorgan Chase, dan Morgan Stanley sedang mengeksplorasi penggunaan AI untuk meningkatkan efisiensi.
New York, Amerika Serikat - Goldman Sachs baru-baru ini memperkenalkan sebuah AI bernama Devin yang dirancang untuk membantu dan menjalankan tugas pengembangan perangkat lunak secara otonom. Ini merupakan langkah besar karena Devin bisa mengambil alih sebagian pekerjaan dari ribuan pengembang perangkat lunak manusia di perusahaan tersebut dengan tujuan meningkatkan efisiensi dan produktivitas.
Teknologi ini diluncurkan oleh startup Cognition dan mendapatkan perhatian luas karena diklaim sebagai AI software engineer pertama di dunia yang mampu menjalankan tugas secara mandiri dengan menggunakan perintah bahasa alami. Meskipun terasa menjanjikan, pengujian yang dilakukan menunjukkan Devin belum sepenuhnya sempurna dalam menyelesaikan berbagai tugas yang diberikan.
Berbeda dengan AI yang hanya menghasilkan output seperti chatbot, Devin termasuk dalam kategori AI agentik yang dapat melakukan proses kerja multistep dan membuat keputusan sendiri tanpa pengawasan manusia secara terus menerus. Ini membuatnya bekerja lebih mirip manusia dalam menyelesaikan tujuan tertentu yang ditetapkan.
Selain Goldman Sachs, bank-bank besar lain di Wall Street juga mulai menerapkan teknologi AI, seperti JPMorgan Chase yang menggunakan AI generatif untuk membantu karyawan menulis email dan laporan. Namun, penggunaan AI otonom seperti Devin masih jarang karena risiko dan tantangan keamanan serta kualitas kerja yang harus diperhatikan.
Para pemimpin industri seperti CEO JPMorgan Jamie Dimon optimis bahwa AI akan memberikan dampak luar biasa dan mengubah dunia kerja secara fundamental. Meski demikian, adopsi penuh AI agentik masih akan berjalan bertahap karena perusahaan perlu memastikan pengawasan manusia tetap ada untuk mengurangi risiko kesalahan dan masalah keamanan.
Sumber: https://finance.yahoo.com/news/meet-devin-goldman-sachs-ai-183000214.html
Pertanyaan Terkait
Q
Apa itu Devin dan siapa yang mengembangkannya?A
Devin adalah AI insinyur perangkat lunak yang dikembangkan oleh Cognition.Q
Bagaimana Goldman Sachs berencana menggunakan Devin?A
Goldman Sachs berencana menggunakan Devin untuk meningkatkan efisiensi dengan mendukung para pengembang perangkat lunak dalam menyelesaikan tugas.Q
Apa tantangan yang dihadapi Devin dalam pengujian?A
Dalam pengujian, Devin hanya berhasil menyelesaikan tiga dari dua puluh tugas yang diberikan.Q
Apa perbedaan antara AI generatif dan agentic AI?A
AI generatif fokus pada menghasilkan keluaran, sedangkan agentic AI dirancang untuk mengeksekusi tugas dan mengambil keputusan secara mandiri.Q
Mengapa adopsi agentic AI di industri keuangan masih lambat?A
Adopsi agentic AI masih lambat karena risiko kurangnya pengawasan manusia yang dapat mengakibatkan masalah keamanan dan kesalahan.