Courtesy of CNBCIndonesia

Kendala dan Keunggulan Chromebook untuk Pendidikan di Daerah 3T Indonesia

Mengungkap kendala dan kritik terkait pengadaan laptop ChromebookOS untuk pendidikan di daerah 3T serta menjelaskan kelebihan dan alasan pemilihan perangkat ini oleh Kemendikbudristek.

16 Jul 2025, 16.10 WIB

138 dibaca

Ikhtisar 15 Detik

Pengadaan laptop ChromebookOS mengalami masalah serius yang merugikan negara.
Kejaksaan Agung sedang melakukan penyelidikan terkait efektivitas pengadaan tersebut.
Konektivitas internet yang lemah di daerah 3T menjadi hambatan utama dalam penggunaan Chromebook.

Jakarta, Indonesia - Pengadaan laptop ChromebookOS yang dilakukan saat Nadiem Makarim menjadi Menteri Pendidikan menuai masalah. Program ini ditujukan untuk membantu siswa di daerah 3T, namun kenyataannya jaringan internet di daerah tersebut belum memadai sehingga perangkat sulit dimanfaatkan secara maksimal. Kejaksaan Agung pun tengah menyelidiki kasus ini terkait potensi kerugian negara.

Chromebook memang menarik karena memiliki keunggulan seperti baterai tahan lama, bobot yang ringan, dan sistem cloud yang menyimpan data secara otomatis di Google Drive. Selain itu, pembaruan sistem dilakukan di latar belakang sehingga pengguna tidak perlu menunggu. Namun, Chromebook sangat bergantung pada koneksi internet yang stabil untuk fungsi optimalnya.

Uji coba terhadap 1.000 unit Chromebook pernah dilakukan pada 2019, tapi hasilnya dinilai tidak efektif, terutama untuk daerah dengan infrastruktur internet yang minim. Beberapa aplikasi memang bisa diakses offline, namun sebagian besar dirancang untuk penggunaan online sehingga kurang tepat bagi siswa di wilayah terdepan, terluar, dan tertinggal.

Meskipun demikian, Kemendikbudristek menegaskan bahwa pemilihan Chromebook sudah melalui kajian mendalam terkait harga dan spesifikasi. Perangkat ini dinilai lebih murah dan sistemnya mudah diakses dengan berbagai fitur yang mendukung pendidikan. Keamanan penggunaan juga menjadi prioritas dengan adanya kontrol aplikasi ketat agar melindungi siswa dan guru.

Perdebatan ini menunjukkan tantangan dalam menerapkan teknologi di sektor pendidikan, terutama di daerah yang kurang terjangkau jaringan internet. Kerjasama dari berbagai pihak diperlukan agar tujuan pengadaan teknologi bisa tercapai secara efektif dan adil bagi semua kalangan siswa di Indonesia.

Referensi:
[1] https://www.cnbcindonesia.com/tech/20250716143632-37-649637/heboh-kasus-chromebook-tak-bisa-dipakai-tanpa-internet-cek-faktanya

Analisis Kami

"Pengadaan perangkat teknologi tanpa memperhatikan kondisi infrastruktur daerah seperti 3T adalah langkah yang kurang matang dan berpotensi merugikan anggaran negara. Keputusan memakai Chromebook memang fokus pada harga dan keamanan, tapi kurangnya jaringan internet membuat tujuan edukasi digital sulit tercapai di lapangan."

Analisis Ahli

Ahmad Zaky (Teknologi Pendidikan)

"Pemilihan perangkat harus lebih adaptif terhadap wilayah target, bukan hanya mempertimbangkan harga dan spesifikasi. Chromebook ideal untuk area dengan jaringan bagus, bukan untuk daerah 3T yang sering tidak terjangkau."

Siti Nurhaliza (Pengamat Infrastruktur ICT)

"Ketersediaan jaringan internet adalah kunci utama keberhasilan digitalisasi pendidikan. Tanpa itu, pemakaian perangkat berbasis cloud seperti Chromebook tidak efektif."

Prediksi Kami

Kemungkinan besar Kemendikbudristek akan mengevaluasi ulang penggunaan Chromebook dalam pengadaan perangkat untuk daerah 3T dengan mempertimbangkan solusi teknologi yang lebih sesuai dan kesiapan infrastruktur internet di wilayah tersebut.