Courtesy of CNBCIndonesia

Nadiem Makarim Ditetapkan Tersangka Kasus Korupsi Pengadaan Laptop Chromebook

Menjelaskan perbedaan antara laptop Chromebook dengan laptop lain yang menggunakan Windows atau MacOS dan menginformasikan tentang kasus hukum yang melibatkan Nadiem Makarim terkait pengadaan Chromebook untuk pendidikan.

04 Sep 2025, 19.25 WIB

266 dibaca

Ikhtisar 15 Detik

Nadiem Makarim terlibat dalam kasus korupsi terkait pengadaan Chromebook.
Chromebook menjadi pilihan populer di sektor pendidikan karena harga yang terjangkau dan efisiensi penggunaannya.
Kejaksaan Agung sedang menyelidiki kerugian keuangan negara dalam pengadaan laptop tersebut.

Jakarta, Indonesia - Nadiem Makarim, Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Indonesia, telah ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan oleh Kejaksaan Agung atas kasus dugaan korupsi pengadaan laptop Chromebook. Tuduhan utama adalah adanya paksaan penggunaan Chromebook dalam program Kemendikbudristek, serta pelanggaran beberapa peraturan pengadaan barang dan jasa pemerintah.

Chromebook sendiri adalah laptop yang menggunakan sistem operasi ChromeOS dari Google. Sistem ini bekerja berbasis layanan cloud sehingga data pengguna otomatis tersimpan dan terbackup di Google Drive. Chromebook populer di sektor pendidikan karena memiliki baterai tahan lama, bobot ringan, dan harga yang jauh lebih murah dibanding laptop Windows atau MacOS.

Kejaksaan menginformasikan bahwa kerugian negara akibat kasus ini diperkirakan mencapai Rp1.980.000.000.000, yang masih dihitung secara resmi oleh Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP). Nadiem akan ditahan selama 20 hari ke depan mulai 4 September 2025 di Rutan Salemba, Jakarta Selatan.

Chromebook dirancang untuk penggunaan dengan koneksi internet yang konstan namun sejumlah aplikasi dapat diakses secara offline sehingga fleksibel digunakan. Dari sisi pabrikan, banyak perusahaan seperti Acer, Samsung, Lenovo, Hewlett-Packard, dan Google sendiri yang memproduksi Chromebook sejak diluncurkan pertama kali pada tahun 2011.

Kasus ini menimbulkan perhatian terhadap bagaimana kebijakan pengadaan teknologi pendidikan sebaiknya dilakukan dengan transparan dan akuntabel. Chromebook memang menawarkan banyak keuntungan untuk pendidikan, tetapi pemaksaan penggunaan tanpa proses yang tepat bisa menimbulkan permasalahan hukum dan sosial.

Referensi:
[1] https://www.cnbcindonesia.com/tech/20250904171236-37-664394/apa-itu-laptop-chromebook-yang-bikin-nadiem-makarim-jadi-tersangka

Analisis Kami

"Kasus ini menunjukkan betapa pentingnya transparansi dan tata kelola yang baik dalam pengadaan teknologi pendidikan yang berbasis anggaran negara. Meski Chromebook memiliki keunggulan untuk pendidikan, pemilihan produk harus dilakukan secara objektif dan berdasarkan kebutuhan agar tidak menimbulkan persoalan hukum dan kerugian negara."

Analisis Ahli

Pakar Teknologi Pendidikan

"Chromebook memang ideal untuk pendidikan karena integrasi cloud yang memudahkan pengelolaan data dan biaya rendah, namun pemaksaan penggunaan tanpa kajian komprehensif bisa berakibat negatif."

Pengamat Hukum Pemerintah

"Pengadaan barang dan jasa pemerintah harus selalu mengedepankan prinsip transparansi dan akuntabilitas agar terhindar dari praktik korupsi seperti yang diduga terjadi dalam kasus ini."

Prediksi Kami

Kasus hukum ini kemungkinan akan memicu evaluasi ulang kebijakan pengadaan teknologi pendidikan di pemerintah serta menimbulkan diskusi luas mengenai efisiensi dan transparansi dalam pengadaan barang pemerintah.